Connect With Us

Buku Vaksin Haji Palsu Sering Lolos Dari Pemeriksaan

Rangga Agung Zuliansyah | Jumat, 7 Februari 2014 | 22:10

Barang Bukti Buku Vaksin Haji Palsu (Rangga A Zuliansyah / TangerangNews)

TANGERANG-Pelaku pemalsuan buku International Certificate of Vaccination (ICV) atau buku vaksin menginitis sudah beraksi sejak tahun 2007. Buku tersebut kemungkinan sudah berkali-kali lolos dari pemeriksaan petugas saat digunakan calon jamaah haji atau umroh.

Kepala Bidang Pengendalian Karantina dan Surveilans Epidemiologi  (PKSE) Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Bandara Soekarno Hatta Sri Purwati mengakui bahwa pemeriksaan buku vaksin haji tersebut dilakukan secara random sampling, sehingga tidak semua buku milik calon jamaah diperiksa.

“Kita tidak periksa semua, karena terlalu banyak. Jadi hanya sampling. Ya yang tidak kena pemeriksaan kemungkinan lolos,” ujarnya, Jumat (7/2).

Namun Sri Purwanti mengaku tak bisa berbuat banyak, karena kemungkinan calon jamaah haji sendiri yang menginginkan buku palsu tersebut agar tidak harus mengikti suntik vaksin meningitis. Padahal vaksin ini merupakan kebijakan Pemerintah Arab Saudi dan wajib diikuti calon jamaah haji.

“Vaksin ini penting agar calon jamaah tidak tertular penyakit radang selaput otak. Jika calon jamaah tidak diberikan vaksin yah tidak akan dapat bukti bukunya. Selain itu, juga buku vaksin juga sebagai syarat untuk kepengurusan visa haji,” katanya.

Menurutnya, calon jamaah yang menggunakan buku palsu itu dikarenakan ketidak tahuan akan bahaya penyakit meningitis. Padahal dampak penyakit meningitis sangat berbahaya bagi calon jamaah haji atau umroh. Penyakit tersebut dapat menimbulkan
kejang-kejang, penurunan fungsi otak hingga kematian. Kalaupun sembuh, akan menyisakan dampak seperti tubuh gemetar.

“Penyebaran meningitis sangat mudah, karena bisa melalui udara, seperti  saat berbincang dengan orang yang terinfeksi atau melalui bersin. Kalau sudah terinfeksi, penderitanya hanya butuh waktu
tiga sampai sepekan untuk meninggal akibat radang otak,” ujarnya.

Namun jika saat pemeriksaan calon jamaah haji kedapatan menggunakan buku vaksin palsu, pihaknya pun tidak bisa melarang pergi ke tanah suci. “Kita tetap berikan profilaksis sebagai pengganti vaksin meningitis. Tapi obat itupun kurang efektip karena hanya bertahan tiga hari, kalau meningitis sampai dua tahun,” kata Sri.

Untuk mencegah hal tersebut, pihaknya memperketat pemeriksaan di asrama haji dan berkoordinasi dengan Polres Bandara Soekrano Hatta jika menemukan buku vaksin palsu tersebut.

 
BANDARA
Mulai 1 Mei, Transjakarta Rute Kalideres-Bandara Soekarno-Hatta Ditarif Rp3.500

Mulai 1 Mei, Transjakarta Rute Kalideres-Bandara Soekarno-Hatta Ditarif Rp3.500

Jumat, 26 April 2024 | 14:04

Transportasi umum Transjakarta Rute Kalideres-Bandara Soekarno Hatta (Soetta), bakal ditetapkan tarif berbayar sebesar Rp3.500.

WISATA
Libur Lebaran 2024, 6 Rekomendasi Wisata Belanja di Kota Tangerang

Libur Lebaran 2024, 6 Rekomendasi Wisata Belanja di Kota Tangerang

Jumat, 12 April 2024 | 06:54

Selama libur Lebaran 2024, Kota Tangerang memiliki berbagai tempat yang masih dapat dikunjungi.

OPINI
Gurita Korupsi, Praktik Culas Pertambangan “Si Emas Putih”

Gurita Korupsi, Praktik Culas Pertambangan “Si Emas Putih”

Senin, 15 April 2024 | 12:24

Jagat dunia maya tengah dihebohkan oleh kasus korupsi super besar yang terjadi baru-baru ini, yakni korupsi yang melibatkan suami dari aktris Sandra Dewi, Harvey Moeis, serta Helena Lim sosok yang terkenal sebagai crazy rich Pantai Indah Kapuk (PIK).

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill