Connect With Us

Penusuk Wiranto Disebut Islam Radikal, Din Syamsuddin: Lagu Lama

Rangga Agung Zuliansyah | Minggu, 13 Oktober 2019 | 16:42

Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin usai menghadiri pengajian di Masjid Universitas Muhammadiyah Tangerang (UMT), Cikokol, Kota Tangerang, Sabtu (12/10/2012). (@TangerangNews / Rangga Agung Zuliansyah)

TANGERANGNEWS.com-Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin menanggapi Kasus penusukan yang menimpa Menko Polkam Wiranto sewaktu berkunjung di Menes, Banten, beberapa waktu lalu.

Usai mengisi pengajian di Masjid Universitas Muhammadiyah Tangerang (UMT), Cikokol, Kota Tangerang, Sabtu (12/10/2012), Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) ini menyayangkan jika kasus ini dihubungkan dengan Islam radikal oleh pihak Kepolisian.

“Saya mengamati ada gejala kecenderungan ingin menggunakan isu anti ekstimisme dan anti radikalisme dengan tendensi tertentu, diarahkan kepada kalangan Islam tertentu. Ini lagu lama yang sudah dipakai dua dasawarsa pada orde baru, dengan bahasa terpapar radikalisme,” tukasnya.

Menurutnya, jika ada bukti pelanggaran hukum pada kasus tersebut, harus dibuktikan dan diproses secara hukum. Jangan malah melempar tuduhan-tuduhan yang menimbulan citra negatif terhadap Islam.

“Kalau ada tuduhan tertentu kenapa tidak ditangkap dari awal, kenapa dibiarkan? Kalau ada kejadian baru disebut (Islam radikal),” tukasnya.

Din Syamsuddin juga mempertanyakan pihak berwajib yang mengumumkan bahwa pelaku ini sudah dipantau sejak 3 bulan lalu. “Logika awam saya kalau sudah dipantau 3 bulan lalu, kenapa bisa kecolongan? Katanya diumumkan ini terpapar radikalisme, setelah diselidiki pelakuknya tidak pernah ke masjid, tidak pernah ikut pengajian. Lalu sekarang direvisi, dia (pelaku) katanya stress berat,” katanya.

Dia menuntut pihak-pihak yang membuat tuduhan Islam radikal itu agar bertanggung jawab dan minta maaf karena membuat pernyataan yang tidak benar.

“Siapa pun penjabat pemerintah, aparat penegak hukum dan keamanan yang sudah menuduh, ada nggak permintaan maaf? Jangan biasa menuduh, ternyata tidak benar,” tukasnya.

Din Syamsudin pun berpesan agar masalah ini cepat diselesaikan dan jangan dibuat berlarut-larut karena banyak masalah lain yang perlu diperhatikan. “Ini masalah besar, kalau bisa diselesiakan dengan cepat ya selesaikan. Masih banyak masalah bangsa yang lebih besar,” tukasnya.(RAZ/RGI)

TagsUMT
WISATA
Australia Barat Kembangkan Wisata Ramah Muslim, Tarik Wisatawan dari Indonesia

Australia Barat Kembangkan Wisata Ramah Muslim, Tarik Wisatawan dari Indonesia

Kamis, 6 November 2025 | 13:51

Australia Barat berupaya memperluas jangkauan wisatanya dengan menonjolkan konsep ramah Muslim yang semakin diminati wisatawan global. Wilayah ini menawarkan pengalaman lengkap bagi pelancong beragama Islam yang ingin berlibur tanpa khawatir

BANDARA
Bandara Soekarno-Hatta Masuk Daftar Top 50 Global Megahubs 2025

Bandara Soekarno-Hatta Masuk Daftar Top 50 Global Megahubs 2025

Rabu, 5 November 2025 | 19:04

Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta) Tangerang dan I Gusti Ngurah Rai Bali masuk ke dalam daftar Megahubs 2025 yang dirilis OAG Aviation, penyedia data penerbangan global terkemuka asal Inggris.

KAB. TANGERANG
2026 Dibangun, Pemkab Tangerang Siapkan Rumah Aman dan Trauma Healing Center untuk Korban Kekerasan

2026 Dibangun, Pemkab Tangerang Siapkan Rumah Aman dan Trauma Healing Center untuk Korban Kekerasan

Jumat, 7 November 2025 | 09:31

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang Melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) akan membangun dua fasilitas vital pada tahun 2026 yakni Rumah Aman dan Trauma Healing Center.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill