Connect With Us

Gubernur Banten Khawatir Kondisi Laut Banten

| Minggu, 19 Juni 2011 | 12:50

Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah (tangerangnews / dira)


TANGERANG
-Gubernur Provinsi Banten, Ratu Atut Chosiyah, mengaku khawatir atas kondisi laut dan pantai di wilayah Banten. Sebab Kini kekayaan alam itu mulai tercemar polusi.

"Pencemaran laut dan pantai bisa menyebabkan kepunahan biota laut, yang pada akhirnya akan berujung pada berkurangnya hasil tangkapan nelayan," ucap Atut saat memperingati Hari Nelayan Indonesia di Tangerang, akhir pekan lalu.
 
Menurut Atut, saat ini kondisi laut dan pantai di wilayah Banten memang belum tercemar parah. Namun jika tidak diantisipasi dari sekarang, bisa saja laut dan pantai mengalami kerusakan. "Ingat di wilayah Banten, khususnya Tangerang banyak sekali pabrik. Kemungkinan terjadinya polusi dan merusak lingkungan, bisa terjadi. Jadi para pengusaha harus memperhatikan pembuangan limbah. Jangan sembarangan membuang ke laut atau pantai," ucapnya.

Karena itu kata Atut, berbagai upaya harus dilakukan untuk menyelamatkan laut dan pantai. Seperti diadakannya gerakan bersih pantai dan laut (GBPL) yang telah dicanangkan Pemprov Banten di Bayah, Kabupaten Lebak. Kegiatan tersebut  melibatkan nelayan dan anak sekolah.
 
Saat ini nelayan di Banten berjumlah  23.678 orang, dengan hasil tangkapan ikan pada tahun 2010 mencapai 58.978,83 ton, setara dengan nilar Rp 66 miliar. "Hasil itu sebenarnya bisa ditingkatkan jika kondisi laut dan pantai bersih dan terjaga. Untuk tahun ini saya berharap ada peningkatan minimal 10 persen," ucapnya.

Menurut Atut, karena wilayah Banten didominasi oleh daerah pesisir, maka pembangunan sektor perikanan laut menjadi prioritas bagi pemprov Banten. "Pantai yang ada sepanjang 517,62 km dan luas laut 11.500 km2," ujarnya.
 
Sementara itu, Ketua DPP Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI), Chandra Motik Yusuf, dan Ketua HNSI Banten, Siagian, sangat mendukung program pemprov Banten yang pro-nelayan. Karena nelayan merupakan salah satu penggerak roda perekonomian daerah dan bangsa Indonesia.

"Kami ingin perhatian pemerintah lebih kepada kami. Karena selama ini nelayan terkendala pada masalah modal kerja. Kalau bisa pemerintah bisa memfasilitasi," ucap Siagian.(DRA)

BANDARA
Kecelakaan Kerap Terjadi di Jalur Perimeter, Pihak Bandara Soetta Sebut Akibat Human Error

Kecelakaan Kerap Terjadi di Jalur Perimeter, Pihak Bandara Soetta Sebut Akibat Human Error

Kamis, 28 Maret 2024 | 21:54

TANGERANGNEWS.com-Pihak Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) menyebut kecelakaan yang kerap terjadi di Jalur Perimeter disebabkan karena human error atau kelalaian pengendara.

AYO! TANGERANG CERDAS
Terbatas hingga 31 Mei, Simak Syarat dan Cara Daftar Pra PPDB SD 2024 Kota Tangerang

Terbatas hingga 31 Mei, Simak Syarat dan Cara Daftar Pra PPDB SD 2024 Kota Tangerang

Kamis, 28 Maret 2024 | 12:29

Pemerintah Kota Tangerang telah membuka pendaftaran Pra Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) untuk tahun ajaran baru. Tahap ini merupakan bagian dari proses PPDB yang harus diikuti.

BISNIS
Bank bjb Siapkan Uang Tunai Rp12,5 Triliun Sambut Lebaran 2024, Sediakan Layanan Penukaran Terpadu

Bank bjb Siapkan Uang Tunai Rp12,5 Triliun Sambut Lebaran 2024, Sediakan Layanan Penukaran Terpadu

Rabu, 27 Maret 2024 | 16:44

Bank bjb memperkirakan secara musiman kebutuhan likuiditas masyarakat, terutama uang tunai meningkat pada bulan Ramadan apalagi menjelang Idul Fitri 1445 H/2024.

OPINI
Ramadan Bulan Ampunan, Utang Pinjol Malah Bertebaran

Ramadan Bulan Ampunan, Utang Pinjol Malah Bertebaran

Rabu, 20 Maret 2024 | 15:57

Ramadan adalah bulan suci yang identik dengan ampunan dan bulan penuh ketakwaan. Namun, nyatanya hal ini tidak menjadikan pelaku kemaksiatan berkurang. Salah satu kemaksiatan yang semakin marak adalah pinjaman online atau pinjol.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill