TANGERANG-Keluarga yang biayai sekolah Muhammad Prio Santoso sudah dua tahun tak bertemu tersangka pembunuh Deudeuh. Hal itu terjadi setelah Prio menikah di Bogor.
"Sudah lama ya, sekitar dua tahun dia tak ke sini. Pokoknya saat akan menikah dia ke sini, tetapi setelah itu tak ke sini lagi. Ya kita menganggap seperti anak sendiri, tetapi setelah menikah tak ada kabar lagi," ujar Neneng Aliyanti bibi Prio, istri dari Suhdi pamannya.
Neneng mengatakan, Prio telah menikah dan bahkan kini sudah memiliki anak. Kisah hidup Prio memang tak manis, ayahnya yang merupakan seorang yang berprofesi sebagai sopir taksi Blue Bird meninggalkannya saat dirinya masih kecil, yakni duduk di bangku kelas III SD. Padahal, Prio sejak kecil selalu mendapat nilai dan rangking pertama di kelas.
"Dia pendiam, baik dan saat tinggal di sini tak ada yang aneh pada dirinya. Saya tak percaya makanya kalau dia pelakunya," ujar Neneng.
Ayah Prio bernama Susiadi asli Jakarta, sedangkan ibunya Ersih asli Tegal, Jawa. Sepeninggal Ayahnya Prio dibawa Suhdi ke rumahnya di Curug, Kabupaten Tangerang. Bahkan nama Prio dirubah oleh Suhdi karena sebelumnya namanya adalah Okto Prio Santoso.
"Karena belum ada akte lahir, saya ganti namanya jadi Muhammad Prio Santoso. Nama kecilnya Okto Prio Santoso," sahut Suhdi menambahkan.
Alasan Suhdi mengirimkan Prio ke Pesantren karena dia khawatir akan lingkungan di sekitar kediamannya Curug, Kabupaten Tangerang. "Tetapi bukan karena dia nakal, karena saya ingin dia mendalami tentang agama Islam. Dan, saya berhasil, makanya dia mendapat nilai bagus terus," kata Suhdi.