Connect With Us

3 Kali Ditolak, Ortu Siswi SMA Akhirnya Polisikan Pacar Anak

Dira Derby | Rabu, 5 Februari 2014 | 19:58

Ilustrasi pelaporan (antara / Antara)



BANTEN-Ulah mahasiswa berinisial RL,21,  dari  sebuah perguruan tinggi di Serang membuat seorang pria paruh baya berinisial SY, 40, kesal bukan kepalang. Betapa tidak, sudah menghamili anaknya hingga melahirkan, RL yang merupakan  warga Kecamatan Cadasari, Kabupaten Pandeglang tak mau bertanggung jawab atas  anak hasil hubungannya dengan SL,16 , puteri SY yang masih duduk kelas 1 di bangku SMA.  

Sedangkan akibat perbuatan RL kepada SL. Kini sang puteri  telah melahirkan bayi laki-laki yang berusia 12 hari. Pengakuan SL kepada wartawan, kejadian ini berawal dari perkenalan dia dengan  RL pada April 2013. Perkenalan itu pun berlanjut ke jenjang  hubungan asmara. Selama itu pasangan kekasih tersebut  mengaku hanya berhubungan melalui ponsel.


Tak puas hanya melalui ponsel, RL akhirnya mengajak SL bertemu  di Alun-alun Pandeglang. SL pun sepulang sekolah akhirnya menyetujuinya. Sesampai dialun-alun, RL kemudian mengajak main SL keliling  Kota Serang sekitar pukul 14.00 WIB. Rupanya RL sudah berniat jahat, karena membawa SL ke tempat kost temannya.   

"Dia tidak ngomong mau ke kosan temannya, di hanya ngajak saya ke Serang saja," ujar SL yang mendampingi orangtuanya saat melapor ke Polres Serang.
Menurut SL, dirinya dibawa ke kostan yang lokasinya di sekitar Kompleks Perumahan Ciceri, Kota Serang. Di sana, dirinya ditinggal oleh penyewa kostan atau rekan RL. Setelah rekan pelaku keluar, RL mulai mencoba mencumbu SL. Seakan sadar dirinya sedang dirayu, SL pun menolaknya. Bahkan SL sempat keluar dari kostan tersebut. Namun usaha SL gagal, karena RL mengancamnya dengan  akan membunuh SL jika tidak menuruti kemauannya.

Akhirnya, RL pun berhasil melucuti satu persatu bagian tubuh SL yang tertutupi dengan pakaian. “Kegadisan saya akhirnya disetubuhi, karena dipaksa,” katanya. Seusai melampiaskan nafsunya, RL kembali mengancam SL agar tidak menceritakan perbuatannya kepada kedua orangtua sang gadis.
 
Setelah itu, RL mengantarkan pulang SL ke rumahnya di Pandeglang. "Dia mengancam kalau saya menceritakan ke orangtua, saya tidak akan dinikahi. Makanya saya tidak menceritakan ke orangtua. Dia juga mengancam saya akan membunuhnya," ujar perempuan berkerudung itu.

Dua bulan kemudian SL mengetahui dirinya hamil. Mengetahui dirinya sedang mengandung, SL pun berusaha menghubungi RL. Namun, apa daya nomor ponselnya tidak aktif.
 SL tak putus asa, dia mencari tahu kesejumlah teman RL. Akhirnya, SL bisa menghubungi RL dan menceritakan kehamilannya. “Bukannya bertanggungjawab, dia (RL)  justru meminta agar menggugurkan kandungan saya saat itu. Saya tidak tahu pil apa, tapi dia melalui temannya mengirimkan obat dan minta agar diminumnya. Saya minum, saya ngerasain mulas saja," ungkapnya.

Pada akhir Januari 2014 lalu, SL mengeluh sakit perut. Karena dikira sakit perut biasa, orangtuanya kemudian membawanya ke klinik. Setelah diperiksa, SL ternyata hamil dan akan melahirkan di sana.

Saat itu, SL yang dirawat hingga proses persalinan kelahiran anaknya belum menceritakan kepada RL. Setelah pulang, SL baru menceritakan bahwa yang menghamilinya adalah RL. "Kita sudah datangi ke rumahnya, tapi orangtuanya tidak menerimanya padahal pelaku (RL) sudah mengakuinya. Kita tiga kali ke sana, tapi orangtuanya menolak, bahkan kita diusir.Makanya kita laporkan saja sekalian. Kita enggak minta apa-apa kok, hanya kasihan sama status bayinya nanti," tegas SY.
 
SY berharap pihak kepolisian segera menindaklanjuti laporannya dan memeroses RL dengan hukum berlaku. "Kita minta kasus ini diproses dan pelakunya ditangkap," ungkapnya. Kepala Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (UPPA) Satreskrim Polres Serang Aiptu Juandi mengatakan akan segera menyelidki kasus tersebut. “Peroses penyelidikan segera kami lakuan,” kata Aiptu Juandi.
WISATA
Bulan Ramadan Ada Unjuk Rasa Umami Eats di Tangcity Mal

Bulan Ramadan Ada Unjuk Rasa Umami Eats di Tangcity Mal

Jumat, 29 Maret 2024 | 05:32

Memasuki bulan Ramadan banyak kegiatan-kegiatan digelar, salah satunya ialah Unjuk Rasa.

OPINI
Ramadan Bulan Ampunan, Utang Pinjol Malah Bertebaran

Ramadan Bulan Ampunan, Utang Pinjol Malah Bertebaran

Rabu, 20 Maret 2024 | 15:57

Ramadan adalah bulan suci yang identik dengan ampunan dan bulan penuh ketakwaan. Namun, nyatanya hal ini tidak menjadikan pelaku kemaksiatan berkurang. Salah satu kemaksiatan yang semakin marak adalah pinjaman online atau pinjol.

BANTEN
Pemprov Banten dan Pemkab Tangerang Salurkan Santunan kepada 1.000 Anak Yatim di Park Serpong

Pemprov Banten dan Pemkab Tangerang Salurkan Santunan kepada 1.000 Anak Yatim di Park Serpong

Kamis, 28 Maret 2024 | 18:22

Sebanyak 1.000 anak yatim yang berada di Kabupaten Tangerang mendapat santunan dari Pemerintah dan DPRD Provinsi Banten, serta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill