Connect With Us

4,5 Juta Keluarga di Jawa BAB Sembarangan, Harpic Gagas Aksi Toilet Bersih

Rangga Agung Zuliansyah | Minggu, 2 Februari 2020 | 11:09

(Kiri ke kanan) Direktur Operasional KOMIDA Sugeng Priyono, Marketing Director Reckitt Benckiser Hygiene Home Indonesia Luis Ramirez, Aktor Darius Sinathrya, Operations Director Water.org Indonesia Don Johnston, saat menggelar Aksi Toilet Bersih. (@TangerangNews / Rangga A Zuliansyah)

TANGERANGNEWS.com-Sanitasi buruk saat ini masih menjadi permasalahan besar di Indonesia, dimana masih banyak masyarakat yang belum memiliki akses toilet dan sanitasi yang bersih. Hal ini tentu beresiko besar mencemari lingkungan, mempengaruhi kesehatan hingga menyebabkan kematian bagi warga sekitar.

Berdasarkan data WHO dan UNICEF pada tahun 2012, Indonesia merupakan negara kedua terbesar di dunia dimana penduduknya masih mempraktekan buang air besar sembarangan (BABS). 

Data terkini dari situs monitor Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) yang dimuat di website Kementerian Kesehatan RI per Januari 2020, menunjukan masih ada 8,6 juta rumah tangga yang anggota keluarganya masih mempraktekan BABS.  Sebanyak 4,5 juta rumah tangga diantaranya di Pulau Jawa.

Hal ini dikatakan Karim Kamel, General Manager Reckitt Benckiser Hygiene Home Indonesia. Menurutnya, masih banyak masyarakat yang tidak memiliki akses terhadap air bersih dan sanitasi layak sehingga BAB di ruang terbuka menjadi permasalahan global yang harus segera diatasi.

Hal ini mendorong Harpic, pembersih toilet yang diproduksi dan dipasarkan oleh Reckitt Benckiser berkomitmen untuk mengentaskan permasalahan BABS di Pulau Jawa pada tahun 2025.

“Bersama dengan mitra kerja lainnya, Harpic ingin meningkatkan kesadaran publik akan pentingnya perubahan perilaku hidup bersih dengan toilet dan sanitasi layak sehingga tidak ada lagi masyarakat yang buang air besar sembarangan,” ujarnya di Jakarta, Minggu (2/2/2020).

Untuk merealisasikan komitmen tersebut, Harpic menggandeng Water.org, SATO dan Koperasi Simpan Pinjam Mitra Dhuafa (KOMIDA), untuk bekerja sama mengedukasi tentang pentingnya hidup bersih dengan dan memiliki toilet dan sanitasi layak.

Berdasarkan data KOMIDA, dari 735.957 anggota yang tersebar di 287 kabupaten dan daerah di Indonesia, hanya 551.435 anggota yang memiliki toilet dan septictank. Sedangkan ada 105.821 anggota yang memiliki toilet namun tidak tersambung septictank dan 78.701 anggota yang belum memiliki toilet.

“Dari data Desember 2019, masih banyak anggota yang tidak mempunyai toilet ataupun sanitasi kurang layak, dan masih banyak perilaku buang air besar sembarangan di jamban samping sungai, karena faktor kebiasaan,” jelas Direktur Operasional KOMIDA Sugeng Priyono.

(Kiri ke kanan) Direktur Operasional KOMIDA Sugeng Priyono, Marketing Director Reckitt Benckiser Hygiene Home Indonesia Luis Ramirez, Aktor Darius Sinathrya, Operations Director Water.org Indonesia Don Johnston, saat menggelar Aksi Toilet Bersih.

Jika terus dibiarkan, kata dia, hal ini akan berpengaruh terhadap kesehatan keluarga dan anak anggota KOMIDA, karena penyakit diare akibat dari buang air besar sembarangan. Maka Merupakan aksi nyata KOMIDA dengan memfasilitasi anggota berupa pinjaman Sarana Air Bersih dan Sanitasi.

“Oleh karena itu kami sangat bersyukur Harpic turut ambil bagian dalam upaya menyediakan toilet yang lebih bersih bagi masyarakat melalui kampanye Aksi Toilet Bersih ini,” tambah Sugeng.

Don Johnston, Operations Director Water.org Indonesia mengatakan, Indonesia adalah negara terpadat keempat di dunia dimana hampir 28 juta orang Indonesia kekurangan air bersih, dan 71 juta orang tidak memiliki akses ke fasilitas sanitasi yang lebih baik.

Bagi jutaan keluarga Indonesia yang berpenghasilan rendah, sambungan atau sumur air baru dan toilet yang lebih baik tidak dapat dijangkau, sehingga dibutuhkan bantuan investasi dari berbagai pihak.

“Kami dengan senang hati menyambut kerjasama dengan Harpic yang menunjukkan komitmen dan misinya untuk memberikan akses toilet dan air bersih kepada masyarakat yang lebih luas,” ujarnya.

Sebagai langkah awal, Harpic telah mengajak masyarakat untuk berkontribusi memberikan akses terhadap toilet yang lebih bersih kepada masyarakat yang membutuhkan melalui kampanye Aksi Toilet Bersih yang dimulai sejak 27 November sampai dengan 30 Desember 2019.

Kampanye yang diluncurkan bertepatan pada peringatan Hari Toilet Sedunia 2019 ini, dimulai dengan ide yang sederhana, yakni dengan membeli dua produk Harpic untuk membersihkan toilet rumah melalui e-commerce Shopee dan Lazada, pembeli berkesempatan untuk menyumbangkan 1 produk Harpic bagi mereka yang membutuhkan akses terhadap toilet bersih. 

“Dari kampanye tersebut, Harpic berhasil mengumpulkan 3.545 produk yang setelahnya akan didonasikan kepada KOMIDA. Kampanye ini tidak hanya sekedar membeli dan mendonasikan produk, namun juga sebagai gerakan peningkatan kesadaran akan pentingnya akses sanitasi layak bagi kesehatan masyarakat,” ujar Luis Ramirez, Marketing Director Reckitt Benckiser Hygiene Home Indonesia. (RAZ/RAC)

HIBURAN
Lagi Viral di TikTok, Begini Cara Lihat Tahun Lama di Aplikasi Google Maps

Lagi Viral di TikTok, Begini Cara Lihat Tahun Lama di Aplikasi Google Maps

Rabu, 27 Maret 2024 | 14:35

Baru-baru ini tengah viral di media sosial TikTok sebuah tren melihat tahun lama di aplikasi Google Maps.

OPINI
Ramadan Bulan Ampunan, Utang Pinjol Malah Bertebaran

Ramadan Bulan Ampunan, Utang Pinjol Malah Bertebaran

Rabu, 20 Maret 2024 | 15:57

Ramadan adalah bulan suci yang identik dengan ampunan dan bulan penuh ketakwaan. Namun, nyatanya hal ini tidak menjadikan pelaku kemaksiatan berkurang. Salah satu kemaksiatan yang semakin marak adalah pinjaman online atau pinjol.

BISNIS
Bank bjb Siapkan Uang Tunai Rp12,5 Triliun Sambut Lebaran 2024, Sediakan Layanan Penukaran Terpadu

Bank bjb Siapkan Uang Tunai Rp12,5 Triliun Sambut Lebaran 2024, Sediakan Layanan Penukaran Terpadu

Rabu, 27 Maret 2024 | 16:44

Bank bjb memperkirakan secara musiman kebutuhan likuiditas masyarakat, terutama uang tunai meningkat pada bulan Ramadan apalagi menjelang Idul Fitri 1445 H/2024.

TOKOH
Mengenal Baden Powell dan Sejarah Dicetuskannya Pramuka

Mengenal Baden Powell dan Sejarah Dicetuskannya Pramuka

Kamis, 22 Februari 2024 | 15:37

Praja Muda Karana atau Pramuka merupakan gerakan kepanduan paling populer yang dicetuskan oleh Baden Powell.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill