Connect With Us

Pengelola Bandara Salahkan Pemkot

| Senin, 24 Mei 2010 | 20:58

Petugas seukiriti bandara mengamankan calo, porter dan pedagang parfum di Soekarno-Hatta. (tangerangnews / dens)


TANGERANGNEWS-Pengelola Bandara Internasional Soekarno-Hatta, PT Angkasa Pura II menyatakan masalah kesemerawutan di Bandara tidak terlepas juga atas kesalahan Pemkot Tangerang dalam menyediakan lapangan kerja yang masih minim.
 
Kepala Cabang Bandara Internasional Soekarno-Hatta Hariyanto mengatakan, dalam
permasalahan sosial leading sektornya adalah pemerintah. "Soal ini harus jelas
siapa yang bertanggung jawab, kalau semuannya PT Angkasa Pura ya edan," kata orang
nomor satu di Bandara tersebut, siang tadi.
 
Permasalahan calo tiket, pedagang asongan, taksi gelap dan porter liar adalah
permasalahan sosial. Pemkot Tangerang, kata Hariyanto, sangat lamban terkait
pengangguran dan penyediaan lapangan kerja.
 
Seandainya ini bisa teratasi, Bandara mungkin tidak akan seperti saat
ini. Padahal, kata dia, berbagai biaya sudah dikeluarkan untuk membebaskan bandara
ini dari permasalahan itu.
 
" Contohnya untuk parkir saja, kita sudah menyetorkan PAD ke Kota Tangerang pertahun
sekitar Rp10,6 miliar. Belum yang lainnya. Harusnya, pajak tersebut dikembalikan ke
Bandara, bukan hanya diambil tetapi dibangun lagi, ini tidak, jalan dan PJU, kami
juga yang perbaiki," jelasnya.
 
 
Selama ini, hampir setiap hari pihak PT Angkasa Pura II mengirimkan para pelanggar
ketertiban itu ke Panti Sosial di Kedoya, Jakarta Barat. Tetapi, kini Kedoya sudah
tidak dapat lagi menampungnya. Dengan terpaksa pihaknya melepaskannya, kembali
setelah dilakukan pendataan.
 
Menurutnya, pihaknya sudah melakukan tindakan preventif, dan persuasif . Tetapi,
yang terjadi malah dibawa ke Pengadilan Negeri Tangerang lantaran menangkap 10 anak
yang bermain judi di Bandara. "Ini yang terjadi, sampai-sampai Kapolres yang lama
yakni Pak Guntur menjadi saksi di sana," katanya.
 
Dirinya meminta maaf kalau sampai menyinggung Wali Kota Tangerang Wahidin Halim,
sebab memang lebih banyak pajak tersebut masuk ke Pemkot Tangerang."Ampun deh kalau Pak Wahidin marah nanti," ujarnya. 
 
Hariyanto menyatakan, memang sebaiknya pajak itu masuk ke Provinsi Banten terlebih dahulu, setelah baru disebarkan ke "anak-anaknya" (Pemkot atau Pemkab). Menurutnya, cara tersebut mungkin efektif membantu PT Angkasa Pura,  mengingat selama ini pajak yang disetorkannya langsung masuk ke PAD Kota Tangerang.
 
 
Selain ke Pemkot Tangerang, pihaknya juga selalu membayar kepada Satgas Taksi yang
mengawasi adanya Taksi gelap. Anggarannya tidak sedikit, setahun mencapai Rp2
miliar. "Saya sangat khawatir jumlahnya taksi gelap perbulan yang kita tangkap taksi
gelap mencapai 2.000, tetapi yang ini-ini saja orangnya," katanya.
 
Diakuinya bandara Internasional di dunia yang ada tukang ojeknya hanya di
Soekarno-Hatta . Tetapi dirinya mengutarakan, itu semua juga tidak terlepas dari
adanya kebutuhan atau diman dari masyrakat.
 
"Ojek, calo tiket, porter dan taksi gelap sama. Semua berada di Bandara lantaran
adanya kebutuhan dan perbandingan harga yang relatif lebih rendah. Belum lagi ada
anak buah saya yang ditodong pistol kalau melarang oknum berseragam masuk.
Huh..pokoknya, edan lah Soekarno-Hatta ini," keluhnya.
 
Terkait pernyataan Hariyanto, Kepala Bagian Humas dan Protokoler Kota Tangerang,
Maryoris Namaga menyatakan, apa yang dilakukan Pemkot Tangerang dalam menarik pajak itu sudah sesuai dengan Undang-Undang. "Soal apakah tidak kembali kepada pembangunan di Bandara, saya hanya bisa menjelaskan secara umum. Memang sebaiknya, pihak kami (Pemkot Tangerang) duduk bersama dengan PT Angkasa Pura II, mengingat selama ini Bandara adalah wilayah otorita yang biasanya jarang mengundang Pemkot Tangerang," tandasnya. (dira)

OPINI
Gurita Korupsi, Praktik Culas Pertambangan “Si Emas Putih”

Gurita Korupsi, Praktik Culas Pertambangan “Si Emas Putih”

Senin, 15 April 2024 | 12:24

Jagat dunia maya tengah dihebohkan oleh kasus korupsi super besar yang terjadi baru-baru ini, yakni korupsi yang melibatkan suami dari aktris Sandra Dewi, Harvey Moeis, serta Helena Lim sosok yang terkenal sebagai crazy rich Pantai Indah Kapuk (PIK).

PROPERTI
Hadirkan Hunian Premium, Paramount Land Perkenalkan New Matera

Hadirkan Hunian Premium, Paramount Land Perkenalkan New Matera

Rabu, 3 April 2024 | 06:47

Dalam rangka menghadirkan hunian premium dengan fasilitas lengkap dan lokasi strategis, serta akses cepat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari bagi konsumen kelas atas

AYO! TANGERANG CERDAS
Pra-PPDB SMP Kota Tangerang 2024/2025 Dibuka, Ini Alur dan Syarat Pendaftarannya 

Pra-PPDB SMP Kota Tangerang 2024/2025 Dibuka, Ini Alur dan Syarat Pendaftarannya 

Rabu, 17 April 2024 | 09:55

Dinas Pendidikan Kota Tangerang kembali membuka Pra Penerimaan Peserta Didik Baru (Pra-PPDB) untuk tahun ajaran 2024/2025.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill