Connect With Us

Serangan Udara di Konser Myanmar Tewaskan 80 Orang

Achmad Irfan Fauzi | Rabu, 26 Oktober 2022 | 10:20

Serangan udara menghantam arena konser Myanmar. (Istimewa / Istimewa)

TANGERANGNEWS.com-Junta Myanmar menjatuhkan bom di konser perayaan kelompok etnis Kachin dengan dalih menyerang markas kelompok separatis dan tertoris. 

Anggota kelompok etnis Kachin dan seorang pekerja penyelamat pada Senin, 24 Oktober 2022, menyebut serangan udara oleh militer Myanmar itu menewaskan sebanyak 80 orang, termasuk penyanyi dan musisi, yang menghadiri perayaan ulang tahun organisasi politik utama etnis minoritas Kachin. 

Serangan junta militer Myanmar ini nyatanya terjadi hanya berselang tiga hari sebelum menteri luar negeri di Asia Tenggara mengadakan pertemuan khusus di Indonesia untuk membahas meluasnya kekerasan di Myanmar. 

Melansir dari Associated Press (AP), jumlah korban dalam perayaan yang diadakan oleh Organisasi Kemerdekaan Kachin di negara bagian utara Kachin pada Minggu, 23 Oktober 2022, ini tampaknya menjadi yang terbanyak dalam satu serangan udara sejak militer merebut kekuasaan dari pemerintah terpilih Aung San Suu Kyi pada Februari 2021. 

Laporan awal menyebutkan jumlah korban tewas sekitar 60 orang, tetapi penghitungan kemudian menaikkannya menjadi sekitar 80 orang. 

AP menulis, tidak mungkin untuk mengonfirmasi secara independen rincian insiden itu. 

Namun, sejumlah media yang bersimpati kepada kelompok Kachin telah memposting video yang menunjukkan apa yang disebut sebagai akibat dari serangan itu, dengan struktur bangunan kayu yang hancur dan rata. 

Kantor informasi pemerintah militer Myanmar mengonfirmasi dalam sebuah pernyataan pada Senin malam, bahwa ada serangan terhadap apa yang digambarkan sebagai markas besar Brigade ke-9 Tentara Kemerdekaan Kachin. 

Militer Myanmar menyebutnya sebagai "operasi yang diperlukan" sebagai tanggapan atas tindakan "teroris" yang dilakukan oleh kelompok Kachin.

Laporan Militer Myanmar itu menyebut laporan tentang jumlah korban tewas yang tinggi sebagai "rumor". 

Laporan itu juga membantah militer telah mengebom sebuah konser dan penyanyi serta penonton termasuk di antara yang tewas. 

Kantor PBB di Myanmar mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka sangat prihatin dan sedih dengan laporan serangan udara junta militer Myanmar tersebut.

"Apa yang tampak sebagai penggunaan kekuatan yang berlebihan dan tidak proporsional oleh pasukan keamanan terhadap warga sipil yang tidak bersenjata tidak dapat diterima dan mereka yang bertanggung jawab harus dimintai pertanggungjawaban," jelasnya.

HIBURAN
Lagi Viral di TikTok, Begini Cara Lihat Tahun Lama di Aplikasi Google Maps

Lagi Viral di TikTok, Begini Cara Lihat Tahun Lama di Aplikasi Google Maps

Rabu, 27 Maret 2024 | 14:35

Baru-baru ini tengah viral di media sosial TikTok sebuah tren melihat tahun lama di aplikasi Google Maps.

WISATA
Bulan Ramadan Ada Unjuk Rasa Umami Eats di Tangcity Mal

Bulan Ramadan Ada Unjuk Rasa Umami Eats di Tangcity Mal

Jumat, 29 Maret 2024 | 05:32

Memasuki bulan Ramadan banyak kegiatan-kegiatan digelar, salah satunya ialah Unjuk Rasa.

NASIONAL
Waspada Penipuan Berkedok Rekrutmen Bersama BUMN, Ini Imbauan dari PLN 

Waspada Penipuan Berkedok Rekrutmen Bersama BUMN, Ini Imbauan dari PLN 

Kamis, 28 Maret 2024 | 18:26

Kementerian Badan Usaha Milik Negeri (BUMN) kembali membuka Rekrutmen Bersama BUMN 2024.

BANDARA
Kecelakaan Kerap Terjadi di Jalur Perimeter, Pihak Bandara Soetta Sebut Akibat Human Error

Kecelakaan Kerap Terjadi di Jalur Perimeter, Pihak Bandara Soetta Sebut Akibat Human Error

Kamis, 28 Maret 2024 | 21:54

TANGERANGNEWS.com-Pihak Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) menyebut kecelakaan yang kerap terjadi di Jalur Perimeter disebabkan karena human error atau kelalaian pengendara.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill