Connect With Us

Mahasiswa UMN Pasang Ratusan Biopori, Banjir di Kampung Carang Pulang Berkurang

Rachman Deniansyah | Minggu, 28 April 2019 | 18:00

Para mahasiswa Universitas Multimedia Nusantara (UMN) progam studi (Prodi) Strategic Communication membuat seratus lubang resapan biopori bagi warga Kampung Carang Pulang, Bojong Nangka, Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, Minggu (28/4/2019). (@TangerangNews / Rachman Deniansyah)

TANGERANGNEWS.com-Puluhan mahasiswa Universitas Multimedia Nusantara (UMN) program studi (Prodi) Strategic Communication melalui kegiatan 1 Asa 100 Resapan membuat seratus lubang resapan biopori bagi warga Kampung Carang Pulang, Bojong Nangka, Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, Minggu (28/4/2019).

Lubang resapan biopori tersebut menjadi ide para mahasiswa UMN, lantaran kondisi nyata Kampung Carang Pulang yang kerap banjir setiap hujan datang. 

Hal tersebut semakin parah dengan tak adanya selokan, sehingga air tetap tergenang meski tak ada hujan. 

Pantauan Tangerangnews, kondisi  lokasi tersebut terlihat sangat miris, pasalnya kampung Carang Pulang berada di antara pabrik-pabrik besar yang semestinya dapat membantu meningkatkan sarana prasarana warga.

Koordinator divisi Acara 1 Asa 100 Resapan Joanne Angeline mengatakan, keadaan yang miris seperti itu memang menjadi awal langkah untuk membuatkan lubang resapan biopori.

"Waktu ke sini (Kampung Carang Pulang) banyak genangan air di mana-mana, pernyataan warga di sini sering banjir," jelas Joanne kepada TangerangNews, Minggu (28/4/2019).

Bahkan saat pemasangan pun, kata dia, masih terdapat banyak genangan air. "Baru setelah dipasang biopori menjadi surut," kata dia. 

Lubang resapan biopori ini dipilihnya karena beberapa faktor, salah satunya adalah ketersediaan lahan yang tak memungkinkan membuat sistem saluran perairan seperti selokan. 

Selain itu lubang resapan biopori juga memiliki bahan yang cukup mudah untuk didapat dan dibuat.

Untuk satu lubang hanya membutuhkan bor biopori, jaring kawat sebagai media pembatas, penutup lubang dan sampah organik yang bisa berasal dari rerumputan. 

"Hanya dengan melubangi tanah dengan bor biopori sedalam 50 sampai 100 centimeter, kemudian dimasukan jaring kawat, masukan sampah organik dan tinggal ditutup lubangnya," bebernya.

Selain mudah, Joanne mengaku, lubang resapan biopori itu juga berguna bagi kesuburan tanah. "Tanah jadi gembur dan jadi subur", ucapnya. 

Sementara, salah seorang warga Gian Asto Suseno, 34, mengaku dirinya dan warga lainnya sangat merasa terbantu  oleh upaya Mahasiswa UMN dalam menyelesaikan permasalahan utama di kampungnya. 

"Jadi terimakasih banyak atas kedatangan dan program pembuatan 100 biopori ini, alhamdulillah permasalahan utama, yakni banjir dapat terselesaikan," ungkap Gian.(RAZ/RGI)

PROPERTI
Catat Penjualan Positif Sepanjang Tahun, ModernCikande Raih Penghargaan PIA 2025 dan 

Catat Penjualan Positif Sepanjang Tahun, ModernCikande Raih Penghargaan PIA 2025 dan 

Rabu, 26 November 2025 | 14:52

Kawasan industri ModernCikande Industrial Estate (MCIE) l dinobatkan sebagai peraih penghargaan Properti Indonesia Award 2025 untuk kategori Property Development – Industrial Estate Development

BANTEN
Banten Siap Terapkan Hukuman Kerja Sosial untuk Pelaku Tindak Pidana Ringan pada 2026

Banten Siap Terapkan Hukuman Kerja Sosial untuk Pelaku Tindak Pidana Ringan pada 2026

Senin, 8 Desember 2025 | 21:15

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten mengambil langkah menyongsong pemberlakuan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) baru pada 1 Januari 2026.

NASIONAL
PLN Tuntaskan Pemulihan Listrik di Daerah Bencana Sumut Setelah Dua Pekan Padam

PLN Tuntaskan Pemulihan Listrik di Daerah Bencana Sumut Setelah Dua Pekan Padam

Senin, 8 Desember 2025 | 09:33

PT PLN (Persero) menyelesaikan pemulihan seluruh jaringan listrik yang terdampak banjir dan longsor di Sumatera Utara.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill