TANGSEL-Sutinah ibu dari orang tua Hendriansyah,28, pelaku tindak kejahatan dengan bermodus begal motor mengaku sempat ada firasat sebelum anaknya dibakar.
“Sebelumnya saya mimpi ada banjir besar dan rambut saya rontok sampai botak, mungkin itu pertandanya,” ujar Sutina. Meski begitu Sutinah mengaku, telah ikhlas atas kepergian pria yang biasa dipanggil Ryan itu.
" Saya sudah ikhlas atas kepergian Ryan. Terimakasih rumah sakit . Saya juga meminta kepada masyarakat untuk kedepannya jangan main hakim sendiri, serahkan saja ke polisi," ungkap Sutina.
Sutina mengaku sudah hampir dua tahun tidak bertemu dengan Ryan, karena dia jarang pulang ke rumah orang tuanya yang sudah lama berpisah (cerai).
Sutina juga tidak mau ambil pusing dengan langkah kepolisian dalam mengusut kasus begal motor yang membuat nyawa anaknya melayang.
"Saya sama sekali enggak menyalahkan massa yang membakar anak saya sampai tewas. Saya tahu, orang sudah pada resah dengan kasus begal motor. Saya ikhlas," kata Sutina.
Saat ditanya keinginannya untuk menuntut, Sutina menggeleng. "Ya mau nuntut siapa. Masa orang segitu banyak mau saya tuntut. Nggak lah. Saya serahkan semuanya ke polisi untuk ungkap kasus ini. Kalaupun polisi mau mengusut siapa yang bakar, saya nggak ambil pusing. Saya sudah rela," katanya.
Sutina mengatakan, sejak putus sekolah di kelas 2 SMP beberapa tahun lalu, Hendriansyah banyak bekerja sambilan untuk membantu ekonomi keluarganya. Ayah Hendriansyah, Syarifudin, sudah lama bercerai dengan ibunya, dan menetap di kawasan Citayam, Depok, Jawa Barat.
"Karena enggak ada ijazah dan gelar sarjana, ya dia jadinya kerja apaan aja. Pernah jadi kuli, lalu jadi tukang angkat galon, sampai cuci steam motor. Dia anak baik," kata Sutina.
Namun, Sutina mengaku tidak mengetahui pergaulan Hendriansyah dengan teman-temannya. "Apalagi dua tahun belakangan ini. Saya aja nggak tahu dia tinggal dimana. Mungkin dia kepengaruh pergaulan, jadinya seperti ini. Enggak tahu juga lah saya," kata Sutina.