TangerangNews.com

2.890 Kura-Kura Langka Gagal Diselundupkan

Rangga Agung Zuliansyah | Kamis, 9 Januari 2014 | 16:11 | Dibaca : 1278


2.890 Kura-Kura Langka Gagal Diselundupkan (Rangga A Zuliansyah / TangerangNews)


TANGERANG-Sebanyak 2.890 ekor kura-kura moncong babi yang diselundukan berhasil diamankan Balai Besar Karantina Bandara Soekarno- Hatta. Namun pelaku penyelundup berhasil melarikan diri.

 Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan mengatakan, ribuan ekor kura-kura langka ini berasal dari Amat, Papua. Hewan tersebut diselundupkan dengan empat buah koper.

“Saat ditunggu oleh petugas, pemiliknya tidak muncul. Jadi koper ditinggalkan begitu saja di terminal,” katanya saat meninjau kura-kura moncong babi di laboraorium Balai Besar Karanitna Hewan dan Tumbuhan Bandara Soekarno-Hatta, Kamis (9/1).

Menurut Zulkifli, kura-kura ini diduga akan dijual ke Singapura untuk dijadikan obat kuat.

Harga per ekor kura-kura moncong babi ini diperkirakan Rp 200 ribu per ekor. “Ini laris karena ada pasarnya. Orang-orang sana suka mengkonsumsi hewan langka seperti kura-kura dan trenggiling. Nilai estimasi kura-kura ini bisa mencapai miliaran,” katanya.

Ditambahkannya, kura-kura moncong babi termasuk kategori apendik satu  yang sangat dilindungi karena keberadaannya langka. Pelaku penyelundupan bisa dijatuhi hukuman minimal lima tahun penjara. “Saat ini pelaku yang mencoba menyelundupkan kura-kura ini sedang kita cari,” tukas Zulkifli.

Pihaknya akan merehabilitasi kura-kura tersebut untuk dikembalikan ke tempat aslinya di Papua. Selain itu, untuk mengantisipai penyeludupan berlanjut, Kementerian Kehutanan juga akan terus bekerja sama meningkatkan kerja sama dengan pemerintah daerah dan bandara.

“Dalam satu atau dua hari akan dikembalikan ke habitatnya di Papua Barat, supaya bisa hidup tenang. Kalau dipelihara disini, nanti bisa diburu,” katanya.

Kepala Balai Karantina Bandara Soekarno Hatta Musyaffak Fauzi mengatakan, upaya penyelunduan tersebut digagalkan Selasa (7/1) malam di Terminal 2. Pelaku kemungkinan baru tiba dari Papua, lalu akan pergi lagi ke luar negeri untuk menjual kura-kura itu.

“Pelaku masih berusaha kita kejar bersama dengan aparat kepolisian,” ujarnya.