Connect With Us

Pemkot Tangerang Manfaatkan Ampas Kopi Untuk Olah Sampah

Rangga Agung Zuliansyah | Selasa, 20 Januari 2015 | 17:20

Ilustrasi Ampas Kopi (www.alfaalfa.co.id / TangerangNews)

TANGERANG-Pemerintah Kota Tangerang akan memanfaatkan ampas olahan kopi dalam sanitary landfill di TPA Rawa Kucing.  Pasalnya, selama ini proses sanitary landfill sampah hanya ditimbun dengan menggunakan tanah merah.
 
Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah mengatakan, pemanfaatan ampas kopi tersebut selain juga sangat ramah lingkungan nantinya juga akan menghemat biaya pengelolaan sampah di Kota Tangerang.
 
“Ampas kopi yang sifatnya basah akan membantu proses fermentasi sampah lebih cepat, sehingga proses penguraian juga akan jauh lebih cepat. Selain itu baunya juga bisa diminimalisir dan energi yang bisa dimanfaatkan jauh lebih potensial," katanya saat meninjau TPA Rawa Kucing, Selasa (20/01).
 
Terkait pemanfaatan energi tersebut, Arief menjelaskan bahwa Pemkot Tangerang saat ini juga sedang menjajaki kerjasama pengolahan energi sampah menjadi bio solar.
"Kemarin sudah ada beberapa investor yang tertarik, termasuk bantuan dari Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral," Jelasnya.
 
Arief juga mengharapkan dengan adanya kerjasama tersebut nantinya persoalan sampah yang masih banyak dihadapi oleh kota-kota besar di Indonesia bisa teratasi. “Tapi, hal itu juga harus didukung oleh kepedulian masyarakat terhadap lingkungannya,” paparnya.
 
Sementara Sekretaris Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Tangerang Sugiharto Ahmad Bagja mengatakan, pemanfaatan ampas kopi ini masih uji coba. Pihaknya akan bekerja sama dengan pabrik kopi yang ada di Kota Tangerang.
 
“Kita butuh sebanyak-banyaknya. Kita masih koordinasi dengan perusahaan kopi untuk menyediakan ampasnya. Tapi kita tidak gunakan untuk menutup semua lahan, sebagian saja. Sisanya tetap pakai tanah merah,” katanya.
 
Menurut Ugi, sapaan akrabnya, ampas kopi merupakan zat organik, sehingga jika digunakan untuk menimbun sampah bisa terjadi dekomposisi. Selain itu aroma kopi yang kuat juga bisa menutup bau sampah yang menguap. Alhasil, bisa mengurangi sebaran lalat sehingga mencegah dampak penyakit.
 
“Penggunannya sama dengan tanah merah, harus diurug dengan kapasitas ketebalan 20-30 cm. Nanti hasilnya kita uji lab, kalau efektif akan kita kembangkan,” jelasnya.
 
KAB. TANGERANG
Usai Lebaran, 1.274 Pendatang Masuk ke Kabupaten Tangerang

Usai Lebaran, 1.274 Pendatang Masuk ke Kabupaten Tangerang

Jumat, 26 April 2024 | 22:48

Usai Lebaran 2024. sebanyak 1.274 jiwa penduduk baru tercatat datang ke wilayah Kabupaten Tangerang.

NASIONAL
Awas Penipuan, Ini Ciri-ciri Petugas Resmi PLN

Awas Penipuan, Ini Ciri-ciri Petugas Resmi PLN

Kamis, 25 April 2024 | 18:19

Tindak kejahatan dengan modus penipuan kian marak terjadi, salah satunya ialah mengaku sebagai petugas PLN.

BANDARA
Mulai 1 Mei, Transjakarta Rute Kalideres-Bandara Soekarno-Hatta Ditarif Rp3.500

Mulai 1 Mei, Transjakarta Rute Kalideres-Bandara Soekarno-Hatta Ditarif Rp3.500

Jumat, 26 April 2024 | 14:04

Transportasi umum Transjakarta Rute Kalideres-Bandara Soekarno Hatta (Soetta), bakal ditetapkan tarif berbayar sebesar Rp3.500.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill