Pemungutan Pilkada Kota Tangerang Digelar 31 Agustus

| Senin, 11 Februari 2013 | 12:54

KPU Kota Tangerang saat gelar sosialisasi tahapan pilkada. (tangerangnews / dira)

TANGERANG-KPU Kota Tangerang akhirnya mengumumkan jadwal atau tahapan Pilkada Kota Tangerang. Dalam sosialisasi penyelenggaraan Pilkada yang digelar di kantor KPU, dengan dihadiri para undangan baik parpol, LSM maupun organisasi massa, diketahui pemungutan suara Pilkada Kota Tangerang akan digelar Sabtu 31 Agustus 2013.

“Berdasarkan hasil rapat dan pertimbangan KPU, pada tanggal 3 atau 7 Agustus sudah sepi karena banyak yang pulang kampong di Kota Tangerang. Termasuk PPK, jadi kami menentukan 31 Agustus menjadi waktu yang tepat untuk melakukan pemungutan suara,” ujar Ketua KPU Kota Tangerang Syafril Elain, Senin (11/2).

Idul Fitri tahun ini, kata Syafril jatuh pada tanggal 8-9 Agustus, diharapkan pada 31 Agustus sudah kembali normal seluruh aktifitas. Untuk tahapan jadwal pendaftaran calon baik dari perseorangan maupun parpol 22 April.

“Sedangkan pengambilan formulir untuk calon yang diajukan partai politik tanggal 26 Mei 2013,” ujar Syafril.

Dijelaskannya untuk masa kampanye sendiri akan dilaksanakan pada 14 Agustus 2013 atau seminggu setelah lebaran. "Bila nanti ada putaran kedua, KPU Kota Tangerang akan menjadwalkan pada 8 Oktober 2013,"tegasnya.

Sementara itu dalam rapat sosialisasi penyelenggaran Pilkada wali kota /wakil wali kota Tangerang 2013 dihadiri oleh para pimpinan partai politik (Parpol), Musyawarah Pimpinan Daerah (Muspida), tokoh masyarakat dan organisasi kepemudaan, panwaslu serta wartawan. (DRA)

Terpopuler

BANDARA

Mulai 1 Mei, Transjakarta Rute Kalideres-Bandara Soekarno-Hatta Ditarif Rp3.500

Jumat, 26 April 2024 | 14:04

Transportasi umum Transjakarta Rute Kalideres-Bandara Soekarno Hatta (Soetta), bakal ditetapkan tarif berbayar sebesar Rp3.500.

TODAY TAG

TEKNO

Kerap Rugikan Konsumen, Pelaku Usaha RT/RW Net Diimbau Ikuti Aturan Kemenkominfo

Kamis, 25 April 2024 | 14:20

Baru-baru ini kembali mencuat maraknya praktik ilegal RT/RW Net. Sebab, praktik ilegal ini tak hanya merugikan penyelenggara jasa telekomunikasi, juga berdampak negatif bagi konsumen di Indonesia.