Connect With Us

Ini Alasan Orangtua Siswa Korban Bully Menulis di Facebook

Denny Bagus Irawan | Senin, 19 Oktober 2015 | 18:15

Arif Setyanto dan Istrinya Yessi Caroline (Dira Derby / Tangerangnews)

TANGERANG-Berbagai alasan diungkapkan Yessi Caroline orangtua siswa  sekolah dasar Tunas Mulia Montessori berinisial ASP yang dilaporkan ke polisi oleh pihak sekolah karena dirasa menjelekan nama sekolah.

 

"Itu curahan hati seorang ibu saat sedang drop. Sebenarnya, tidak ada kita tulis nama sekolah dan nama seseorang di Facebook. Itu hanya karena saya sedang sedih melihat kondisi anak saya," terang Yessi Caroline, Senin (19/10) yang ditemani Arif Setyanto suaminya. #Dituding terjadi Bully, SD Tunas Mulia Montessori Meradang

Status Facebook 

Adapun diakui dia, dirinya hanya menulis wilayah sekolah yakni Gading Serpong. Tapi tidak nama sekolah meski banyak yang tanya nama sekolahnya ke dirinya.

 

"Saya sebagai warga negara saya siap kalau diperiksa. Itu curahan seorang ibu karena saya lihat dia tak bisa tidur setiap malam. Hak kami melindungi anak kami," katanya.

 

Yessi mengatakan, dia bukan tidak responsif terhadap telepon dari sekolah. Ketika pihak sekolah telepon, dirinya sedang memeluk ASP lantaran tak mau ditinggal. "Jadi saya menulis tidak ada maksud menjelekan sekolah itu," terangnya.

 

Kenapa baru lapor ke sekolah setelah seminggu kejadian, karena setiap kali ditanya ada apa, ASP belum mau terbuka. "Setelah mengaku kelaminnya sakit dan badan panas,  baru kita adukan ke sekolah. Kan anaknya enggak langsung cerita kalau kejadiannya kapan," tuturnya.

 

Pihak sekolah menyampaikam bahwa peristiwa itu terjadi pada 11 September, menurutnya itu bukan waktu kejadian. "Kami hanya sampaikan prinsipnya tendangannya menurut anak saya seperti yang diajarkan taekwondo. Mereka yang mengira-ngira tanggal segitu. Ternyata sangat pasif. Kita tunggu tetap mereka cuek," jelasnya.

 

Karena lambat, keluarga lalu melaporkan hal itu ke KPAI dan Dinas Pendidikan. Bahkan ketika dipanggil pun keluarga ini sengaja tak bisa datang karena ASP sedang dalam perawatan.

 

"Saya yang datang akhirnya. Tetapi kelihatan bukan mediasi. Malah minta bukti dan kapan waktunya," terang Jefri Santoso Pengacara keluarga tersebut.

 

Cenderung, kata Jefri, pihak sekolah seolah cuek saja bahkan meledek. Padahal sejak awal keinginan korban hanya meminta pertanggung jawaban."Korban tidak muluk-muluk hanya meminta pertanggung jawaban saja dari sekolah," tuturnya. Apakah ada bukti kekerasan kepada ASP, menurut dia, saksi dan bukti bahwa telah terjadi di area sekolah ada.

 

"Tetapi kita sembunyikan dulu," terang Jefri.

 

Sedangkan Arif mengatakan, keluarganya sebenarnya tak menuntut pelaku juga. Apalagi sang orangtua pelaku sudah meminta maaf kepada keluarganya. "Sekarang anak saya masih melakukan terapi," tandasnya.

PROPERTI
Ramaikan Libur Akhir Tahun, Paramount Gading Serpong Dihias Ornamen Natal

Ramaikan Libur Akhir Tahun, Paramount Gading Serpong Dihias Ornamen Natal

Selasa, 23 Desember 2025 | 10:50

Dalam rangka ikut meramaikan liburan akhir tahun, Paramount Gading Serpong menghadirkan berbagai ornamen tematik dan instalasi dekoratif khas Natal yang tersebar di kawasan hunian serta area komersial,

BANTEN
Prakiraan Cuaca Tangerang Senin 29 Desember 2025, Didominasi Berawan hingga Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Tangerang Senin 29 Desember 2025, Didominasi Berawan hingga Hujan Ringan

Senin, 29 Desember 2025 | 07:45

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan kondisi cuaca di wilayah Tangerang dan sekitarnya pada Senin 29 Desember 2025 didominasi cuaca berawan tebal dengan potensi hujan ringan, terutama pada siang hingga sore hari.

TANGSEL
Kebangetan, Jalur Guiding Block Trotoar untuk Tunanetra di Tangsel Cuma Dicat

Kebangetan, Jalur Guiding Block Trotoar untuk Tunanetra di Tangsel Cuma Dicat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 21:02

Baru-baru ini viral di media sosial video yang memperlihatkan kondisi trotoar di Jalan Raya Puspiptek Serpong, Kelurahan Muncul, Kecamatan Setu, Tangerang Selatan (Tangsel).

HIBURAN
Solidaritas dengan Sumatera, Mal-mal di Tangerang Batal Gelar Pesta Kembang Api Tahun Baru 2026

Solidaritas dengan Sumatera, Mal-mal di Tangerang Batal Gelar Pesta Kembang Api Tahun Baru 2026

Kamis, 25 Desember 2025 | 11:35

Sejumlah pusat perbelanjaan besar di wilayah Tangerang memutuskan membatalkan pesta kembang api pada malam pergantian Tahun Baru 2026. Keputusan ini diambil sebagai bentuk empati dan solidaritas terhadap masyarakat di Sumatera

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill