Connect With Us

Dimintai Rp700 Juta, Kasus Saling Lapor Anggota DPPRD Kota Tangerang dengan Kontraktor Gagal Damai

Achmad Irfan Fauzi | Minggu, 3 April 2022 | 15:37

Kasus saling lapor dugaan penganiayaan antara Anggota DPRD Kota Tangerang Epa Emilia dan kontraktor Jopie Amir masih berlanjut. (@TangerangNews / Achmad Irfan Fauzi )

TANGERANGNEWS.com-Kasus saling lapor dugaan penganiayaan antara Anggota DPRD Kota Tangerang Epa Emilia dan kontraktor Jopie Amir masih berlanjut. Pasalnya, keduanya gagal berdamai setelah beberapa kali mediasi.

Basuki, kuasa hukum Epa Emilia mengatakan, pihak Jopie melalui kuasa hukumnya, Nelson, meminta uang sebesar Rp700 juta kepada kliennya, sebagai kompensasi saat mediasi pertama. Permintaan itu pun tidak dipenuhi dan membuat Epa geram.

"Ibu Epa datang dengan kebahagiaan, dengan senyum selaku seorang sahabat. Tapi di penghujung mediasi itu, pihak mereka minta uang Rp700 juta. Uang dari mana harus dikasih," katanya saat jumpa pers di kawasan Neglasari, Kota Tangerang, Sabtu, 2 April 2022 malam.

Setelah peristiwa dugaan penganiayaan terjadi, sebenarnya sudah ada perdamaian dari kedua belah pihak sebelum pelaporan ke polisi.

"Ada perdamaian atas kejadian itu, maka dilakukan pengobatan. Ini bukti pengobatan di rumah sakit, ini bentuk pertemanan, karena ibu Epa ditawarkan suatu bisnis," katanya.

Menurutnya, Epa telah bersedia memberikan pengobatan penuh atas luka Jopie. Namun, keesokan harinya Jopie malah melaporkan Epa atas dugaan penganiayaan ke Polres Metro Tangerang Kota.

"Dari awal ibu Epa tidak pernah melakukan niat untuk lapor, laporan ini mereka dulu yang mulai. Sebelum laporan sudah ada perdamaian," tutur Basuki.

Seperti diketahui, peristiwa dugaan penganiayaan ini terjadi pada Minggu, 19 September 2021. Kasus ini bermula dari perkenalan Epa dengan Jopie yang merupakan pengusaha properti PT Cahaya Langkisau.

Mereka menjalin kerja sama pemasangan interior di rumah Epa senilai Rp250 juta dengan estimasi tiga bulan dari pembiayaan awal pada Februari 2021 lalu.

Namun, Epa merasa kecewa lantaran Jopie dinilai melanggar kerjasama. Epa pun menyambangi kediaman Jopie bersama kawanannya bernama Pambudi di kawasan Kelurahan Kedaung Wetan, Kecamatan Neglasari, untuk mempertanyakan terkait pemasangan interior tersebut.

Awalnya Epa masuk sendiri ke dalam rumah Jopie. Sedangkan, Pambudi berada di luar. Tak lama Epa berteriak yang membuat rekannya pun panik dan berusaha masuk ke dalam.

Saat di dalam, tangan Epa dicengkeram. Pambuadi yang melihat itu berusaha untuk menyelamatkan Epa, tetapi dihadang oleh rekan dari Jopie Amir yang berjumlah tujuh orang. 

Pambuadi pun berontak dan memukul Jopie Amir dengan benda tumpul. Dia juga sempat mengeluarkan senjata airsoft gun untuk menakut-nakuti kelompok Jopie Amir.

Atas kejadian ini, Jopie mengalami luka berdarah di bagian kepala. Sedangkan, Epa memar di sejumlah bagian tubuh akibat perlakuan Jopie.

Terkait dengan kepemilikan senjata airsoft, Basuki mengatakan, senjata tersebut milik Pambuadi yang biasa digunakan untuk latihan menembak. "Itu semuanya bersurat dan ada dokumen. Dokumennya ada," katanya.

Kini, Jopie Amir telah ditetapkan sebagai tersangka dengan sangkaan pasal 351 KUHP tentang tindak pidana penganiayaan. Sedangkan, laporan Jopie Amir ke Epa dengan pasal 170 KUHP tentang pengeroyokan masih diproses oleh Unit Resmob Polres Metro Tangerang Kota.

"Kami selaku pihak pelapor semuanya pasti polisi punya pertimbangan, semua kami serahkan ke beliau (polisi)," kata Basuki.

Namun demikian, pihaknya tak menutup kemungkinan untuk berdamai. Menurutnya, berdasarkan Peraturan Kapolri No 10/2008 kasus ini bisa dihentikan dengan tiga syarat, yakni syarat formil, materil, dan adanya permintaan. 

"Formilnya ada perdamaian, berikutnya material ada pembayaran yang dilakukan, ketiga ada permintaan," ungkapnya.

BANTEN
Andra Soni Lantik 23 Pejabat, Jamaluddin Jadi Kepala Dindikbud Banten

Andra Soni Lantik 23 Pejabat, Jamaluddin Jadi Kepala Dindikbud Banten

Senin, 3 November 2025 | 15:51

Sebanyak, 23 pejabat eselon II di lingkungan Pemerintah Provinsi secara resmi dilantik oleh Gubernur Banten, Andra Soni, Gedung Negara Provinsi Banten, Senin 3 November 2025.

KOTA TANGERANG
Hadapi Cuaca Ekstrem hingga Akhir Tahun, Pemkot Tangerang Fokus Sampah, Drainase, hingga Pohon Tumbang

Hadapi Cuaca Ekstrem hingga Akhir Tahun, Pemkot Tangerang Fokus Sampah, Drainase, hingga Pohon Tumbang

Senin, 3 November 2025 | 21:18

Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang menggelar Rapat Kewilayahan menyerap aspirasi sekaligus menggeber strategi mitigasi komprehensif menghadapi puncak musim penghujan dan cuaca ekstrem yang diperkirakan terjadi hingga akhir tahun.

KAB. TANGERANG
Bupati Tangerang Lantik 22 Pengurus Cabor KONI, Tekankan Pembinaan Atlet Sejak Dini

Bupati Tangerang Lantik 22 Pengurus Cabor KONI, Tekankan Pembinaan Atlet Sejak Dini

Senin, 3 November 2025 | 20:52

Bupati Tangerang Moch Maesyal Rasyid secara resmi melantik 22 pengurus cabang olahraga (cabor) yang tergabung dalam KONI Kabupaten Tangerang untuk masa bakti 2025–2029, Senin 3 November 2025.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill