Lamborgini Ringsek Usai Kecelakaan di Tol Kunciran Tangerang
Senin, 18 Agustus 2025 | 17:09
Kecelakaan tunggal dialami mobil mewah Lamborgini di jalan di Tol Kunciran, tepatnya KM 15.200 arah Serpong, Kota Tangerang, pada Minggu, 17 Agustus 2025.
TANGERANGNEWS.com-Kondisi pesisir laut di wilayah Kabupaten Tangerang sangat memprihatinkan akibat dampak dari abrasi. Tepatnya di Pantai Sangrilla, Desa Karang Serang, Kecamatan Sukadiri, Kabupaten Tangerang.
Namun, Pemkab Tangerang mengaku tidak bisa berbuat banyak. Sebab, tanah di wilayah itu telah dimiliki perusahaan swasta. “ Sejak 1980-an, perusahaan swasta telah menjadi pemilik sah tanah di Karang Serang, “ ujar Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kabupaten Tangerang Didin Samsudin, Kabupaten Tangerang, Jumat (31/3/2017) kepada wartawan.
Caption : Abrasi di Pantai Sangrilla, Desa Karang Serang, Kecamatan Sukadiri, Kabupaten Tangerang.
Karena masalah tersebut, pemerintah tidak memiliki kapasitas untuk campur tangan di daerah, termasuk untuk menghentikan ancaman kerusakan.
“Jadi tidak bisa berbuat banyak atas kerusakan itu,” ujarnya.
Sebelumnya, Badan Perikanan dan Pesisir Kabupaten Tangerang mengatakan, bahwa abrasi telah merusak 579 hektare lahan produktif di wilayah pesisir kabupaten, termasuk Karang Serang. Untuk menghentikan masalah ini, Pemkab Tangerang direncanakan untuk merencanakan pohon bakau di daerah tersebut. Pemkab Tangerang terpaksa hanya bisa melakukan hal tersebut untuk mencegah kerusakan lebih lanjut.
“Apalagi, sebagian besar dimiliki oleh PT Shangrila Indah. Oleh karena itu, kita tidak bisa melakukan apa-apa," kata Didin.
Kecelakaan tunggal dialami mobil mewah Lamborgini di jalan di Tol Kunciran, tepatnya KM 15.200 arah Serpong, Kota Tangerang, pada Minggu, 17 Agustus 2025.
Pihak Polsek Ciputat Timur, Polres Tangerang Selatan (Tangsel) mengamankan seorang pengemudi ojek pangkalan (opang) yang cekcok dengan ojek ojek online (ojol) saat mengantar penumpang, Minggu 17 Agustus 2025.
Perayaan HUT ke-80 Republik Indonesia di Paramount Petals, Tangerang, tahun ini tidak hanya menjadi ajang nostalgia lomba khas 17-an, tetapi juga momentum untuk memperkuat solidaritas warga, mendukung UMKM lokal, serta mendorong kesadaran lingkungan.