Connect With Us

Kali Paninggilan Berbusa, Pemkot Sebut Akibat Pencemaran Limbah Rumah Tangga

Achmad Irfan Fauzi | Kamis, 22 Agustus 2019 | 16:48

Camat Ciledug Syarifuddin memantau kondisi Kali Paninggilan muncul fenomena berbuih di Kecamatan Ciledug, Kota Tangerang. (@TangerangNews / Achmad Irfan Fauzi )

TANGERANGNEWS.com—Kali Paninggilan di Kecamatan Ciledug, Kota Tangerang berbusa. Pemerintah Kota Tangerang melalui Dinas Lingkungan Hidup menyebut fenomena ini akibat pencemaran limbah rumah tangga.

Berdasarkan pantauan TangerangNews, air di Kali Paninggilan berasal dari aliran Kali Wadas, Ciputat, Tangerang Selatan. Dari Kali Paninggilan, kemudian mengalir ke Kali Angke.

Buih yang timbul di Kali Paninggilan bergelembung di sepanjang 15-20 meter. Gelembung itu muncul setiap hari, tetapi hanya dalam waktu tertentu. Busa diketahui mulai muncul sejak dua pekan yang lalu. 

Pemerintah Kota Tangerang melalui Dinas Lingkungan Hidup tengah meneliti fenomena munculnya busa di Kali Paninggilan demi mengantisipasi dampak bahaya kualitas airnya.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang Dedi Suhada mengatakan, penelitian dilakukan dengan mengambil contoh air berbuih di Kali Paninggilan, kemudian dites menggunakan alat digital tester untuk mengetahui derajat keasaman larutannya atau pH ( power of hydrogen ).

"Hasil survei yang dilakukan dua hari yang lalu menunjukkan tingkat keasaman berada di angka 7 pH. Maka, secara teori keasaman larutan di kali ini berstatus netral," jelas Dedi saat ditemui di kantor Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang, Kamis (22/8/2019).

Dedi menerangkan, status netral tingkat keasaman larutan berada di angka 6 sampai 9 pH. Sedangkan jika tidak netral berada di bawah 6 pH dan berada di atas 9 pH.

"Kalau di bawah maupun di atas angka netral pH bisa berbahaya pada pembakaran kulit. Tapi untuk kualitas keasaman di Kali Paninggilan netral," katanya.

BACA JUGA:

Dedi mengungkapkan, pihaknya tidak merasa puas dengan hasil survei tersebut. Ia lalu menggandeng Dinas Kesehatan untuk melakukan penelitian. Hasilnya sama, yaitu tingkat keasaman larutannya berada di angkat 7 pH.

Namun, lanjut Dedi, pihaknya masih terus menguji air berbuih ini melalui laboratorium dari tim Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda). Hasilnya, masih menunggu sepekan mendatang.

"Jadi berdasarkan hasil survei awal, airnya masih aman. Keamanannya juga bisa dilihat dari kehidupan ikan-ikan di situ," ungkap Dedi.

Menurut Dedi, busa di Kali Paninggilan ini muncul akibat dampak pencemaran limbah rumah tangga atau detergen meskipun tidak ditemukan aktivitas jasa pencucian baju dan pencucian motor.

Ia menambahkan, air di Kali Paninggilan yang berada di bukan wilayah pemukiman ini tidak dikonsumsi warga. 

"Sementara pemicunya diduga dari limbah rumah tangga karena indikasinya banyak busa. Pencemaran detergenlah begitu," pungkasnya.(MRI/RGI)

AYO! TANGERANG CERDAS
Pra-PPDB SMP Kota Tangerang 2024/2025 Dibuka, Ini Alur dan Syarat Pendaftarannya 

Pra-PPDB SMP Kota Tangerang 2024/2025 Dibuka, Ini Alur dan Syarat Pendaftarannya 

Rabu, 17 April 2024 | 09:55

Dinas Pendidikan Kota Tangerang kembali membuka Pra Penerimaan Peserta Didik Baru (Pra-PPDB) untuk tahun ajaran 2024/2025.

TOKOH
Mengenal Baden Powell dan Sejarah Dicetuskannya Pramuka

Mengenal Baden Powell dan Sejarah Dicetuskannya Pramuka

Kamis, 22 Februari 2024 | 15:37

Praja Muda Karana atau Pramuka merupakan gerakan kepanduan paling populer yang dicetuskan oleh Baden Powell.

TEKNO
Catat, 6 Pekerjaan Ini Tidak Akan Digantikan AI

Catat, 6 Pekerjaan Ini Tidak Akan Digantikan AI

Rabu, 24 April 2024 | 11:25

Perkembangan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) semakin pesat, sehingga banyak orang khawatir akan hilangnya pekerjaan karena kemampuan AI untuk menangani tugas-tugas tertentu.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill