Connect With Us

Perayaan Idul Adha di Kota Tangerang Tetap Terapkan Protokol Kesehatan

Advertorial | Kamis, 23 Juli 2020 | 20:17

Petugas mengecek kondisi hewan kurban di salah satu lapak hewan kurban di Kota Tangerang. (@TangerangNews / Achmad Irfan Fauzi )

 

TANGERANGNEWS.com-Tidak lama lagi umat Islam akan merayakan Idul Adha. Salah satu ritual yang digelar dalam hari raya yang juga dikenal sebagai lebaran haji ini adalah berkurban.

Namun yang berbeda pada Idul Adha pada tahun ini masih dalam kondisi pandemi COVID-19. Untuk itu, Pemerintah Kota Tangerang tetap mengingatkan agar masyarakat selalu menerapkan protokol kesehatan.

Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah mengimbau masyarakat dapat melaksanakan salat tapi tidak hanya dilakukan di satu titik lokasi saja.

Lokasi salat Idul Adha diharapkan dapat diperbanyak agar tidak terjadi penumpukan. Sehingga protokol kesehatan, pembatasan jarak atau physical distancing antar jamaah tetap konsisten terlaksana.

"Untuk pelaksanaan Salat Idul Adha telah kami bahas, dan saya sudah minta lokasinya diperbanyak, seperti musala, hingga lapangan. Intinya, physical distancing atau jaga jarak ini bisa tetap terjaga," ujar Arief.

Kemudian, saat penyembelihan hewan, hal serupa juga akan diterapkan. Selain harus menjaga protokol kesehatan serta memperbanyak lokasi penyembelihan hewan, Arief juga menginstruksikan kepada seluruh Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) di Kota Tangerang agar proses pembagian hewan kurban tidak dilakukan seperti tahun sebelumnya, yaitu penerima mengambil jatah daging ke lokasi pemotongan.

Namun, DKM memberikan jatah daging hewan kurban langsung ke rumah penerima. Sehingga tidak terjadi penumpukan di satu titik lokasi pengambilan daging.

"Pada proses pembagiannya, kami minta tidak lagi di satu tempat, melainkan panitianya ini harus membagikan keliling alias door to door," imbaunya.

Selain itu, Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kota Tangerang, mengeluarkan surat edaran pelaksanaan kegiatan kurban dalam situasi pandemi COVID-19 yang harus memperhatikan protokol kesehatan sesuai yang ditetapkan pemerintah.

Kepala DKP Kota Tangerang Abduh Surahman mengatakan pelaksanaan kegiatan kurban yang meliputi penjualan dan pemotongan hewan, perlu melakukan penyesuaian prosedur pelaksanaan normal baru.

Dalam pelaksanaannya, penjualan hewan kurban harus melakukan pembatasan jarak serta mengoptimalkan pemanfaatan teknologi daring atau dikoordinir oleh panitia seperti DKM dan lainnya.

"Pengaturan tata cara penjualan meliputi pembatasan waktu, layout penjualan dengan memperhatikan lebar lorong penjualan, pembedaan pintu keluar dan masuk, alur pergerakan satu arah, jarak antar orang di dalam lokasi minimal satu meter dan fasilitas cuci tangan,” paparnya.

Surat edaran dengan Nomor 524/729-DKP/2020 itu, diberikan kepada camat, lurah dan panitia pemotongan hewan kurban untuk disampaikan secara luas ke masyarakat agar prosesnya dapat berjalan optimal dengan mempertimbangkan pencegahan penyebaran COVID-19.

Selanjutnya, penjual dan pembeli juga harus menggunakan masker selama di tempat penjualan. Khusus penjual atau pekerja lapak, diimbau untuk menggunakan baju lengan panjang serta sarung tangan sekali pakai saat pembersihan limbah ataupun kotoran hewan kurban.

"Setiap orang yang keluar dan masuk dari tempat penjualan harus melakukan cuci tangan atau menggunakan hand sanitizer dengan kandungan alkohol minimal 70 persen," pungkasnya.

Kemudian, setiap orang yang bertugas wajib menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) minimal menggunakan masker sejak dari perjalanan sampai lokasi.

Petugas melakukan pembersihan tempat dan peralatan yang akan maupun telah digunakan dengan disinfektan, membuang kotoran dan atau limbah pada fasilitas penanganan kotoran serta limbah hewan kurban.

"Pembinaan dan pengawasan kegiatan kurban dilaksanakan oleh aparat kelurahan, kecamatan, berkoordinasi dengan DKP serta Babinsa dan Binamas setempat. Sedangkan untuk pencegahan penyebaran COVID-19 bersinergi dengan Dinas Kesehatan dan Puskesmas setempat," pungkasnya.

Ketua DKM Masjid Al Azhom, Ahmad Chairudin menjelaskan rencananya Salat Idul Adha akan tetap dilaksanankan, namun kapasitasnya akan dikurangi. Hanya boleh diikuti oleh 50 persen jamaah saja dari kapasitas Masjid Al- Azhom.

"Kapasitas masjid untuk 10 ribu orang akan dibatasi menjadi hanya 5 ribu orang saja. Protokol kesehatan pun diterapkan, seperti penyemprotan disinfektan di area masjid dan menyediakan tempat cuci tangan," jelasnya.

Sebagai informasi, Masjid Al-Azhom tidak menggelar kegiatan pemotongan hewan kurban seperti tahun sebelumnya. Pemotongan kurban dikembalikan ke masjid atau musala di lingkungan warga masing-masing.

"Tahun ini tidak ada pemotongan hewan kurban, biar tidak ada kerumunan,” ungkap Chaerudin.(ADV)

TEKNO
Dinilai Ilegal, RT/RW Net Bisa Dipenjara 6 Tahun dan Denda Rp600 Juta

Dinilai Ilegal, RT/RW Net Bisa Dipenjara 6 Tahun dan Denda Rp600 Juta

Senin, 22 April 2024 | 19:03

Saat ini RT/RW Net tengah ramai dipersoalkan. RT/RW Net diketahui sebagai seseorang atau kelompok masyarakat yang menggunakan jaringan internet ISP, kemudian jaringan tersebut didistribusikan kembali ke warga setempat, namun dengan tarif tertentu.

OPINI
Gurita Korupsi, Praktik Culas Pertambangan “Si Emas Putih”

Gurita Korupsi, Praktik Culas Pertambangan “Si Emas Putih”

Senin, 15 April 2024 | 12:24

Jagat dunia maya tengah dihebohkan oleh kasus korupsi super besar yang terjadi baru-baru ini, yakni korupsi yang melibatkan suami dari aktris Sandra Dewi, Harvey Moeis, serta Helena Lim sosok yang terkenal sebagai crazy rich Pantai Indah Kapuk (PIK).

SPORT
Cetak Atlet Kelas Dunia, PLN Gelar Kejuaraan Voli

Cetak Atlet Kelas Dunia, PLN Gelar Kejuaraan Voli

Selasa, 23 April 2024 | 14:52

PT PLN (Persero) menggelar ajang PLN Mobile Proliga 2024, yakni turnamen voli profesional yang diharapkan akan mencetak atlet-atlet voli Indonesia berkelas dunia.

HIBURAN
Sedih Kembali Bekerja Usai Libur Panjang, Simak 5 Cara Mengatasi Post Holiday Blues

Sedih Kembali Bekerja Usai Libur Panjang, Simak 5 Cara Mengatasi Post Holiday Blues

Rabu, 17 April 2024 | 10:25

Setelah menikmati liburan Lebaran yang menyenangkan, banyak pekerja mengalami apa yang disebut sebagai post holiday blues, yakni perasaan sedih dan kehilangan ketika kembali ke rutinitas kerja.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill