Connect With Us

Kisah Tragis Ayah Pukuli Putrinya Hingga Tewas di Malang

| Minggu, 22 Februari 2015 | 10:59

Ilustrasi Pemukulan. (tangerangnews / ist)

Gara-gara berebut baju dengan kakak kandungnya, Kasih Ramadani (8) menghembuskan nafas terakhirnya usai dianiaya orangtua korban, Deni (32). Kepada petugas Polres Malang, Deni mengaku jengkel setelah melihat putri keduanya itu rewel berebut baju dengan kakaknya.

Dengan kayu pikulan, korban dipukuli hingga berkali-kali. Akibat pukulan itu, Kasih Ramadani pun tidak berdaya. Kasih Ramadani sempat mendatangi ayahnya dan meminta maaf. Setelah itu anak malang tersebut pingsan. Korban pun akhirnya tewas dalam pelukan ayahnya.

Aksi penganiayaan itu dilakukan di sawah di Dusun Buwek, Desa Sitirejo Kec. Wagir, Kab. Malang. "Jadi pelaku mengaku menggunakan bambu yang biasa digunakan untuk mengangkut kayu atau pikulan. Saat itu korban rewel karena berebut baju dengan kakak kandungnya," kata AKP Ibnu Sutiyo, Kanit PPA Polres Malang, Minggu (22/2/2015).

 

KAB. TANGERANG
Usai Libur Lebaran 2024, Pemohon Kartu Kuning di Kabupaten Tangerang Capai 500 Per Hari

Usai Libur Lebaran 2024, Pemohon Kartu Kuning di Kabupaten Tangerang Capai 500 Per Hari

Kamis, 18 April 2024 | 18:12

Pasca libur lebaran 2024, pemohon kartu kuning atau kartu pencari kerja di Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Tangerang meningkat hingga 500 orang per hari.

TANGSEL
Marak Kabel Optik Menjuntai di 5 Ruas Jalan Tangsel, Bakal Dipindahkan ke Bawah Tanah

Marak Kabel Optik Menjuntai di 5 Ruas Jalan Tangsel, Bakal Dipindahkan ke Bawah Tanah

Jumat, 19 April 2024 | 01:31

Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan (Selatan) akan merapihkan kabel-kabel menjuntai di lima ruas jalan.

TOKOH
Mengenal Baden Powell dan Sejarah Dicetuskannya Pramuka

Mengenal Baden Powell dan Sejarah Dicetuskannya Pramuka

Kamis, 22 Februari 2024 | 15:37

Praja Muda Karana atau Pramuka merupakan gerakan kepanduan paling populer yang dicetuskan oleh Baden Powell.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill