Kasus LGBT Makin Merebak, Pakar Ungkap Penyebabnya
Sabtu, 5 Juli 2025 | 14:19
Fenomena LGBT kembali menjadi sorotan publik setelah sejumlah pasangan sesama jenis viral di media sosial.
TANGERANGNEWS.com—Puluhan pelajar SMA/SMK yang pulang dari aksi demonstrasi di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta diamankan di sekitaran Tangerang.
Polisi meminta seluruh pihak untuk meningkatkan kewaspadaan dalam mengawasi para siswa.
Kelompok-kelompok pelajar yang diamankan itu tiba di Mapolres Metro Tangerang Kota, Jalan Daan Mogot, Kota Tangerang, pukul 00.30 WIB, Kamis (26/9/2019).
Polisi mendata dan memanggil pihak orang tua atau pun sekolah untuk menjemput para pelajar itu.
BACA JUGA:
Kapolres Metro Tangerang Kota Kombes Abdul Karim mengatakan, para pelajar yang diamankan berasal dari sejumlah SMA/SMK di Kabupaten dan Kota Tangerang. Tak hanya siswa, kata Kapolres, sejumlah orang dalam kelompok pelajar yang diamankan itu bukan berstatus siswa.
"Pelajar ini kami dapatkan dari wilayah Polsek Tangerang, Batuceper, Neglasari, Jatiuwung, baik yang akan berangkat maupun yang telah kembali dari Jakarta," ujarnya.
Kapolres menuturkan, pihaknya telah melakukan penyekatan dan pemeriksaan terhadap kelompok-kelompok pelajar di kawasan Tangerang sepanjang Rabu (25/9/2019).
"Kami malam ini juga tetap akan melakukan pemeriksaan, sweeping terus, ya. Kami melihat eskalasi di Jakarta juga. Begitu dapat, kami bawa ke polres untuk kita datakan kembali dari sekolah mana," katanya.
Kata Kapolres, pihaknya mengamankan dan memeriksa para pelajar ini karena tidak ingin ada jatuh korban akibat aksi unjuk rasa. Setelah para pelajar diperiksa, polisi menemukan sejumlah poster bertuliskan pesan-pesan yang dinilai tidak bermoral.
Selain itu, polisi tidak menemukan senjata tajam dari kelompok pelajar ini. "Kami tidak ingin adanya korban," katanya.
Kapolres juga menuturkan, para pelajar ini tidak mengetahui tujuan demo ke gedung DPR RI. Ia menyebut mereka hanya ikut-ikutan dari siaran ajakan di media sosial.
"Ternyata sebagian besar setelah saya tanya mereka itu ke Jakarta tujuannya tidak tahu. Tahunya dari media sosial," ungkapnya.
Kapolres meminta pihak orang tua maupun sekolah untuk bertanggungjawab atas pengawasan terhadap para muridnya. Bahkan jika perlu, pihak sekolah memberikan sanksi kepada siswa yang ikut demo.
"Kepsek (kepala sekolah) akan saya periksa, saya minta pertanggungjawaban bagaimana proses pengawasan terhadap murid-murid ini. Termasuk orang tuanya juga," jelasnya.
Kapolres juga meminta pihak orang tua dan sekolah untuk meningkatkan kewaspadaan para siswa agar tidak menjadi peserta demo.
"Tentunya ini kan bukan hanya pekerjaan polisi saja, saya minta kepada instansi pemerintah khususnya kepala daerah dan dinas-dinas terkait harus betul-betul lebih waspada, lebih tingkatkan pengawasan kepada siswanya," pungkasnya.(RAZ/RGI)
Fenomena LGBT kembali menjadi sorotan publik setelah sejumlah pasangan sesama jenis viral di media sosial.
Seorang Sekretaris Desa (Sekdes) bernama Gian Gandana Sukma diduga menyalahgunakan dana desa untuk kepentingan pribadi, yakni membeli diamond Mobile Legends dan bermain judi online.
Del Monte Foods, perusahaan makanan kaleng asal Amerika Serikat yang telah berdiri selama 138 tahun, resmi mengajukan kebangkrutan. Keputusan ini mengejutkan banyak pihak
Pemerintah Kota Tangerang secara gencar menggaungkan trilogi programnya: Gampang Sembako, Gampang Kerja, dan Gampang Sekolah. Narasi "kemudahan" ini, pada pandangan pertama, mungkin tampak sebagai cerminan kepedulian dan inovasi pemerintah daerah