Connect With Us

Korban Tapol G30S Tangerang, Tuntut HAM

| Jumat, 25 Juni 2010 | 18:13

Patung kebanggkitan Pascasila (int / int)


TANGERANGNEWS-Korban tahanan politik (Tapol) peristiwa G30S PKI 1965 Tangerang, menuntut pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memulihkan hak asasi kebebasan sebagai warga negara Indonesia, dan mencabut seluruh peraturan yang selama ini mendiskriminasikan mereka.
 
Tuntutan ini disampaikan oleh para korban kekerasan tahanan politik Korban G30S Tangerang saat menggelar napak tilas mengunjungi tempat-tempat penyiksaan tapol pada 1965-1979 di sekitar Lapas Pemuda Tangerang, dalam rangka memperingati Hari Internasional untuk Mendukung Korban Penyiksaan yang jatuh pada 26 Juni.
 
"Kami menuntut supaya Presiden memberikan hak-hak korban penyiksaan seperti reparasi, keadilan, kebenaran, rehabilitasi dan kompensasi,” ungkap Bedjo Untung, salah satu korban Tapol yang juga Ketua Yayasan Penelitian Korban Pembunuhan 1965/66.
 
Mantan Tapol selama 13 tahun ini menegaskan, dirinya merasa dikambinghitamkan terlibat dalam PKI hingga harus ditahan mendekam di tahanan tanpa proses hukum yang jelas dan mendapat penyiksaan. “Tuduhan saya terlibat itu tidak benar, padahal waktu itu saya cuma anggota Ikatan Pemuda Pelajar. Jadi saya berharap kejadian 1965 yang melanggar HAM tidak terulang,” kata Bedjo.
 
Menurutnya, sampai hari ini Negara belum mengakui telah terjadinya pelanggaran HAM 1965/66, bahkan ada usaha untuk menutupinya. Sedangkan Aktor intelektual, komandan-komandan militer dan petinggi militer yang paling bertanggung jawab masih belum tersentuh oleh hokum.
 
“Untuk itu, Kita juga menuntut kepada Presiden untuk mengusut tuntas tragedi kemanusiaan melalui pembentukan pengadilan HAM,” tegasnya.
 
Sebelumnya, Bedjo menjelaskan, Lapas Pemuda Tangerang adalah salah satu tempat yang menjadi saksi bisu di mana sekitar 2.000 tahanan politik pada 1965-1979 ditahan kemudian dibariskan setiap pukul 05.00 untuk berangkat menuju lahan kosong melakukan kerja paksa. "Teman-teman yang digiring dalam keadaan kurus kering, compang-camping, kotor, hanya membawa mug, tempat minuman kaleng untuk bekal ke pos kamp," terangnya.(rangga)
 

KAB. TANGERANG
Sempat Hadang Alat Berat, Pedagang Pasar Kutabumi Tangerang Akhirnya Pasrah Lapaknya Dibongkar

Sempat Hadang Alat Berat, Pedagang Pasar Kutabumi Tangerang Akhirnya Pasrah Lapaknya Dibongkar

Jumat, 19 April 2024 | 16:30

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang akhirnya membongkar ratusan lapak pedagang di Pasar Kutabumi, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, setelah sempat dihadang, Jumat 19 April 2024.

TOKOH
Mengenal Baden Powell dan Sejarah Dicetuskannya Pramuka

Mengenal Baden Powell dan Sejarah Dicetuskannya Pramuka

Kamis, 22 Februari 2024 | 15:37

Praja Muda Karana atau Pramuka merupakan gerakan kepanduan paling populer yang dicetuskan oleh Baden Powell.

OPINI
Gurita Korupsi, Praktik Culas Pertambangan “Si Emas Putih”

Gurita Korupsi, Praktik Culas Pertambangan “Si Emas Putih”

Senin, 15 April 2024 | 12:24

Jagat dunia maya tengah dihebohkan oleh kasus korupsi super besar yang terjadi baru-baru ini, yakni korupsi yang melibatkan suami dari aktris Sandra Dewi, Harvey Moeis, serta Helena Lim sosok yang terkenal sebagai crazy rich Pantai Indah Kapuk (PIK).

KOTA TANGERANG
Kumuh dan Bikin Macet, Pasar Sipon Kota Tangerang Bakal Segera Ditata

Kumuh dan Bikin Macet, Pasar Sipon Kota Tangerang Bakal Segera Ditata

Jumat, 19 April 2024 | 09:51

Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang berencana melakukan penataan terhadap Pasar Sipon, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill