TANGERANG- Identitas pelaku pengeroyokan hingga menewaskan Landar Istas Pratomo ,28, yang dibonceng seorang anggota TNI Kodim 0506 Tangerang Sertu Agus pada Minggu (6/7) di depan gerbang Citra Raya, Cikupa, Kabupaten Tangerang , kini sudah diketahui identitasnya.
Hal itu dikatakan Kasa Reskrim Polresta Tangerang Kompol Aris Tri yunarko, Selasa (8/7). "Sudah, identitas para mereka sudah kami kantongi," ungkap Kompol Aris Tri Yunarko, Selasa (8/7/2014).
Menurut Tri, pihaknya sudah menyebarkan anggota untuk meringkus pelaku pembunuhan sadis di wilayah Citra Raya tersebut. "Tim dari Polsek Cikupa sudah dibentuk dan sudah disebar ke lokasi yang dicurigai menjadi tempat persembunyian pelaku," katanya.
Terkait motif para pelaku, Aris mengaku belum mau menyimpulkan. Namun dirinya mengatakan, apapun itu motifnya pembunuhan merupakan tindakan kriminal. "Tak perduli motifnya apa. Terpenting mereka telah melakukan perbuatan criminal," katanya.
Informasi yang didapati, korban diduga cek-cok dengan sekelompok yang mengeroyok tersebut sesuai bermain Biliard di sebuah tempat hiburan yang ada di Cikupa.
Diketahui sebelumnya, peristiwa pengeroyokan berbuntut pembunuhan sadis terjadi di depan gerbang Perumahan Citra Raya, Jalan Raya Serang, Cikupa, Kabupaten Tangerang pada Minggu (6/7) sekitar pukul 23.00 WIB.
Korban diketahui bernama Landar Istas Pratomo Panjaitan, yang kala itu sedang berbonceng dengan anggota TNI Kodim 0506 Tangerang , yakni Sertu Agus . Keduanya mengendarai sepeda motor Vixion. Namun, ketika sampai di dekat gerbang Citra Raya, keduanya di pepet dan ditabrak oleh tiga pelaku yang tidak dikenal.
Pelaku menggunakan dua motor jenis matic, yang salah satunya menggunakan Yamaha Mio Soul GT, warna Hitam dengan Nomor Polisi B-6017-NLW.
Akibatnya, korban terjatuh tepat di depan patung kuda gerbang Citra Raya. Rupanya saa itu pelaku langsung membacok Landar Istas Pratomo Panjaitan.
Setelah korban jatuh Sertu Agus melihat para pelaku membawa senjata tajam. Kemudian Sertu Agus memberitahu kepada korban untuk melarikan diri. Namun, korban tertinggal dan menjadi sasaran para pengeroyok.