LippoLand Topping Off URBN X, Apartemen dengan View 360 Derajat Seharga Rp399 Jutaan
Jumat, 19 Desember 2025 | 13:43
Kabar gembira bagi para milenial, mahasiswa, dan profesional muda yang mengincar hunian strategis di jantung Tangerang.
TANGERANGNews.com-Sebelum tewas pada Sabtu (5/11/2016), Sania, 3, sempat dibawa ibu tirinya ke tukang urut. Sania dibawa dengan cara digendong. Namun saat diserahkan, tubuh Sania sudah tidak sadarkan diri.
"Saya kaget, muka sama tangannya sudah biru-biru. Terutama telapak tangannya yang sudah terlihat jelas," kata Aisyah, Senin (7/11/2016).
Menyadari ada yang tidak beres, Aisyah pun menanyakan kepada ibu tiri Sania mengenai penyebab gadis kecil itu tidak sadarkan diri. Saat itu, ibu tiri Sania menyatakan, bahwa penyebabnya karena bercanda dengan adiknya, lalu terjatuh karena dijoroki.
"Saya pegang nadi di tangannya, kok sudah tidak terasa. Kata anak saya, sudah jangan dipegang-pegang lagi, takut ada apa-apa. Ya sudah saya suruh saja anaknya dibawa ke rumah sakit biar dikasih oksigen," tutur Aisyah.
Akhirnya, ibu tiri yang belum diketahui namanya itu berteriak kepada tetangganya untuk meminta tolong membawa anak malang tersebut ke rumah sakit. Akhirnya Sania dibawa seorang warga dengan motor ke Rumah Sakit Bhakti Asih, di wilayah Ciledug, Kota Tangerang.
"Enggak lama yang bawa Sania dan ibunya itu pulang lagi, saya tanya gimana keadaannya. Katanya sudah meninggal dan ibunya sempat pingsan di rumah sakit," kata Aisyah.
Sania diketahui tinggal bersama ibu tiri dan Rizal ayah kandungnya, serta dua adik saudara tirinya di sebuah kontrakan di RT 01/03, Kelurahan Pondok Pucung, Kecamatan Karang Tengah Kota Tangerang. Saat kejadian, ayah kandung korban sedang tak ada di rumah, hanya ada Sania dan kedua adik tirinya.
Kabar gembira bagi para milenial, mahasiswa, dan profesional muda yang mengincar hunian strategis di jantung Tangerang.
TODAY TAGKrisis sampah di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mendapat sorotan tajam dari akademisi mengenai rapuhnya sistem transisi pengelolaan sampah di wilayah tersebut.
Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta) telah memetakan prediksi dan menyiapkan strategi untuk melayani tiga gelombang puncak arus penumpang selama periode Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025/2026.
Pemandangan tumpukan sampah bukan hanya soal estetika kota, tetapi juga soal kenyamanan dan kesehatan, yang dikhawatirkan dapat memicu timbulnya penyakit. Jalanan umum berubah fungsi menjadi tempat pembuangan “darurat”.
RECOMENDED
Tangerang News
@tangerangnews