TANGERANG-PT Pertamina melakukan
road show ke Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak Bumi dan Gas (Hiswana Migas) Tangerang, pada Selasa (3/6/2014). Dalam kesempatan tersebut, PT Pertamina hadir dengan General Manajer Marketing Operation Region III yang baru, yakni Afandi.
Ketua DPC Hiswana Migas Tangerang Whari Priantono mengatakan, kunjungan ini juga dijadikan ajang oleh Hiswana Migas Tangerang untuk menumpahkan sumbang saran atas permasalahan yang terjadi bagi pebisnis Migas.
“Ini kita jadikan ajang silahturahmi juga,” ujarnya di depan Afandi saat di Kantor DPC Hiswana Migas Ruko Malibu, Bumi Serpong Damai (BSD) City, Kota Tangerang Selatan.
Ketua DPD Hiswana Migas Juan Tarigan mengatakan, pihaknya senang saat ini Pertamina telah menjadi pembina seluruh anggota Hiswana Migas.
Sedangkan Afandi menyatakan, dirinya mengadakan roadshow ini dalam rangka ramah tamah dan penyelesaikan permasalah anggota Hiswana Migas di Tangerang.
“Dulu SPBU marginnya sedikit, sekarang sudah naik. Begitupun gas elpiji 3 Kg juga sama, ini semua atas perjuangan anggota Hiswana Migas, “ ujarnya.
Dia juga meminta, para pengusaha SPBU harus kreatif. “Jadikan tempat usaha anda sebagai ladang usaha yang menjanjikan dan menguntungkan, sehingga tidak mengeluh terus kepada Pertamina,” ujar Afandi.
Dia juga mengutarakan, berkaitan dengan adanya 1.200 pangkalan elpiji 3 kg yang ada diwilayah Tangerang , saat ini telah dilengkapi juga penjualan minyak sayur.”Ini harusnya menjadi usaha baru,” katanya.
Retail Fuel Marketing PT Pertamina, Marketing Operation Region III Pramono mengatakan, pihaknya menemukan adanya temuan dari BPK mengenai surat dari Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) tentang pembelian dengan menggunakan derijen. “Ini sebaiknya harus diperbaharui setiap bulan, jadi surat dari SKPD untuk pengguna derijen bagi pemerintah juga batasi waktunya, sebulan sekali,” ujarnya.
Semenatra itu, Arie Anggoro Marketing Operation Region III Gas Domestik PT Pertamina mengatakan, sistem monitoring elpiji 3 Kg oleh para pengusaha akan diserahkan ke ESDM lalu akan diverifikasi disetiap kota dan kabupaten. Selain itu dia juga mengaku, pembentukan Satgas telah disetujuinya.
Sedangkan soal masalah plastick wrap (segel) ditabung lpg 3 Kg yang berada di lokasi pengoplosan, Arie Angoro menjawab, agen harusnya mengontrol dan mengawasi pangkalannya melalui buku harian. “Dan setiap pembeli elpiji 3 Kg harus tercatat di buku harian atau buku logistik, siapa yang membelinya,” katanya.