Rekomendasi Warna Cat Rumah untuk Sambut Lebaran 2024
Senin, 25 Maret 2024 | 20:03
Sudah menjadi tradisi di Indonesia, momen hari raya menjadi kesempatan yang baik untuk berkumpul bersama kerabat dan sahabat.
TANGERANGNEWS.com-Sekitar 1.015 keluarga di delapan rukun tetangga (RT), Desa Tanjung Burung, Teluknaga terdampak luapan debit air sungai Cisadane. Desa yang terletak dimuara sungai tersebut dilanda banjir sejak Senin (5/2/2018).
Guntur, warga setempat, kepada TangerangNews.com mengatakan, banjir mulai terjadi sekitar pukul 18.30 WIB.
“Air mulai meluap ke jalan desa ba’da maghrib di sekitar kantor desa ke arah kampung Beting,” ujarnya, Selasa (6/2/2018).
Delapan RT yang terdampak tersebut, lanjut Guntur, yakni RT 01/01, 02/01, di Kampung Suka Bakti, jumlah kepala keluarga 330. Sementara, enam RT lainnya dengan jumlah KK terdampak sekitar 685 bermukim di Kampung Tanjung Burung RT 11/06, 12/06, 13/07, 14/07, 15/08 dan 16/08.
“Ketinggian air rata-rata 50-70 centimeter,” tambahnya.
Akibat banjir tersebut, warga pun terpaksa harus begadang mengantisipasi ketinggian air terus meningkat.
“Menjelang subuh air sudah surut, namun dua kampung masih tergenang sekitar 40 centimeter, yakni Cirumpak dan Beting,” jelasnya.
BACA JUGA :
Kampung Cirumpak dan Beting, kata Guntur, lokasinya lebih rendah, keduanya terletak di RT 12/06 dan 13/06, sehingga saat dilanda banjir seperti saat ini, menjadi lokasi yang paling parah terdampak. Guntur pun mengharapkan respon cepat dari Pemkab Tangerang, terutama mengantisipasi dampak pasca banjir.
“Kita harus antisipasi pasca banjir, terutama soal kesehatan masyarakat terdampak,” tukasnya.(RAZ/HRU)
Sudah menjadi tradisi di Indonesia, momen hari raya menjadi kesempatan yang baik untuk berkumpul bersama kerabat dan sahabat.
Kementerian Badan Usaha Milik Negeri (BUMN) kembali membuka Rekrutmen Bersama BUMN 2024.
Bank bjb memperkirakan secara musiman kebutuhan likuiditas masyarakat, terutama uang tunai meningkat pada bulan Ramadan apalagi menjelang Idul Fitri 1445 H/2024.
TANGERANGNEWS.com-Pihak Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) menyebut kecelakaan yang kerap terjadi di Jalur Perimeter disebabkan karena human error atau kelalaian pengendara.