Connect With Us

TPST Direplikasi, Kota Tangerang Bakal Hijau

Achmad Irfan Fauzi | Jumat, 21 Juni 2019 | 12:54

Wakil Wali Kota Tangerang Sachrudin saat meninjau Kampung Iklim di RW 07, Kompleks Perumahan Benua Indah, Kelurahan Pabuaran Tumpeng, Kecamatan Karawaci, Kota Tangerang pada Februari 2019. (@TangerangNews / Achmad Irfan Fauzi)

TANGERANGNEWS.com-Pemerintah Kota Tangerang melalui Dinas Lingkungan Hidup tengah fokus mereplikasi tempat pengolahan sampah terpadu (TPST) untuk penghijauan lingkungan.

Saat ini, terdapat 11 TPST yang tersebar di Kecamatan Cipondoh, Karawaci, Periuk dan Neglasari, serta keberadaannya akan terus dikembangkan sampai 104 kelurahan di Kota Tangerang.

Kabid Kebersihan Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang Buceu Gartina mengatakan, TPST sudah diimplementasikan sejak 8 tahun lalu  yang dimulai di RW 07, Perumahan Benua Indah, Kelurahan Pabuaran Tumpeng, Kecamatan Karawaci.

BACA JUGA:

Warga di RW 07 itu, aktif menjalankan program bank sampah. Dalam aktivitasnya, warga pun memilah sampah yang bisa didaur ulang seperti kardus, kaleng, kertas, kaca, dan plastik. Sampah-sampah itu kemudian dijual.

Sementara kegiatan warga di TPST itu, sampah-sampah organik rumah tangga diolah menjadi pupuk. Sedangkan sampah anorganik ditampung di bank sampah.

"Dari hasil kegiatan itu, lingkungan pun menjadi hijau sehingga kehidupan semakin sehat. Sementara warganya sejahtera karena sudah mempekerjakan 10 orang dengan penghasilan per bulannya Rp3,9 juta," ujarnya kepada TangerangNews, Jumat (21/6/2019).

Menurutnya, keberadaan TPST dapat mengurangi volume sampah yang awalnya di Kelurahan Pabuaran Tumpeng perharinya sebanyak tiga truk, namun dengan hadirnya TPST volume sampah itu hanya satu truk. Apalagi usia tempat pembuangan akhir (TPA) Rawa Kucing diestimasikan tinggal tiga tahun.

"Sehingga lewat TPST sudah terjadi pengurangan volume karena sampahnya dikelola," ucapnya.

Buceu menuturkan, eksistensi TPST sangat bermanfaat bagi lingkungan. Pupuknya, kata dia, bisa dibagikan secara gratis. Sehingga kompos yang dihasilkan berguna bagi program Kampung Kita. Dengan begitu Kota Tangerang pun kian hijau.

"Dengan program sekarang digenjot penghijauan, kan kampung tematik butuh kompos. Nah dari TPST bisa dimanfaatkan," ucapnya.

Menurutnya, TPST akan direplikasi hingga ada di setiap kelurahan se-Kota Tangerang, karena hasil implementasinya sudah terbukti untuk perluasan pelayanan dan pengolahan sampah serta kesejahteraan masyarakat.

Namun, dalam upaya pengembangan TPST disetiap kelurahan, yang menjadi kendala saat ini adalah keterbatasan lahan.

"Agenda terdekat, TPST akan hadir di Kelurahan Poris Utara, Kecamatan Cipondoh yang pada Juli 2019 sudah rampung," imbuhnya.(RAZ/RGI)

PROPERTI
Bukukan Pendapatan Rp13,8 Triliun pada 2024, BSDE Masuk 100 Perusahaan Terbaik versi Fortune

Bukukan Pendapatan Rp13,8 Triliun pada 2024, BSDE Masuk 100 Perusahaan Terbaik versi Fortune

Senin, 15 September 2025 | 21:41

PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) menunjukkan dominasinya di industri properti dengan meraih peringkat pertama di kategori Property & Real Estate dalam ajang Fortune Indonesia 100 Gala 2025.

MANCANEGARA
142 Negara Dukung Deklarasi New York, Dorong Solusi Konflik Israel-Palestina

142 Negara Dukung Deklarasi New York, Dorong Solusi Konflik Israel-Palestina

Senin, 15 September 2025 | 12:47

Sebanyak 142 negara mendukung resolusi yang dikenal sebagai Deklarasi New York, yang digelar oleh Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengadopsi resolusi terkait konflik Israel-Palestina dalam sidang di Markas Besar PBB,

WISATA
10 Rekomendasi Kuliner Pesisir Timur Indonesia yang Wajib Dicoba di FKS 2025

10 Rekomendasi Kuliner Pesisir Timur Indonesia yang Wajib Dicoba di FKS 2025

Selasa, 16 September 2025 | 19:15

Festival Kuliner Serpong (FKS) 2025 kembali hadir memanjakan lidah para penggemar kuliner yang berlangsung di Area Parkir Selatan Summarecon Mall Serpong (SMS) Tangerang, selama 28 Agustus hingga 28 September 2025.

OPINI
Pendidikan Tinggi: Tangga Sosial yang Tak Terjangkau Semua Orang

Pendidikan Tinggi: Tangga Sosial yang Tak Terjangkau Semua Orang

Selasa, 16 September 2025 | 15:19

Pendidikan tinggi kerap disebut sebagai tangga mobilitas sosial—jalan bagi anak-anak dari keluarga biasa untuk mendaki ke strata sosial yang lebih tinggi. Namun kenyataan di lapangan sering kali tidak seindah slogan.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill