Connect With Us

Pengamat UIN Beberkan Potensi Kecurangan Tes CPNS

Achmad Irfan Fauzi | Senin, 8 Oktober 2018 | 12:54

Pengamat Pendidikan Zaki Mubarok. (TangerangNews.com/2018 / Achmad Irfan Fauzi)

 

TANGERANGNEWS.com-Pengamat Pendidikan dari UIN Syarif Hidayatullah, Zaki Mubarok memaparkan, tes wawancara menjadi celah kecurangan dalam proses rekrutmen Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS). Menurutnya, proses tes CPNS dilakukan mulai dari computer asissted tes (CAT), wawancara dan psikologis.

"Untuk CAT sepertinya kemungkinan dimanipulasinya kecil sekali karena itu dilakukan secara online dan hasilnya sudah bisa dilihat dalam waktu 15 menit setelah tes, bahkan pada jam yang sama," katanya, Senin (8/10/2018).

Sementara untuk tes wawancara dan psikologi, Zaki beranggapan bisa dijadikan potensi kecurangan dan hasilnya pun bisa dimainkan.

"Wawancara kan penilaiannya subjektif atau tergantung si pewawancara, tidak seperti mesin yang hasilnya jelas jadi potensi kecurangan bisa saja dilakukan," ucapnya.

Lanjutnya, dalam pemanggilan peserta yang mengikuti tes wawancara, semua pelamar yang berdasarkan penilaian CAT-nya paling kecil juga dipanggil.

"Ada kasus yang peringkat pertama hasil CAT malah gagal pada babak berikutnya, dan yang diterima yang skoring CAT-nya tidak begitu tinggi," jelasnya.

Zaki memaparkan, beberapa instansi sudah membuat aturan agar pewawancara tidak memiliki basis perguruan tinggi yang sama, tidak memiliki hubungan keluarga dan tidak berasal dari satu daerah.

"Penguji harus punya integritas dan kredibilitas, masyarakat dan Badan Kepegawaian di daerah masing-masing harus mengawasinya. Untuk formasi yang memerlukan presentasi, praktek mengajar atau semacamnya bisa jadi tahap itu hasilnya bisa di intervensi dan terbuka ruang untuk kecurangan," tuturnya.

Ia menambahkan, selain tes wawancara ada juga potensi kecurangan lain, seperti hilangnya formasi yang ada. Semisal di Kemenkumham terdapat 30 formasi dengan beberapa formasi diantaranya analis politik dua orang dan analis hukum dua orang. "Misalnya bisa jadi kuota analis hukumnya tiba-tiba hilang dan analis politiknya jadi ada empat," ujarnya.

Lebih lanjut, Zaki mengakui seleksi CPNS tahun ini lebih baik, namun tetap masih ada celah kekurangan. Menurutnya, butuh peran optimal pengawas tes dan peserta CPNS untuk mengawasi jalannya seleksi.

"Jika peserta menemui hal yang tidak sesuai silahkan mengadukannya. Hal yang perlu kita waspadai, kejahatan itu mengikuti kemajuan teknologi," paparnya.(RAZ/HRU)

MANCANEGARA
Zohran Mamdani Diproyeksikan Jadi Wali Kota Muslim Pertama di New York 

Zohran Mamdani Diproyeksikan Jadi Wali Kota Muslim Pertama di New York 

Rabu, 5 November 2025 | 12:34

Nama Zohran Mamdani menjadi sorotan dunia usai hasil proyeksi pemilu menunjukkan dirinya unggul jauh dalam pemilihan Wali Kota New York.

BANDARA
Beroperasi Penuh Hari Ini, Penerbangan Citilink Pindah Total ke Terminal 1C Bandara Soetta

Beroperasi Penuh Hari Ini, Penerbangan Citilink Pindah Total ke Terminal 1C Bandara Soetta

Rabu, 12 November 2025 | 19:25

PT Angkasa Pura Indonesia Kantor Cabang Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta) telah meresmikan pengoperasian penuh (Full Operation) Terminal 1C pada hari Rabu, 12 November 2025.

TANGSEL
KPAI Desak Polres Tangsel Usut Kasus Bullying Siswa SMP di Tangsel, Minta Transparansi Penyebab Kematian

KPAI Desak Polres Tangsel Usut Kasus Bullying Siswa SMP di Tangsel, Minta Transparansi Penyebab Kematian

Minggu, 16 November 2025 | 19:35

Meninggalnya MH, 13, siswa SMPN 19 Kota Tangerang Selatan yang diduga menjadi korban bullying di sekolahnya, mendapat perhatian serius dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).

BANTEN
Kuota Haji di Banten Berkurang 210 Jemaah, Masa Tunggu jadi 26 Tahun

Kuota Haji di Banten Berkurang 210 Jemaah, Masa Tunggu jadi 26 Tahun

Jumat, 14 November 2025 | 18:31

Kementerian Haji dan Umroh telah resmi memublikasikan pembagian kuota haji reguler tahun 2026. Provinsi Banten sendiri mendapat pengurangan kuota hingga ratusan.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill