Connect With Us

Tiga WN Afrika Penyelundup Sabu Diperiksa Terkait Virus Ebola

Rangga Agung Zuliansyah | Sabtu, 30 Agustus 2014 | 17:52

Tiga Pria Afrika Telan Sabu 2.585 Gram (Rangga A Zuliansyah / TangerangNews)

TANGERANG-Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bandara Soekarno Hatta (Soetta) Oenedo Gumaran, mengatakan pihaknya akan melakukan pemeriksaan media kepada tiga pria asal Afrika yang ditangkap petugas Bea Cukai karena menyelundupkan sabu-sabu, beberapa waktu lalu.

Ketiga pelaku adalah OJC, 30, WN Kenya OS, 33, WN Nigeria dan WKP, 43, WN Uganda. Mereka terbukti menyelundupkan barang bukti sabu seberat 2.585 gram yang dikemas dalam 173 kapsul.

Untuk pemeriksaan tersebut, pihaknya saat ini tengah menunggu intruksi dari Dinas Kesehatan Kota Tangerang. Hal tersebut dirasa perlu dilakukan, guna mengantisipasi penyebaran virus ebola, yang belakang juga telah menyebar ke beberapa wilayah di Afrika.

"Sampai saat ini memang belum ada intruksi dari kementrian atau dinas kesehatan, tapi jika dimintai untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut, kami siap," ujarnya, Jumat (29/8).

Oenedo menjelaskan, pemeriksaan virus ebola harus dilakukan maksimal 21 hari setelah pelaku tiba di negara yang terjangkit virus ebola.

"Untuk bisa mengetahui para tersangka ini terjangkit virus ebola atau tidak, kita harus menunggu sampai 21 hari setelah mereka mendarat di Negeria," jelasnya.

Ditambahkan Oenedo, Nantinya pemeriksaan terhadap para pelaku akan dimulai dengan melihat kondisi dan suhu tubuh. Lalu, jika positif mengidap virus ebola, petugas KKP akan segera melakukan isolasi, pemeriksaan, identifikasi dan rujukan ke rumah sakit terdekat untuk mendapat perawatan.

"Jika terbukti positif ebola, para tersangka harus menjalani perawat di ruang isolasi. Sesuai dengan standar kesehatan yang berlaku,"

Sebelumnya, petugas KKP hanya didaulat untuk mengeluarkan puluhan butir metamphetamin yang disembunyikan dalam perut tersangka, atau biasa disebut dengan modus swallow. Melihat data kependudukan, ketiganya berasal dari negara di kawasan Afrika, petugas KKP pun merekomendasikan untuk segera dilakukan pemeriksaan lebih lanjut terhadap ke tiga tersangka.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa menyebarnya ebola di Afrika Barat merupakan sebuah "peristiwa luar biasa" dan sekarang merupakan risiko kesehatan internasional.

Organisasi kesehatan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang berbasis di Jenewa tersebut mengatakan kemungkinan penyebaran internasional lebih luas dari wabah yang telah menewaskan hampir 1.000 orang di empat negara Afrika Barat sangat besar.

Virus ebola tidak menular lewat percikan di udara, tetapi melalui kontak langsung dengan darah, feses, dan lain-lain dari pasien.

Mereka yang terinfeksi virus ebola secara klinis akan mengalami gejala demam, lemas, nyeri otot, sakit kepala, sakit tenggorok, muntah, diare, yang memicu kerusakan ginjal dan hati, serta perdarahan.
 
 
KAB. TANGERANG
PLN Banten Jaga Keandalan Listrik Selama Raker Kernas 2024 di ICE BSD Tangerang

PLN Banten Jaga Keandalan Listrik Selama Raker Kernas 2024 di ICE BSD Tangerang

Kamis, 25 April 2024 | 09:19

PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Banten memastikan keandalan listrik selama pembukaan Rapat Kerja Kesehatan Nasional (Raker Kesnas) di Indonesia Convention and Exhibition (ICE) Bumi Serpong Damai (BSD),

OPINI
Gurita Korupsi, Praktik Culas Pertambangan “Si Emas Putih”

Gurita Korupsi, Praktik Culas Pertambangan “Si Emas Putih”

Senin, 15 April 2024 | 12:24

Jagat dunia maya tengah dihebohkan oleh kasus korupsi super besar yang terjadi baru-baru ini, yakni korupsi yang melibatkan suami dari aktris Sandra Dewi, Harvey Moeis, serta Helena Lim sosok yang terkenal sebagai crazy rich Pantai Indah Kapuk (PIK).

TANGSEL
300 Anak Kurang Mampu di Tangsel Dapat Bantuan Alat Sekolah

300 Anak Kurang Mampu di Tangsel Dapat Bantuan Alat Sekolah

Kamis, 25 April 2024 | 21:01

Sebanyak 300 anak kurang mampu di Kota Tangerang Selatan dapatkan bantuan alat tulis dan perlengkapan sekolah.

PROPERTI
AMMAIA Ecoforest Hadirkan Hunian Eksklusif Sejuk dan Ramah Lingkungan di Tangerang, Mulai dari Rp1,8 Miliar

AMMAIA Ecoforest Hadirkan Hunian Eksklusif Sejuk dan Ramah Lingkungan di Tangerang, Mulai dari Rp1,8 Miliar

Rabu, 24 April 2024 | 21:36

Astra Land Indonesia (ALI) melalui kerjasama dua developer properti terkemuka Astra Property dan Hongkong Land, menghadirkan kawasan perumahan eksklusif bernama AMMAIA Ecoforest, di kawasan Suvarna Sutera, Cikupa, Kabupaten Tangerang.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill