Connect With Us

Ambulans RSIA Bun Turunkan Penumpangnya di Jalan

Achmad Irfan Fauzi | Senin, 27 November 2017 | 21:00

Siti Aisyah, 28, Semasa Hidup. (@TangerangNews / Achmad Irfan Fauzi)

TANGERANGNEWS.com - Siti Aisyah, seorang wanita berusia 28 tahun warga Kampung Kebon Pasir RT 01/02, Kelurahan Lemo, Kabupaten Tangerang meninggal. Korban tewas diduga karena tidak mendapat pelayanan medis dengan baik.

Suami Siti, Indra Saputra mengungkap  sebelum istrinya meninggal, Indra sempat merasakan kebingungan dengan seluruh rumah sakit yang mereka sambangi. Kepada TangerangNews.com Indra menceritakan  tentang kebingungannya itu.  Dia mengatakan, mulanya sang istri dilarikan ke puskesmas Tegalangus dengan keluhan sesak nafas.

Setibanya di puskesmas itu pada pukul 08.00 WIB, Kamis (23/11/2017). Mereka malah di rujuk ke RS Mitra Husada, Teluknaga, Kabupaten Tangerang. "Yaudah kami berangkat ke RS Mitra Husada," katanya, Senin (27/11/2017).

Disaat Indra bersama dengan istri dan keluarganya menuju RS Mitra Husada, mereka pun di tolak oleh pihak rumah sakit tersebut. "Kami sampai di Mitra Usada sekitar pukul 09.00 WIB. Lalu pihak  rumah sakit itu mengatakan tidak ada dokter," ucapnya.

Indra akhirnya menuju RSIA Bun dan tiba pada pukul 11.00 WIB. Dirumah sakit ini, Siti mendapat penanganan baik dengan diberikan oksigen dan infus. "Istri saya ditangani, diperiksa layaknya pasien, sambil menunggu dokternya," katanya.

Begitu memasuki pukul 14.00 WIB, dokter RSIA Bun datang untuk memeriksanya. Dan hasilnya pasien harus dirujuk kembali. Dokter pun merujuk pasiennya itu kedua rumah sakit, yaitu RSUD Kota Tangerang dan RS Annisa.

Dengan menggunakan ambulans milik RSIA Bun, tibalah di dua rumah sakit itu. Namun, kedua rumah sakit tersebut penuh, sehingga keluarganya memilih untuk dibawa ke RSUD Kabupaten Tangerang. "Saat menuju ke RSUD Kabupaten Tangerang itu rujukan tidak masuk-masuk. Katanya alasannya penuh. Kalau penuh, Enggak usah masuk ruangan engga apa-apa yang penting saya (istri) nyampe ke IGD," ungkap Indra.

Disaat perjalanan menuju RSUD Kabupaten Tangerang, perdebatan pun terjadi antara Indra dengan pihak ambulans RSIA Bun. "Pengemudi ambulans bilang enggak bisa mengantar  sampai IGD. Alasannya takut di tidak diterima nantinya," kata Indra.

Tepat dijalan TMP Taruna, Indra dan keluarga pun diturunkan dari ambulans tersebut.  Sehingga harus menumpangi angkutan umum untuk menuju RSUD Kabupaten Tangerang. "Kami dan istri diturunin di tengah jalan tanpa surat rujukan dan dengan alasan takut diomelin dan takut disuruh pulang," ujar Indra. "Ambulansnya gratis, walaupun bayar kalau sampe rumah sakit sebenernya mau bayar kita juga. Mau dirujuk kemana saja juga siap, enggak usah pakai BPJS enggak usah pakai apa dulu yang penting istri saya," tutur Indra.

Dengan menaiki angkutan umum, akhirnya pasien dan keluarga pun tiba di RSUD Kabupaten Tangerang pada pukul 17.30 WIB. Namun, nyawa Siti tak dapat ditolong. "Sebelum sampai rumah sakit memang sudah keadaan kritis. Saat sampai IGD istri saya sudah meninggal," imbuh Indra.(DBI/HRU)

BANDARA
Mulai 1 Agustus, Citilink dan Batik Air Alihkan Sejumlah Rute dari Bandara Halim ke Soekarno-Hatta

Mulai 1 Agustus, Citilink dan Batik Air Alihkan Sejumlah Rute dari Bandara Halim ke Soekarno-Hatta

Selasa, 29 Juli 2025 | 19:19

Bandara Internasional Soekarno-Hatta menyatakan kesiapannya dalam menyambut perpindahan sejumlah rute penerbangan dari Bandara Halim Perdanakusuma, mulai tanggal 1 Agustus 2025.

HIBURAN
80 Brand Ramaikan DRP Paris di JF3 SMS Tangerang, Ada dari Prancis dan Jepang

80 Brand Ramaikan DRP Paris di JF3 SMS Tangerang, Ada dari Prancis dan Jepang

Jumat, 1 Agustus 2025 | 22:31

JF3 Fashion Festival 2025 kembali diramaikan DRP Paris yang digelar selama 12 hari penuh dari tanggal 30 Juli hingga 10 Agustus 2025 di Summarecon Mall Serpong (SMS) Tangerang.

KOTA TANGERANG
Bayar Pajak Cuma 80 Persen Kota Tangerang Bisa Offline dan Online, Ini Daftarnya 

Bayar Pajak Cuma 80 Persen Kota Tangerang Bisa Offline dan Online, Ini Daftarnya 

Sabtu, 2 Agustus 2025 | 17:20

Menyambut Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia, program diskon pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) serta Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) kembali digulirkan.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill