Connect With Us

Sekolah Disegel, 300 Siswa SDN Ciledug Barat Terlantar

| Rabu, 7 September 2011 | 13:16

SDN Ciledug Pamulang. (tangerangnews / danang)



TANGERANG- Sebanyak 300 siswa SDN Ciledug Barat, di Jalan H Rean, Benda Baru, Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Banten, terlantar.

Mereka tidak bisa mengikuti kegiatan belajar mengajar di hari pertama masuk sekolah. Lantaran gedung dan ruang kelas yang biasa mereka gunakan untuk belajar, dipagar dengan menggunakan kayu dan bambu.

Sekolah mereka disegel ahli waris tanah tersebut, sejak Senin (5/9) lalu. Karena selama 32 tahun menumpang di tanah milik warga, tidak pernah membayar uang sewa dan imbalan apapun.

Dengan perasaan kecewa, para siswa itu tampak menunggu di depan sekolah. Sebagian siswa ada yang nekad masuk halaman sekolah. Mereka menyelinap melalui celah bambu dan kayu yang telah dipaku.

Para siswa juga terlihat kaget, saat membaca gedung sekolah mereka sudah dipenuhi coretan cat warna merah yang mengatakan sekolah mereka disegel oleh ahli waris tanah.

Mereka tidak pernah menyangka, jika bangunan sekolah yang selama ini mereka gunakan untuk menuntut ilmu. Justru berdiri di atas lahan milik warga secara ilegal tanpa kepemilikan akte jual beli tanah.

"Saya tidak tahu. Saya ke sekolah ingin belajar," ujar salah seorang siswa terlihat syok, Rabu (7/9/2011).

Kendati begitu, para siswa tetap tidak bisa belajar. Mereka hanya berkumpul di sekolah, saling bersalaman sesama siswa dan guru untuk Lebaran. Setelah itu, mereka pulang ke rumah masing-masing.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Tangsel, Mathoda mengatakan, hingga saat ini pihaknya belum menyediakan tempat belajar sementara untuk para siswa.

"Kami berharap, ahli waris tanah dapat membiarkan para siswa tetap memakai kelas mereka untuk belajar," terangnya.

Sambil menunggu, proses negosiasi dan kesepakatan antara Pemerintah Kota Tangsel dengan ahli waris, mengenai status tanah SDN Ciledug Barat yang rencananya baru akan dilakukan Kamis (8/9) besok.

Diberitakan sebelumnya, bangunan gedung SDN Ciledug Barat, berdiri di atas tanah seluas 1035 meter, milik Entong bin Liman. Dengan ahli warisnya, Jaudin.

Tanah itu dibangun atas perjanjian tidak tertulis antara Pemerintah Daerah dengan Entong. Perjanjian itu berisi, saat tanah dibangun sekolah, Entong akan mendapat imbalan berupa uang dan rumah mewah.

Namun setelah gedung sekolah berdiri dan kegiatan belajar mengajar beroperasi, sejak 32 tahun lalu, janji itu tidak pernah ditepati oleh Pemerintah. Saat ini, ahli waris tanah menagih janji Pemerintah dan menuntut agar tanah itu dibayar dengan harga Rp 1 juta permeter.

Tetapi Pemerintah menolak dan balik mengklaim, tanah itu sebagai asset negara yang sudah diserah terimakan dari Pemerintah Kabupaten Tangerang ke Pemerintah Kota Tangsel.

Hingga kini, belum ada titik terang mengenai status tanah itu. Sementara, ratusan siswa telah menjadi korban arogansi Pemerintah yang ingkar janji.(AFU)
BISNIS
Hadir di Cirendeu Tangsel, ARAH Coffee Perkuat Peran Sebagai Ruang Komunitas

Hadir di Cirendeu Tangsel, ARAH Coffee Perkuat Peran Sebagai Ruang Komunitas

Senin, 28 Juli 2025 | 10:59

ARAH Coffee, brand kopi lokal yang dikenal dengan komitmennya dalam membangun ruang bagi komunitas, resmi membuka gerai terbarunya di Cirendeu, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), pada Minggu 20 Juli 2025.

HIBURAN
80 Brand Ramaikan DRP Paris di JF3 SMS Tangerang, Ada dari Prancis dan Jepang

80 Brand Ramaikan DRP Paris di JF3 SMS Tangerang, Ada dari Prancis dan Jepang

Jumat, 1 Agustus 2025 | 22:31

JF3 Fashion Festival 2025 kembali diramaikan DRP Paris yang digelar selama 12 hari penuh dari tanggal 30 Juli hingga 10 Agustus 2025 di Summarecon Mall Serpong (SMS) Tangerang.

BANDARA
Mulai 1 Agustus, Citilink dan Batik Air Alihkan Sejumlah Rute dari Bandara Halim ke Soekarno-Hatta

Mulai 1 Agustus, Citilink dan Batik Air Alihkan Sejumlah Rute dari Bandara Halim ke Soekarno-Hatta

Selasa, 29 Juli 2025 | 19:19

Bandara Internasional Soekarno-Hatta menyatakan kesiapannya dalam menyambut perpindahan sejumlah rute penerbangan dari Bandara Halim Perdanakusuma, mulai tanggal 1 Agustus 2025.

KOTA TANGERANG
Identitas Mayat Dalam Drum di Tangerang Masih Misteri

Identitas Mayat Dalam Drum di Tangerang Masih Misteri

Sabtu, 2 Agustus 2025 | 23:00

Sudah sepekan sejak penemuan mayat dalam drum plastik di Sungai Cisadane, kawasan di Kelurahan Babakan, Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang, pihak kepolisian hingga kini masih belum berhasil mengidentifikasi korban.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill