Connect With Us

Pulihkan Ekosistem Pesisir Ujung Kulon, Warga Tanam Ribuan Mangrove

Mohamad Romli | Sabtu, 26 Oktober 2019 | 16:56

Aktivis lingkungan WALHI bersama warga menanam ribuan pohon mangrove di Kampung Ketapang, Desa Cigarondong, Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang, Sabtu (26/10/2019). (TangerangNews/2019 / Mohamad Romli)

 

TANGERANGNEWS.com-Ratusan warga bersama aktivis lingkungan hidup menanam ribuan pohon mangrove di Kampung Ketapang, Desa Cigarondong, Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang, Sabtu (26/10/2019).

Kegiatan yang diiniasi warga setempat bersama Yayasan SHEEP Indonesia dan WALHI Jakarta itu bertujuan untuk memulihkan ekosistem mangrove di wilayah pesisir setempat.

Ketua Pelaksana Kegiatan, Agus Askuri, mengatakan, kondisi ekosistem mangrove di desa tersebut rusak sejak tahun 2014. Kerusakan itu langsung dirasakan dampaknya oleh warga setempat.

"Dampak yang paling terasa adalah abrasi pantai, juga hilangnya eksistem mangrove," ujarnya kepada wartawan di lokasi kegiatan.

Aktivis lingkungan WALHI bersama warga menanam ribuan pohon mangrove di Kampung Ketapang, Desa Cigarondong, Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang, Sabtu (26/10/2019).

Ia mencontohkan, akibat kerusakan mangrove, saat ini warga merasakan berbagai dampak, diantranya semakin sulit mendapatkan ikan. Karena ekosistem mangrove menjadi salah satu lokasi berkembang biaknya ikan dan hewan lainnya.

"Dulu, kami sangat mudah menangkap ikan. Sekarang semakin sulit, harus ke tengah laut," imbuhnya.

Ia menambahkan, desakan pembangunan seperti pembukaan lahan untuk tambak yang terjadi di desa tersebut, turut memperparah kerusakan mangrove. Selain itu, dampak terbesar juga terjadi karena tsunami Selat Sunda pada akhir tahun 2018 lalu.

Ia menerangkan, mangrove selain berguna untuk menjaga kelestarian ekosistem wilayah pesisir, juga sangat berguna menghalau saat terjadi bencana seperti tsunami.

"Tsunami kemarin tidak akan berakibat kerusakan parah kalau eksoistem mangrovenya masih baik, karena ada buffer (sabuk hijau pengaman) yang menahan laju ombak, juga menahan terjadinya abrasi," terangnya.

Ia berharap, kegiatan itu menjadi momentum bangkitnya kesadaran warga pentingnya menjaga kelestarian ekosistem pesisir. 

"Ini inisiatif warga disini yang didukung Yayasan SHEEP Indonesia dan WALHI Jakarta. Kami berharap, warga semakin sadar, kami libatkan anak-anak sekolah dan relawan, agar kelak kegiatan ini bisa berkelanjutan," katanya.

Ditambahkan relawan Yayasan SHEEP Indonesia, tsunami Selat Sunda yang terjadi pada medio akhir 2018 menjadi peringatan kondisi wilayah Pandeglang yang rawan bencana.

Diterangkannya, Indeks Rawan Bencana Indonesia tahun 2013, menyebutkan bahwa wilayah Kabupaten Pandeglang mempunyai skor rawan bencana 74 (skala tinggi) terhadap bencana alam berupa erupsi gunung api, gempa bumi, tsunami, banjir, tanah longsor kekeringan dan angin puting beliung. 

Artinya ketanggungan masyarakat , ketanggungan struktural dan non struktural harus di lakukan di wilayah Kabupaten Pandegalang. Hal ini untuk mendorong dampak kerugian bencana yang besar ketika ancaman bencana terjadi di wilayah Kabupaten Pandeglang.

Dampak terbesar tsunami di Kabupaten Pandeglang berada di kawasan kecamatan sumur khususnya di pesisir sepanjang Kecamatan Sumur hingga kawasan Taman Nasional Ujung Kulon, khususnya 3 desa yaitu desa Cigorondong, Taman Jaya dan Ujung Jaya. Rerata 3 desa terdampak berada di sepanjang pesisir selat sunda. 

"Hasil kajian dan obesrvasi Yayasan SHEEP Indonesia dan WALHI Jakarta menunjukan bahwa desa terdampak tsunami tepat berhadapan dengan selat sunda tanpa penghalang atau buffer apapun. Sehingga ketika tsunami datang langsung menghantam rumah atau tempat tinggal masyarakat," kata Suparlan.

Kondisi itu, lanjutnya, telah menumbuhkan kesadaran warga, karena pengalaman tsunami menjadi pembelajaran berharga.

"Seperti di rumah pak Ahmad Yani, seorang RT di Kampung Cigorondong. Meskipun keluarga beliau selamat dari dampak tsunami akhir 2018 lalu, beliau sekarang timbul kesadaran bahwa buffer menjadi sangat penting selain untuk menambah keindahan, tanggul alami juga bisa menjadi pusat tumbuhkembangnya ikan dan juga wisata. Hal tersebut juga di dasarkan pada wilayah –wilayah yang maish ada buffer di sepanjang pesisir selat sunda, rerata tidak rusak rumahnya," pungkasnya.

Inisiatif membangun ketangguhan pesisir dengan melakukan penanaman mangrove tersebut diinisiasi oleh Kelompok Siaga Bencana (KSB) Desa Cigorongdong bersama Yayasan SHEEP Indonesia dan WALHI Jakarta dengan melibatkan lima sekolah dasar, yaitu SDN Cigorondong, SDN Taman Jaya 1,2 dan 3 serta SDN Ujung Jaya 2, Kecamatan Sumur, Pandeglang. Sebanyak 2.300 bibit mangrove pun telah ditanam dibibir pantai yang luasnya sekitar enam kilometer.(RMI/HRU)

OPINI
Ramadan Bulan Ampunan, Utang Pinjol Malah Bertebaran

Ramadan Bulan Ampunan, Utang Pinjol Malah Bertebaran

Rabu, 20 Maret 2024 | 15:57

Ramadan adalah bulan suci yang identik dengan ampunan dan bulan penuh ketakwaan. Namun, nyatanya hal ini tidak menjadikan pelaku kemaksiatan berkurang. Salah satu kemaksiatan yang semakin marak adalah pinjaman online atau pinjol.

WISATA
Bulan Ramadan Ada Unjuk Rasa Umami Eats di Tangcity Mal

Bulan Ramadan Ada Unjuk Rasa Umami Eats di Tangcity Mal

Jumat, 29 Maret 2024 | 05:32

Memasuki bulan Ramadan banyak kegiatan-kegiatan digelar, salah satunya ialah Unjuk Rasa.

TEKNO
Trafik Data Telkomsel Diprediksi Melonjak 15% saat RAFI 2024, Paling Tinggi Game Online

Trafik Data Telkomsel Diprediksi Melonjak 15% saat RAFI 2024, Paling Tinggi Game Online

Kamis, 28 Maret 2024 | 01:09

Telkomsel memproyeksikan terjadinya pertumbuhan trafik broadband hingga 15,22% dibandingkan hari biasa selama momen Ramadan dan Idulfitri (RAFI) 2024.

KOTA TANGERANG
Warga Babakan Tangerang Digegerkan Penemuan Mayat Mengambang di Sungai Cisadane

Warga Babakan Tangerang Digegerkan Penemuan Mayat Mengambang di Sungai Cisadane

Kamis, 28 Maret 2024 | 21:01

Mayat berjenis kelamin Laki-laki tanpa identitas ditemukan di Sungai Cisadane, Kelurahan babakan, Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang, Kamis 28 Maret 2024, pagi.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill