Connect With Us

Rentetan Panjang Ledakan Elpiji di Tangerang

| Minggu, 18 Juli 2010 | 07:10

Gudang gas elpiji meledak di Kampung Bentung RT 02/13, Kelurahan Cikokol, Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang, pada Senin (8/9/2009) tengah malam sekitar pukul 23.30 WIB. Akibat ledakan tersebut, dua orang karyawan pada gudang tersebut terluka parah, seme (tangerangnews / dira)



Gudang Suntik, Sekolah, Rumah dan Rumah Sakit
 
TANGERANGNEWS-Sepanjang tahun 2009-hingga Juli 2010 ini tercatat sudah sejumlah rentetan panjang ledakan gas elpiji di Tangerang sebanyak sembilan kali terjadi.
Peristiwa itu terjadi mulai dari lokasi penyuntikan, sekolah, perumahan dan bahkan rumah sakit.
 
Catatan TangerangNews.com  pada 2009 diawali pada 28 Agustus.
Sebanyak 55 lapak pedagang di Kelurahan Pisangan, Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan terbakar.  Tidak ada korban jiwa, namun 55 lapak terbakar akibat ledakan gas 12 Kg.
 
Senin 8 September 2009, gudang gas elpiji meledak di Kampung Bentung RT 02/13, Kelurahan Cikokol, Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang, sekitar pukul 23.30 WIB. Akibat ledakan tersebut, dua orang karyawan pada gudang tersebut terluka parah, sementara lima rumah yang berada disekitarnya mengalami kerusakan.
 
Ledakan selanjutnya terjadi pada 8 Oktober 2009 di Perumahan Medang, Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang. Rumah dengan tipe 36 itu menurut warga sekitar adalah pengoplos (penyuntik) gas. Aktivitas yang sudah setahun dijalani itu baru terhenti setelah tiga orang karyawan agen gas berbagai ukuran itu kritis. Sedangkan pemilik usaha tersebut, Edi Tris langsung diperiksa polisi.
 
Tabung gas juga meledak di kantin SMK PGRI 2, Cikokol, Kota Tangerang pada 21 Desember 2009. Kepala Sekolah SMK PGRI 2 itu, Syamsul Bahri menyatakan, penyebab ledakan karena gas elpiji berukuran 3 Kg yang bocor. Dari kejadian tersebut, tidak ada korban jiwa, hanya kerugian materi berupa bangunan kantin.
 
Peristiwa ledakan gas juga menimpa RS Daan Mogot. Tabung gas berukuran 12 Kg di dapur RS Kesehatan Kodim,  Daan Mogot meledak di dapur RS itu pada Sabtu 8 Mei 2010 dini hari. Dua orang karyawan RS itu bernama Damaiyanti dan Irmawati kritis dalam peristiwa itu.
 
Pada Sabtu 19 Juni 2010  satu keluarga menjadi korban keganasan ledakan tabung gas 12 Kg. Satu persatu anggota keluarga yang terdiri dari tiga orang itu, yakni Amelia anak, Murniati ibu dan ayah Wawan Hermawan meninggal. Selama ketiganya dirawat di RS Thamrin, Jakarta. Keluarga korban mengaku, telah dimintakan biaya pengobatan mencapai Rp400 juta. Dari ketiganya yang selamat adalah anak yang berada di dalam kandungan Murniwati, yang terpaksa cesar dalam keadaan kritis.
 
Pada 30 Juni 2010, tabung gas berukuran 3 Kg meledak disebuah kontrakan yang terletak di RT 01/04, Kelurahan Pondok Kopi, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangsel. Akibat ledakan itu, rumah kontrakan yang terdiri dari tiga kamar dindingnya roboh. Tidak ada korban jiwa , karena seluruh anggota keluarga sedang pergi.
 
Ledakan tabung gas  yang terjadi pada  Sabtu (10/7) dini hari sebuah rumah yang terletak di di Jalan Danau Kerinci III, No 4 RT 04/31, Kelurahan Bencongan, Kecamatan Kelapa Dua, Perumnas III, Kabupaten Tangerang, mengakibatkan Sofyan dan istrinya Nursiyah terpanggang. Nursiyah tewas pada Minggu 11 Juli 2010.
 
Rentetan ledakan itu tidak berhenti sampai di Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang.
Pada Jumat 16 Juli 2010 ledakan gas 12 Kg terjadi kembali di Perumahan Bangun Reksa Indah II, Blok T No 39, RT 04/06, Kelurahan Pondok Pucung, Kecamatan Karang Tengah, Kota Tangerang. Evie Paslina istri dari Suswanto terpaksa dilarikan ke RS Pertamina, Jakarta, lantaran menderita luka bakar serius.
 
Keluarga dan Tetangga Korban Trauma
Keluarga dan tetangga korban ledakan tabung gas di Kampung Binong, RT 02/02, Kelurahan Binong, Kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang, mengaku trauma menggunakan tabung gas.
 
Sebelumnya, ledakan tabung gas ukuran 12 kg yang diduga karena kebocoran pada Sabtu (19/6) lalu menghancurkan rumah yang dihuni oleh tiga orang, yakni  Wawan Hermawan, 37, Murniati, 27, dan Amelia, 6. Ledakan tersebut juga mengakibatkan ketiganya tewas karena mengalami luka bakar serius.
 
Menurut ibu korban Murtiani, Zariah, 50, mengatakan, dirinya kini enggan menggunakan tabung gas karena trauma dan takut menyusul kecelakaan ledakan tabung gas yang terjadi pada anaknya. “Saya nggak mau lagi pakai tabung gas, saya takut. Sekarang pakai kompor minyak saja,” ungkapnya, kemarin. 
 
Menurutnya, ia dan keluarganya merasa tabung gas tidak aman lagi digunakan. “Sudah banyak kejadian tabung gas meledak, jadi saya mau ganti aja dari pada saya kena juga,”papar Zariah.
 
Sementara salah seorang tetangga korban, Uni, juga mengaku trauma terhadap peristiwa ledakan tabung gas tersebut. Ia telah beralih menggunakan kompor minyak untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. “Saya kan jualan gorengan, sekarang jadi takut kalau masak pakai gas. Saya juga sudah ganti pakai kompor minyak,” tandasnya.(dira/rangga/deddy)
 
 
TOKOH
Mengenal Baden Powell dan Sejarah Dicetuskannya Pramuka

Mengenal Baden Powell dan Sejarah Dicetuskannya Pramuka

Kamis, 22 Februari 2024 | 15:37

Praja Muda Karana atau Pramuka merupakan gerakan kepanduan paling populer yang dicetuskan oleh Baden Powell.

OPINI
Gurita Korupsi, Praktik Culas Pertambangan “Si Emas Putih”

Gurita Korupsi, Praktik Culas Pertambangan “Si Emas Putih”

Senin, 15 April 2024 | 12:24

Jagat dunia maya tengah dihebohkan oleh kasus korupsi super besar yang terjadi baru-baru ini, yakni korupsi yang melibatkan suami dari aktris Sandra Dewi, Harvey Moeis, serta Helena Lim sosok yang terkenal sebagai crazy rich Pantai Indah Kapuk (PIK).

SPORT
Cetak Gol Penyelamat di Laga Persita vs Persib, Fahreza Sudin Akui Bangga

Cetak Gol Penyelamat di Laga Persita vs Persib, Fahreza Sudin Akui Bangga

Selasa, 16 April 2024 | 12:26

Gol penyelamat di menit-menit akhir oleh Fahreza Sudin sukses mengantarkan Persita untuk menahan imbang Persib dengan skor 3-3 di Stadion Kapten I Wayan Dipta pada Senin, 15 April 2024, sore.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill