Connect With Us

4 Dalang Peredaran Miras Oplosan di Kargo Bandara Dibekuk

Achmad Irfan Fauzi | Kamis, 30 Januari 2020 | 13:18

Konferensi pers pengungkapan kasus peredaran minuman keras (miras) oplosan di area Kargo Bandara Soekarno-Hatta, Kamis (30/1/2020). (TangerangNews / Achmad Irfan Fauzi)

 

TANGERANGNEWS.com–Peredaran minuman keras (miras) oplosan di area Kargo Bandara Soekarno-Hatta dibongkar aparat polres setempat. Barang bukti berupa puluhan botol miras oplosan disita dari empat pelaku.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan, para pelaku berinisial AR, HS, RA, dan S. Mereka memiliki peran yang berbeda dalam menjalankan aksinya.

Yusri merinci tersangka AS berperan sebagai marketing yang menjual miras oplosan melalui media sosial. 

"HS sebagai pemodal, dia memodali semuanya sekaligus menawarkan produk-produk miras oplosan kepada pelanggan," ujarnya dalam jumpa pers di Mapolresta Bandara Soetta, Kamis (30/1/2020).

Sementara, RA bertugas sebagai pencari botol miras kosong bermerek kelas dunia dan memiliki harga di atas Rp1 juta.

Menurut Yusri, RA membeli botol kosong dari berbagai tempat hiburan malam mulai dari Rp30 ribu tergantung kondisi botol.

Lalu, dia juga membeli kardus botol tersebut dalam berbagai kondisi dengan harga Rp15 ribu per kardusnya.

"Total hampir Rp50 ribu lengkap dalam kondisi kosong, yang kemudian diisi miras oplosan dan dijual dengan harga Rp150 ribu sampai Rp300 ribu kepada konsumen-konsumennya," paparnya. 

Sedangkan untuk tersangka S, memiliki peran sebagai peracik minuman yang menggunakan alkohol 90 persen dicampur Kratingdaeng dengan bahan lainnya.

"Menurut pengakuan, mereka baru beroperasi selama satu bulan. Tapi kita tidak percaya dan akan terus mendalami kasus ini lagi," ucap Yusri.

Pengungkapan tersebut berawal saat petugas Satreskrim Polresta Bandara Soekarno-Hatta melakukan patroli di area Kargo Bandara Soekarno-Hatta.

Lalu petugas mendapati adanya segerombolan pekerja kasar yang sedang mengadakan pesta minuman keras pada 23 Januari 2020.

"Mereka meminum minuman keras yang brand mahal harganya di atas Rp 1 juta. Saat diperiksa, akhirnya ada kejanggalan yang penyidik temukan," kata Yusri.

Saat diperiksa, ternyata minuman tersebut palsu alias oplosan dan melebihi batas alkohol yang sudah ditetapkan

Sementara para pekerja kargo Bandara Soekarno-Hatta tersebut hanya dikenakan pidana ringan karena sebagai konsumen.

Kasat Reskrim Polresta Bandara Soekarno-Hatta, Kompol Alexander Yurikho mengatakan dari para pelaku, ada 600 botol kosong berbagai merk yang diamankan.

"Kita amankan dengan berbagai jenis merek Chivas, Black Label dan lain-lain jenis. Miras oplosan siap edar ada 97 botol dan botol kosong entah sampai kemana saja ada 600 botol," jelas Alexander.

Keempat tersangka tersebut disangkakan Pasal 137 dan atau Pasal 138 ayat (1) Undang-undang RI Nomor 18 Tahun 2012 tentang pangan. Mereka juga diancam penjara paling lama lima tahun atau denda paling banyak Rp 4 miliar.(RAZ/HRU)

OPINI
Gurita Korupsi, Praktik Culas Pertambangan “Si Emas Putih”

Gurita Korupsi, Praktik Culas Pertambangan “Si Emas Putih”

Senin, 15 April 2024 | 12:24

Jagat dunia maya tengah dihebohkan oleh kasus korupsi super besar yang terjadi baru-baru ini, yakni korupsi yang melibatkan suami dari aktris Sandra Dewi, Harvey Moeis, serta Helena Lim sosok yang terkenal sebagai crazy rich Pantai Indah Kapuk (PIK).

MANCANEGARA
Wow, Di Negara Ini Memeluk Kucing 4 Jam Sehari Bisa Dibayar Rp162 Juta

Wow, Di Negara Ini Memeluk Kucing 4 Jam Sehari Bisa Dibayar Rp162 Juta

Rabu, 24 April 2024 | 10:33

Perusahaan makanan hewan asal Kanada, ACANA bekerja sama dengan organisasi kesejahteraan hewan Best Friends Animal Society membuka lowongan pekerjaan sebagai kitten cuddler.

BANTEN
PLN Banten Catat Ada 1.200 Transaksi SPKLU Selama Mudik Lebaran 2024

PLN Banten Catat Ada 1.200 Transaksi SPKLU Selama Mudik Lebaran 2024

Selasa, 23 April 2024 | 11:21

Sebanyak 1.200 transaksi terjadi di Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) selama masa mudik Lebaran 2024, terhitung mulai 3 hingga 19 April 2024.

TOKOH
Mengenal Baden Powell dan Sejarah Dicetuskannya Pramuka

Mengenal Baden Powell dan Sejarah Dicetuskannya Pramuka

Kamis, 22 Februari 2024 | 15:37

Praja Muda Karana atau Pramuka merupakan gerakan kepanduan paling populer yang dicetuskan oleh Baden Powell.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill