Connect With Us

Sopir Angkot Blokir Jalan, Penumpang Terlantar

| Senin, 5 April 2010 | 18:19

Demo Angkot (tangerangnews / dens)


TANGERANGNEWS-Ratusan sopir angkutan kota (angkot) dari 11 trayek berbagai jurusan di Tangerang  memblokir Jalan Raya Serang KM 14 tepatnya dibawah jembatan Tol Bitung menuru arah Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, hari ini.
 
Mereka menuntut penertiban angkutan liar dan ilegal yang diduga dibekingi oleh oknum pejabat Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Tangerang. 

Selain melakukan pemblokiran jalan, para demonstran juga memaksa para penumpang untuk turun dari angkutan dan mengsweeping sopir angkut yang tetap beroperasi. Akibatnya, ratusan penumpang yang hendak bekerja terlantar.

Berdasarkan pantaun Seputar Indonesia, aksi demonstasi ini dimulai dari pukul 10.30. Ratusan sopir angkot dari berbagai trayek yaitu G03, A07, T03, R06, A03, A07, A06, G07, R08, R08, dan R15 mogok beroperasio. Mereka berkumpul  dibawah jembatan Tol Bitung, para sopir angkut ini terlebih dahulu melakukan pemblokiran secara serentak di beberap titik seperti di Cimone, Bitung, Jatiuwung, Cikupa, Pasar Kemis. 

Mereka juga menghentikan angkutan yang beroperasi dan menurunkan para penumpang. Akibatnya, ratusan penumpang terlantar di tengah jalan. Sebab, tak satu pun angkot yang mengarah ke Tigaraksa beroperasi.
 
Selain terlantar, arus lalulintas sepanjang jalan tersebut mengalami kemacetan total hingga belasan kilometer.  Tidak lama kemudian, beberapa perwakilan diterima oleh Sekretaris Daerah (Sekda), Hermasnyah.

Dalam pertemuan itu ada ketengangan karena para demonstran menginkan bertemu Kepala Bidang Angkutan Umum dan Darat Dishub Kabupaten Tangerang, Asmuni. “Kami ingin ketemu pak Asmuni bukan pak Sekda. Asmuni adalah mafia trayek,” ujar  Ketua Serikat Pengemudi Angkutan Umum (SPAU) Kabupaten Tangerang, Syaiful Mila.

Menurut Syaiful, Asmuni adalah orang yang bertanggung jawab membiarkan angkutan karyawan illegal, angkutan omprengan dan bus AKAP beroperasi menyerobot penumpang angkutan lain. “Asmuni dan Ketua Organda Dan Persada merupakan mafia trayek, melegalkan angkutan illegal tanpa melihat dampak kepada sopir lainnya,”tandasnya.

Sementara itu, Hermasnyah membantah jika anak buahnya merupakan mafia trayek angkot. Jika Asmuni adalah mafia trayek pihaknya akan melakukan langkah administratife terhadap Asmuni itu. “Kalau ada pejabat di Dishub menjadi mafia trayek, pejabat itu terancam dipecat,”kata Hermansyah.(dira)

WISATA
Libur Lebaran 2024, 6 Rekomendasi Wisata Belanja di Kota Tangerang

Libur Lebaran 2024, 6 Rekomendasi Wisata Belanja di Kota Tangerang

Jumat, 12 April 2024 | 06:54

Selama libur Lebaran 2024, Kota Tangerang memiliki berbagai tempat yang masih dapat dikunjungi.

TEKNO
Kerap Rugikan Konsumen, Pelaku Usaha RT/RW Net Diimbau Ikuti Aturan Kemenkominfo

Kerap Rugikan Konsumen, Pelaku Usaha RT/RW Net Diimbau Ikuti Aturan Kemenkominfo

Kamis, 25 April 2024 | 14:20

Baru-baru ini kembali mencuat maraknya praktik ilegal RT/RW Net. Sebab, praktik ilegal ini tak hanya merugikan penyelenggara jasa telekomunikasi, juga berdampak negatif bagi konsumen di Indonesia.

BANTEN
Tol Tangerang-Merak Dilebarkan Jadi 3 Lajur dari Serang Barat hingga Cilegon Timur

Tol Tangerang-Merak Dilebarkan Jadi 3 Lajur dari Serang Barat hingga Cilegon Timur

Jumat, 26 April 2024 | 18:55

Astra Infra Toll Road Tangerang-Merak pada tahun ini melakukan pekerjaan proyek konstruksi penambahan lajur ketiga, pada segmen Serang Barat (KM 77+375) sampai dengan Cilegon Timur (KM 87+150).

NASIONAL
Awas Penipuan, Ini Ciri-ciri Petugas Resmi PLN

Awas Penipuan, Ini Ciri-ciri Petugas Resmi PLN

Kamis, 25 April 2024 | 18:19

Tindak kejahatan dengan modus penipuan kian marak terjadi, salah satunya ialah mengaku sebagai petugas PLN.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill