TANGERANG-Petugas Polresta Tangerang berhasil menangkap tiga pengusaha limbah sepatu yang menguasai air softgun ilegal 29 April 2013.
"Ketiga pelaku kami tangkap di rumahnya masing-masing, setelah kami mendapat informasi atas kepemilikan senjata air softgun itu," ucap Kasat Reskrim Polresta Tangerang Kompol Shinto Silitonga, Selasa (30/4).
Ketiganya adalah Muhammad Ridwa, 35, warga Kampung Cerewet, Desa Suka Damai, Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang.
Muhammad Darimi, 36, warga Kampung Bitung, Desa Bitung Jaya, Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang, dan Muhammad Zakyudin Alfathy, 39, warga Kampung Cerewet, Desa Suka Damai, Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang.
Ketiga pemilik air softgun itu masih memiliki hubungan saudara. Ketiganya berprofesi sebagai pengusaha limbah sepatu.
Menurut Shinto, terungkapnya kasus kepemilikan senjata api jenis air softgun itu berawal dari informasi masyarakat. "Mereka pernah menunjukkan kepada warga senjata api yang dimilikinya," ujarnya.
Mendapat informasi tersebut, kata Shinto, pihaknya kemudian melakukan penyelidikan dan investigasi melalui operasi Sendak Jaya 2013.
"Setelah memastikan ketiga orang tersebut memegang masing-masing satu pucuk air softgun jenis M84 kaliber 6, petugas kami langsung menangkapnya," ucapnya.
Dalam pemeriksaan, Muhamad Ridwan mengaku membeli senjata api itu dari Jamal di daerah Legok, Kabupaten Tangerang seharga Rp 3 juta. "Ridwan memegang senjata air softgun itu sejak 1,5 tahun yang lalu," ujarnya.
Sementara Muhamad Zakyudin Alfathy, menguasi air softgun baru delapan bulan, setelah membeli dari Bambang yang kini masih menjadi DPO, seharga Rp 3,8 juta di daerah Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang.
Sedangkan Muhamad Darimi, membeli senjata itu sudah setahun, yang dibeli dari Jamal dengan harga Rp 3,7 juta. "Mereka mengaku membeli senjata api air softgun untuk menambah rasa percaya diri, karena mereka berprofesi sebagai pengusaha limbah sepatu," ucap Shinto.
Karena sebagai pengusaha limbah sepatu, ketiganya sering melakukan perjalanan keluar kota. "Alasannya khawatir saja kalau keluar kota dan membawa uang, ada yang merampok," ujar Shinto.
Akan tetapi selama menjadi pengusaha limbah sepatu itu, ketiganya mengaku belum pernah mengalami tindak kejahatan.
(DRA)