Connect With Us

Dana Bansos Disunat, DPRD Kota Tangerang : Yang Melanggar Harus Ditindak

Achmad Irfan Fauzi | Senin, 29 Juni 2020 | 16:59

ilustrasi uang (istimewa / TangerangNews)

TANGERANGNEWS.com–Anggota DPRD Kota Tangerang Hidayat menyoroti kasus disunatnya dana bantuan sosial (bansos) yang dialami Keluarga Penerima Manfaat (KPM) berinisial LLS, warga RT 1/3 Kelurahan Poris Plawad Indah, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang.

Hidayat mengatakan kasus ini harus segera diselesaikan agar tidak ada preseden buruk yang lebih luas menyangkut amburadulnya tatakelola penanganan dampak sosial atas pandemi COVID-19. 

"Pihak Dinsos (Dinas Sosial) harus mengklarifikasi hal ini dan mencari permasalah mendasar apa yang ada di lapangan," ujarnya kepada TangerangNews, Senin (29/6/2020). 

Menurut Wakil Ketua Fraksi PKS DPRD Kota Tangerang ini, penyaluran bansos termasuk program PKH adalah amanah yang harus dikelola oleh orang yang amanah. Dia pun meminta pihak berwenang untuk mengungkap dan menindak persoalan ini. 

"Tidak pandang bulu yang bersalah dan melanggar harus ditindak," jelasnya. 

Atas adanya kasus ini, dia mendorong untuk dibentuknya panitia khusus penanganan dampak COVID-19 di Kota Tangerang.

"Untuk menjaga akuntabilitas dan transparansi terhadap refocusing anggaran APBD 2020," pungkasnya. 

Sebelumnya, oknum koordinator diduga 'menggorok' habis dana bantuan sosial (bansos) bagi LLS yang merupakan KPM di Kelurahan Poris Plawad Indah. 

Ketua RT 1/3 Kelurahan Poris Plawad Indah, Asiah mengatakan, dana bansos senilai Rp600 ribu setiap bulan yang menjadi hak penerima program Kementerian Sosial tersebut tak pernah diterima LLS sejak 2016.

Terungkapnya 'penggorokan' dana bansos yang diduga dilakukan oknum setelah pihak LLS mencetak salinan rekening Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) pada Juni 2020. 

"Jadi, dia tidak menerima uang bansos dari tahun 2016," kata Asiah yang juga keponakan LLS ini. 

Ternyata, LLS selama ini hanya menerima bansos berupa sembako. Sedangkan dana langsung tunainya melalui rekening KKS yang dipegang oknum tidak dia terima. 

"Oknumnya itu tidak pernah melaporkan ke LLS. Oknum itu hanya bilang ke LLS kalau setiap bulan tidak pernah ada saldo," ucapnya.

LLS pun geram. Dia curiga dengan oknum tersebut. Dia pun mencetak salinan rekeningnya. Hingga akhirnya terungkap direkeningnya ini setiap bulannya terdapat saldo Rp600 ribu.

Asiah menduga masih ada sejumlah warganya yang juga KPM mengalami hal serupa ini. (RMI/RAC)

BANTEN
Telkomsel Pastikan Jaringan Kuat di Jalur Penyeberangan Merak-Bakauheni Selama Mudik Lebaran

Telkomsel Pastikan Jaringan Kuat di Jalur Penyeberangan Merak-Bakauheni Selama Mudik Lebaran

Jumat, 19 April 2024 | 01:17

Sebagai perusahaan telekomunikasi berbasis digital yang terdepan, Telkomsel berkomitmen untuk memberikan solusi konektivitas jaringan dengan kecepatan tinggi di sepanjang jalur laut pelabuhan Merak - Bakauheni.

TOKOH
Mengenal Baden Powell dan Sejarah Dicetuskannya Pramuka

Mengenal Baden Powell dan Sejarah Dicetuskannya Pramuka

Kamis, 22 Februari 2024 | 15:37

Praja Muda Karana atau Pramuka merupakan gerakan kepanduan paling populer yang dicetuskan oleh Baden Powell.

NASIONAL
Info Lowongan Kerja, Simak Syarat dan Kualifikasi Rekrutmen KAI

Info Lowongan Kerja, Simak Syarat dan Kualifikasi Rekrutmen KAI

Kamis, 18 April 2024 | 12:51

PT Kereta Api Indonesia (Persero), atau KAI, tengah membuka rekrutmen terbaru untuk tahun 2024 dengan menawarkan lowongan kerja bagi lulusan S1 dari berbagai jurusan.

OPINI
Gurita Korupsi, Praktik Culas Pertambangan “Si Emas Putih”

Gurita Korupsi, Praktik Culas Pertambangan “Si Emas Putih”

Senin, 15 April 2024 | 12:24

Jagat dunia maya tengah dihebohkan oleh kasus korupsi super besar yang terjadi baru-baru ini, yakni korupsi yang melibatkan suami dari aktris Sandra Dewi, Harvey Moeis, serta Helena Lim sosok yang terkenal sebagai crazy rich Pantai Indah Kapuk (PIK).

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill