Kemiskinan Ekstrem: Pelanggaran HAM yang Terabaikan
Senin, 30 Juni 2025 | 15:57
Dalam banyak laporan pembangunan, kemiskinan sering digambarkan melalui statistik: angka pengangguran, persentase penduduk miskin, dan garis kemiskinan.
TANGERANGNEWS.com-Seorang sopir Angkutan Kota (Angkot) bernama Adie Syarifudin,53, ditemukan tak bernyawa dan bersimbah darah.
Korban pertama kali ditemukan Dedi, rekan seprofesinya di dalam angkot dengan posisi terlentang dan banyak mengeluarkan darah dari hidungnya di Kampung Kolek RT 1/11 Desa Curug Wetan, Kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang, Sabtu (19/1/2019).
Kasat Reskrim Polres Tangerang Selatan AKP Alexander Yurikho, memastikan korban meninggal bukan karena dibunuh atau tindakan kekerasan lainnya.
"Korban mengidap penyakit darah tinggi, dari keterangan saksi, korban pada hari Jumat banyak makan duren," tutur Alexander kepada Tangerangnews.com, Minggu (20/1/2019).
Akibat melanggar salah satu makanan yang semestinya dihindari pengidap penyakit darah tinggi tersebut, diduga penyakit yang sudah lama diderita korban itu pun kambuh dan membuat korban menghembuskan nafas terakhirnya di dalam mobil angkot tersebut.
"Korban meninggal karena sakit darah tinggi dan memakan duren, yang mengakibatkan pecah pembuluh darah dan darahnya keluar dari hidung," jelas Alex.
Pihak keluarga pun, lanjut Alex, menolak untuk dilakukan visum luar maupun dalam atas jasad korban, serta menerima keadaan jika korban tewas dikarenakan sakit yang dideritanya.
"Jasad korban sudah dibawa pihak keluarga ke Ciamis untuk dimakamkan," tukas Alex.(MRI/RGI)
Dalam banyak laporan pembangunan, kemiskinan sering digambarkan melalui statistik: angka pengangguran, persentase penduduk miskin, dan garis kemiskinan.
Program Indonesia Pintar (PIP) ialah bantuan biaya pendidikan dari pemerintah yang ditujukan untuk siswa dari keluarga kurang mampu agar dapat menyelesaikan pendidikan 12 tahun.
Belasan Warga Negara Indonesia (WNI) yang bertempat tinggal di Negara Iran telah dievakuasi ke Indonesia.