Connect With Us

4,9 Kg Ganja Sinte Diamankan Polres Bandara Soekarno Hatta dari Sindikat Pengedar

Rangga Agung Zuliansyah | Kamis, 2 Februari 2023 | 23:00

Polres Bandara Soekarno Hatta menangkap para pembeli dan pengedar ganja sintetis, Kamis 2 Februari 2022. (@TangerangNews / Rangga Agung Zuliansyah)

TANGERANGNEWS.com-Satuan Reserse Narkoba (Satresnarkoba) Polresta Bandara Soekarno Hatta (Soetta), Kota Tangerang, mengamankan ganja sintetis atau sinte seberat 4,9 kg dari sindikat pengedar antar daerah.

Wakapolres Bandara Soetta AKBP Anton Firmanto kasus ini terungkap dari hasil analisa beberapa kasus narkotika ganja sintetis yang terlebih dahulu diungkap jajarannya. Kemudian petugas melakukan pengembangan sampai ke home Industry.

Akhirnya berhasil ditangkap 10 tersangka selaku penerima dan pembeli paket ganja tersebut di berbagai daerah, seperti Tangerang, Karawang, Bandung dan Purwakarta.

"Selanjutnya tim melakukan pengembangan dan berhasil menangkap tiga orang yang diduga memproduksi dan menjual ganja sintetis di daerah Jakarta Selatan," ujar Anton, Kamis 2 Februari 2023.

Adapun tiga orang yang bertindak sebagai produsen atau penjual adalah EJ, RAR dan PFN. Sementara 10 orang yang diduga sebagai pembeli adalah DH, MGR, IM, KAMS, LAP, DS, MSP, RF, YSR dan MIG.

Anton mengungkapkan, modus operandi para tersangka yakni meracik bahan kimia dengan peralatan laboratoris serta bahan tembakau alami, untuk kemudian dibungkus dalam paket dan dijual dengan harga Rp100.000 per gram. 

"Untuk metode pengirimannya dengan mengirim barang haram itu sesuai koordinat lokasi penerima. Sementara yang kedua para pelaku mengirimkan paket ganja sintetis sesuai pesanan melalui eskspedisi," katanya.

Dari tangan tersangka, petugas menyita sebanyak 4,9 kg ganja sintetis dan 162,58 gram bahan kimia cannabinoid, yang bisa digunakan untuk memproduksi 6,5 kg ganja sintetis. 

"Selain itu disita juga alat produksi seperti 1 buah botol beaker kimia kaca jenis Pyrex 500 ml, gelas ukur plastik 100 ml, 70 plastik tembakau,," ungkap Anton.

Tiga pelaku pembuat dan pengedar dijerat dengan Pasal 114 ayat (2) subsider Pasal 113 ayat (2) lebih subsider Pasal 112 ayat (2) juncto Pasal 132 ayat (1) UU No 35/2009 tentang Narkotika.

"Ancaman hukumannya pidana mati, pidana penjara seumur hidup, atau pidana penjara paling singkat 6 tahun dan paling lama 20 tahun dan denda maksimum Rp10 miliar," jelas Anton.

Sementara para pembeli dijerat Pasal 114 ayat (1) subsider Pasal 112 ayat (1) juncto Pasal 132 ayat (1) UU No 35/2009 tentang Narkotika dengan ancaman hukuman penjara paling singkat 5 tahun dan paling lama 20 tahun. Ancaman dendanya paling sedikit  Rp1 miliar dan paling banyak Rp10 miliar. 

TANGSEL
Puslabfor Mabes Polri Segera Beberkan Penyebab Ledakan yang Lukai 7 Orang di Pamulang

Puslabfor Mabes Polri Segera Beberkan Penyebab Ledakan yang Lukai 7 Orang di Pamulang

Minggu, 14 September 2025 | 20:38

Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Mabes Polri memastikan bahwa hasil penyelidikan insiden ledakan di Pondok Cabe Ilir, Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), akan segera diumumkan dalam waktu dekat.

OPINI
Desentralisasi Tanpa Demokratisasi: Problem Tata Kelola Daerah

Desentralisasi Tanpa Demokratisasi: Problem Tata Kelola Daerah

Senin, 15 September 2025 | 14:03

Dalam dua dekade terakhir, kita menyaksikan kemajuan pembangunan fisik yang mencolok di berbagai daerah. Gedung-gedung pemerintahan baru menjulang, jalan-jalan kota yang mulus menghubungkan kawasan industri, hingga perumahan yang menjamur

AYO! TANGERANG CERDAS
Banten Jadi Provinsi dengan Mahasiswa Aktif Terbanyak, Tembus 1,6 Juta

Banten Jadi Provinsi dengan Mahasiswa Aktif Terbanyak, Tembus 1,6 Juta

Minggu, 20 Juli 2025 | 11:19

Berdasarkan data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS), Banten menjadi provinsi dengan jumlah mahasiswa aktif terbanyak di Indonesia, yakni sebanyak 1.687.634 mahasiswa per tahun 2024.

TEKNO
Cerdas Sikapi AI: Rektor Pradita University Soroti Pentingnya Etika dan Kejujuran Penggunaan AI

Cerdas Sikapi AI: Rektor Pradita University Soroti Pentingnya Etika dan Kejujuran Penggunaan AI

Senin, 15 September 2025 | 22:50

Perkembangan pesat kecerdasan buatan (AI) membawa tantangan besar, terutama terkait isu misinformasi, disinformasi dan etika penggunaan.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill