Parto Patrio Bakal Dioperasi, Sakit Apa?
Kamis, 25 April 2024 | 12:21
Viral di media sosial sebuah video menunjukkan komedian Parto Patrio dilarikan ke rumah sakit menggunakan ambulans.
TANGERANG-Eka Widyowati, seorang janda beranak satu sepertinya akan berpikir ulang untuk kembali memadu kasih. Alasan tersebut sepertinya masuk akal, karena setelah dirinya gagal berumah tangga, kini saat dirinya sedang move on, sang kekasih membuat dia trauma.
Daniel gelap mata hingga menikam buah dada kanan wanita yang dicintainya itu hanya karena persoalan sepele, yakni melihat Eka sedang berbicara dengan pria lain.
Eka pun terpaksa harus dilarikan ke RS rawat inap yakni RS Soeroso di Kedaung, Ciputat, Tangsel. Eka ditikam karena Daniel cemburu buta hingga menikamnya di di depan Alfa Mart Jalan Bukit Raya, Serua Tangsel, Senin (3/8/2015).
"Dia (pacar) marah. Tanpa ngomong apa pun langsung menusuk dada sebelah kanan saya dan langsung kabur meninggalkan saya dengan terbaring lemah," tuturnya.
Trauma Eka bertambah setelah Daniel mengatakan akan menghabisi juga nyawa anaknya."Saya khawatir ancaman pelaku kejadian seperti saya, makanya saya trauma dengan ucapannya," tuturnya.
Kini Eka meminta pertolongan kepada Polsek setempat agar dia dan anaknya mendapat perlindungan hukum.
"Sudah lapor saya," pungkasnya.
Kanit Reskrim Polsek Ciputat, AKP Sujarwo saat dikonfirmasi wartawan membenarkan peristiwa itu. “Sedang kita buru, identitas sudah kita ketahui,” jelasnya.
Viral di media sosial sebuah video menunjukkan komedian Parto Patrio dilarikan ke rumah sakit menggunakan ambulans.
Transportasi umum Transjakarta Rute Kalideres-Bandara Soekarno Hatta (Soetta), bakal ditetapkan tarif berbayar sebesar Rp3.500.
Jagat dunia maya tengah dihebohkan oleh kasus korupsi super besar yang terjadi baru-baru ini, yakni korupsi yang melibatkan suami dari aktris Sandra Dewi, Harvey Moeis, serta Helena Lim sosok yang terkenal sebagai crazy rich Pantai Indah Kapuk (PIK).
Praja Muda Karana atau Pramuka merupakan gerakan kepanduan paling populer yang dicetuskan oleh Baden Powell.