Connect With Us

Jambret di Karawaci Untuk Santuni Anak Yatim

Rangga Agung Zuliansyah | Senin, 17 Juli 2017 | 14:00

Tersangka Penjambretan berinisial Suryadi dan Noh, saat diamankan di Polres Metro Tangerang Kota, Senin (17/7/2017). (@TangerangNews2017 / Sayuti Tan Malik)

TANGERANGNEWS.com-Tersangka jambret yang ditembak oleh Tim Reskrim Polsek Karawaci mengaku, melakukan aksi kejahatan tersebut untuk diberikan kepada anak yatim, disamping untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Hal itu dikatakan tersangka Noh, 26, saat ditanya wartawan di Polres Metro Tangerang Kota, Senin (17/7/2017). Diduga Noh sadar bahwa tindakannya adalah dosa besar sehinga dia mencoba menguranginya dengan beramal.

"Hasil curiannya disantuni anak yatim. Ya buat menutupi keperluan sehari – hari juga,” katanya sambil merintih kesakitan pasca kakinya ditembak petugas karena melawan saat ditangkap.

Noh yang sudah bersitri dan memiliki satu anak ini mengaku menyesal atas perbuatannya itu. Namun dia terpaksa karena butuh uang, sedangkan dia menganggur. "Iya kasihan juga sama keluarga saya," ucapnya.

Sementara Suryadi mengaaku sudah lebih dari dua kali melakukan aksi penjambretan ini bersama Noh. Kemudian hasilnya dibawa ke kampung halaman.

Dalam beraksi Suryadi berperan mengendarai motor, sedangkan Noh beroperasi sebagai pemetik. Mereka kerap beraksi saat malam hari, ketika situasi sedang sepi. Target mereka terutama adalah wanita. "Karena  kalau cewek tidak bisa melawan, jadi bisa langsung kabur," papar Suryadi.

Terakhir mereka beraksi pada 15 Juni 2017. Korbannya diketahui bernama Uzi Muziatun, 54, merupakan Sekertaris Kelurahan (Sekel) Sukajadi, Kecamatan Karawaci. Dia dijambret di depan RS Sari Asih, Jalan Imam Bonjol. Korban juga luka parah karena terjatuh ke aspal setelah tasnya ditarik oleh pelaku saat berada di atas sepeda motor. Pelaku meraup uang sebesar Rp 8 juta dan handphone Samsung J5 milik korban.(RAZ)

OPINI
Ketika Negara Takut pada Jurnalis

Ketika Negara Takut pada Jurnalis

Senin, 2 Juni 2025 | 18:39

Pelarangan jurnalisme investigasi sama artinya dengan mencabut hak publik atas kebenaran. Pemerintah berdalih bahwa revisi ini ditujukan untuk mengatur kualitas penyiaran dan menangkal hoaks.

BANDARA
Kota Mandiri Seluas 1.100 Hektare Hadir di Perimeter Utara Bandara Soetta

Kota Mandiri Seluas 1.100 Hektare Hadir di Perimeter Utara Bandara Soetta

Jumat, 16 Mei 2025 | 19:40

Asthara Skyfront City, kota mandiri yang dikembangkan Asthara Group di atas tanah lahan seluas 1.100 hektare, hadir berdampingan dengan Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta).

TANGSEL
Bantah Tak Layani Aduan Warga Soal Sengketa Rumah, Polsek Ciputat Sudah Fasilitasi Mediasi

Bantah Tak Layani Aduan Warga Soal Sengketa Rumah, Polsek Ciputat Sudah Fasilitasi Mediasi

Senin, 2 Juni 2025 | 21:08

Kepolisian Sektor (Polsek) Ciputat Timur, Polres Tangsel, viral di media sosial usai dinarasikan tidak merespon aduan warga terkait dugaan gangguan ketertiban, Senin 02 Juni 2025.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill