Connect With Us

Rencananya Bos 'Tangerang Nine' Siap Dieksekusi Mati Bulan Depan

EYD | Jumat, 15 April 2016 | 14:12

Kepala BNN Komjen Pol Budi Waseso saat menunjukan barnag bukti narkoba. (@TangerangNews.com / Rangga A Zuliansyah )

TANGERANG – Kepala BNN Komjen Budi Waseso mendesak eksekusi mati segera dilakukan. Jaksa Agung HM Prasetyo sebagai eksekutor menyatakan akan segera melaksanakan eksekusi, tetapi masih terkendala musim hujan. Tapi benarkah eksekusi mati gelombang III akan digelar awal Mei 2016?

"Nanti berita yang paling pasti dari saya," kata Prasetyo di Gedung Kejagung, Jl Sultan Hasanudin, Jakarta, Jumat (15/4/2016).

Mendesaknya eksekusi mati bukan isapan jempol. Sebab, banyak terpidana mati yang menghuni penjara malah semakin liar dalam melakukan kejahatannya. Seperti komplotan 'Tangerang Nine' dalam kasus pembangun pabrik narkoba di Tangerang, Banten, yang menjadi pabrik terbesar ketiga di dunia dan terungkap pada 2004-2005.

Dari pabrik ini didapati 18 orang pegawai dan sembilan orang di antaranya dijatuhi hukuman mati, yaitu:

1. WNI Benny Sudrajat alias Tandi Winardi

2. WNI Iming Santoso alias Budhi Cipto

3. WN China Zhang Manquan

4. WN China Chen Hongxin

5. WN China Jian Yuxin

6. WN China Gan Chunyi

7. WN China Zhu Xuxiong

8. WN Belanda Nicolaas Garnick Josephus Gerardus alias Dick

9. WN Prancis Serge Areski Atlaoui.

Benny yang juga Ketua 'Tangerang Nine' tidak kapok meski dihukum mati. Dia yang kini berada di LP Pasir Putih, Nusakambangan, kembali asyik mengendalikan pembangunan pabrik narkoba di Pamulang, Cianjur, dan Tamansari. Dia memanfaatkan dua anaknya yang masih bebas. Benny lalu diadili lagi oleh pengadilan dan karena sudah dihukum mati, maka dia divonis nihil. Adapun Serge lolos dari peluru tim eksekutor 2015 karena mengajukan upaya hukum. Serge merupakan teknisi pabrik narkoba yang telah berulang kali keluar masuk Belanda-Indonesia.

Ulah Benny membuat resah publik karena hukum ternyata lemah melawan mafia narkoba. Namun, Prasetyo masih menyimpan rapat-rapat rencana eksekusi mati itu. "Jangan dengar isu-isu dari tempat lain," ujar mantan politikus NasDem itu.

Selain kasus narkoba, kasus pembunuhan berencana juga belum ada yang dieksekusi mati dalam Gelombang I dan Gelombang II. Padahal, dari daftar pembunuh itu sebagian besar merupakan pembunuh berantai dan super sadis. "Belum kita putuskan kapan waktunya, tapi kita tidak pernah bilang esksekusi tidak dilakukan lagi," cetus Prasetyo.

KAB. TANGERANG
PLN Banten Jaga Keandalan Listrik Selama Raker Kernas 2024 di ICE BSD Tangerang

PLN Banten Jaga Keandalan Listrik Selama Raker Kernas 2024 di ICE BSD Tangerang

Kamis, 25 April 2024 | 09:19

PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Banten memastikan keandalan listrik selama pembukaan Rapat Kerja Kesehatan Nasional (Raker Kesnas) di Indonesia Convention and Exhibition (ICE) Bumi Serpong Damai (BSD),

OPINI
Gurita Korupsi, Praktik Culas Pertambangan “Si Emas Putih”

Gurita Korupsi, Praktik Culas Pertambangan “Si Emas Putih”

Senin, 15 April 2024 | 12:24

Jagat dunia maya tengah dihebohkan oleh kasus korupsi super besar yang terjadi baru-baru ini, yakni korupsi yang melibatkan suami dari aktris Sandra Dewi, Harvey Moeis, serta Helena Lim sosok yang terkenal sebagai crazy rich Pantai Indah Kapuk (PIK).

TEKNO
Kerap Rugikan Konsumen, Pelaku Usaha RT/RW Net Diimbau Ikuti Aturan Kemenkominfo

Kerap Rugikan Konsumen, Pelaku Usaha RT/RW Net Diimbau Ikuti Aturan Kemenkominfo

Kamis, 25 April 2024 | 14:20

Baru-baru ini kembali mencuat maraknya praktik ilegal RT/RW Net. Sebab, praktik ilegal ini tak hanya merugikan penyelenggara jasa telekomunikasi, juga berdampak negatif bagi konsumen di Indonesia.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill