Wisata Kano Kota Tangerang Kembali Beroperasi, Ini Jadwalnya
Jumat, 22 November 2024 | 18:52
Wisata air perahu kano Kota Tangerang kembali beroperasi, setelah sempat dihentikan karena aliran Kali Sipon surut.
TANGERANGNEWS.com - About Tangerang (AboutTNG) portal media yang memperkenalkan Tangerang, merayakan hari ulang tahunnya yang ke-3 bersama puluhan anak-anak dari Sahabat Yatim Indonesia (SYI) di Jagarawa, Cipondoh, Kota Tangerang, Sabtu (11/11/2017).
AboutTNG mengemas kegiatan acaranya dengan konsep 'Perduli dan Berbagi', karena itu mereka mengundang sebanyak 30 anak yatim dari SYI.
Untuk menghibur anak-anak yatim tersebut, AboutTNG memulai acaranya dengan dongeng berjudul kotak ajaib yang diceritakan oleh Miqdad Prakoso, si pendongeng cilik asal Ciputat.
"Tujuan kami sederhana, hanya ingin menghibur dan membahagiakan anak-anak panti dengan memberikan nilai-nilai edukasi dan santunan kepada mereka," ujar Founder AboutTNG Erwinsyah.
Kesenangan dan keceriaan pun terlihat dari raut wajah anak-anak yatim yang terus tertawa ketika mengikuti acara tersebut.
Erwinsyah berharap, diusia AboutTNG yang ketiga ini, pihaknya akan terus konsisten terhadap visinya yaitu untuk menumbuhkan rasa cinta, peduli, dan bangga kepada tempat tinggal agar terciptanya perubahan positif dari peran anak muda serta ikut andil berkontribusi untuk Tangerang.
"Harapan kami masih tetap sama, terus perkenalkan edukasi kepada temen-temen, terus mempublikasikan apapun tentang Tangerang tercinta agar masyarakat juga lebih dekat sama Tangerang," harap Erwinsyah.
AboutTNG juga mencoba untuk memanjakan para followernya dengan mengadakan berbagai event online berupa hadiah menarik selama bulan November 2017.
"Selama bulan November ini, kami mengadakan event rutin seperti Goes Tangerang, Festival Jomblo, uang bertujuan untuk memanjakan follower, karena kami besar oleh mereka," papar Erwin.(RAZ/HRU)
Wisata air perahu kano Kota Tangerang kembali beroperasi, setelah sempat dihentikan karena aliran Kali Sipon surut.
Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka meminta agar sistem zonasi pada penerimaan peserta didik baru (PPDB) dihapus. Ia menilai, sistem tersebut tidak cocok diterapkan di semua daerah.