Connect With Us

Ikon Provinsi Banten Jembatan Bogeg Senilai Rp165 Miliar Segera Diresmikan

Tim TangerangNews.com | Rabu, 30 Maret 2022 | 13:24

Jembatan Bogeg yang berada di Jl Syekh Nawawi Al-Bantani melintas di atas Jalan Tol Tangerang-Merak selesai dibangun oleh Pemprov Banten. (@TangerangNews / Biro Adpim Setda Prov Banten)

TANGERANGNEWS.com-Jembatan Bogeg yang berada di JL Syekh Nawawi Al Bantani melintas di atas Jalan Tol Tangerang-Merak senilai Rp165 miliar selesai dibangun oleh Pemprov Banten. Jembatan  yang akan menjadi ikon Provinsi Banten itu akan segera diresmikan oleh Gubernur Banten Wahidin Halim.

Wahidin mengatakan, jembatan tersebut diharapkan akan bisa menjadi tambahan ikon Provinsi Banten serta meningkatkan perekonomian masyarakat karena akan mengurai kemacetan yang selama ini terjadi di lokasi tersebut.

"Anggaran yang digelontorkan untuk pembangunan jembatan Bogeg ini Rp165 miliar. Jembatan ini akan menjadi ikon baru Provinsi Banten setelah Kawasan Kesultanan Banten di Banten lama dan Banten International Stadium," kata Wahidin di Serang, Selasa 29 Maret 2022, seperti dikutip dari Antara. 

Menurut Wahidin, hal ini diperkuat dengan penggunaan ornamen khas Banten, seperti batik Banten dan juga ukiran batik Mandalika pada sisi-sisi jembatan.

Pada jembatan dengan panjang 78 meter dan lebar 33 meter itu ada delapan lajur jalan. Setiap arahnya terdiri dari empat lajur jalan yang akan memperlancar kendaraan dari arah Kota Serang menuju Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten, serta arah Pandeglang dan sekitarnya.

“Jalannya cukup lebar dan panjang, bisa empat jalur, kanan kiri delapan jalur,” kata Wahidin.

Menurut rencana jembatan itu akan diberi nama baru dengan nama pahlawan Nasional asal Banten yang bernama Raden Aria Wangsakara.

Pahlawan Nasional Raden Aria Wangsakara diresmikan menjadi pahlawan nasional oleh Presiden Jokowi atas jasa-jasanya dalam berperang membela kesultanan Banten dari serangan VOC Belanda pada tahun 1654 di perbatasan Banten-Jakarta.

Berdasar data buku Banten Sejarah dan Peradaban karya Guillot, kata dia, Ibunda Raden Aria Wangsakara adalah Nyai Mas Cipta Surasowan, ia adalah cucu dari Pangeran Sanghyang Surajaya bin Prabu Surosowan yang bertahta di Banten Lama sebelum digantikan oleh Sultan Maulana Hasanudin.

Sedangkan Sultan Maulana Hasanuddin sendiri adalah sama-sama cucu Prabu Surosowan. Nyai Mas Cipta dinikahkan dengan Pangeran Wiraraja dari Kerajaan Sumedang Larang dan memiliki putra Raden Aria Wangsakara, atau masyarakat Kabupaten Serang Timur di Tanara, Lempuyang, Binuang memanggilnya dengan sebutan Raden Kenyep Aria Wangsakara.

MANCANEGARA
142 Negara Dukung Deklarasi New York, Dorong Solusi Konflik Israel-Palestina

142 Negara Dukung Deklarasi New York, Dorong Solusi Konflik Israel-Palestina

Senin, 15 September 2025 | 12:47

Sebanyak 142 negara mendukung resolusi yang dikenal sebagai Deklarasi New York, yang digelar oleh Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengadopsi resolusi terkait konflik Israel-Palestina dalam sidang di Markas Besar PBB,

TOKOH
Kabar Duka, Ketua KONI Banten Edi Ariadi Meninggal Dunia di RS Siloam Karawaci

Kabar Duka, Ketua KONI Banten Edi Ariadi Meninggal Dunia di RS Siloam Karawaci

Senin, 8 September 2025 | 08:52

Kabar duka datang dari keluarga besar Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Banten. Ketua Umum KONI Banten, Edi Ariadi, yang juga mantan Wali Kota Cilegon periode 2016-2021, meninggal dunia pada Senin, 8 September 2025, pagi.

OPINI
Pendidikan yang Mahal, Harapan yang Kian Tipis

Pendidikan yang Mahal, Harapan yang Kian Tipis

Kamis, 18 September 2025 | 16:33

Pendidikan selalu dipandang sebagai pilar utama kemajuan bangsa, bahkan sering disebut sebagai “senjata paling ampuh untuk mengubah dunia”. Namun di Indonesia, kenyataan menunjukkan bahwa pendidikan justru kian menjauh dari jangkauan rakyat biasa

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill