Mahasiswa: Antara Skripsi, Aksi, dan Demokrasi
Minggu, 19 Oktober 2025 | 18:30
Pertanyaannya, masihkah generasi kampus hari ini mampu menjaga tradisi kritisnya tanpa meninggalkan tanggung jawab akademiknya?
TANGERANGNEWS.com-Wilayah Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten diguncang gempa bumi tektonik berkekuatan M 4,7, pada Kamis 7 Oktober 2021, pukul 08.05 WIB.
“Episenter terletak pada koordinat 6.91 LS dan 105.04 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 136 km Barat Daya Pandeglang-Banten pada kedalaman 10 kilometer,” kata Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah II Tangerang Hendro Nugroho seperti dilansir dari Sindonews.
Berdasarkan gambaran peta tingkat guncangan (Shakemap) BMKG dan laporan dari masyarakat, gempabumi ini dirasakan di wilayah Sumur, Cikeusik, Labuan, Cimanggu, Cinangka, Binuangeun, Cijaku, Malingping, Cinangka, Cilegon, Kota Serang dengan Skala Intensitas II - III MMI.
Getaran dirasakan oleh beberapa orang di dalam rumah, di mana benda-benda ringan yang digantung bergoyang
“Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu. Namun hingga saat ini belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan sebagai dampak gempabumi tersebut," papar Hendro dalam keterangannya.
Hingga pukul 08.41 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan. Dipastikan gempa tidak berpotensi tsunami.
“Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya,” pungkasnya.
Pertanyaannya, masihkah generasi kampus hari ini mampu menjaga tradisi kritisnya tanpa meninggalkan tanggung jawab akademiknya?
Warga Desa Sodong, Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, mengaku terganggu oleh bau tajam yang diduga berasal dari asap pembakaran biji plastik milik PT Tiraplas Inti Kreasi.
Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) mengumumkan hasil lelang frekuensi 1,4 GHz yang akan digunakan untuk memperluas layanan internet murah berkecepatan hingga 100 Mbps di seluruh Indonesia.
Para tenaga pendidik di Kota Tangerang didorong untuk melakukan transformasi demi menghadapi dinamika pendidikan di era modern.