TangerangNews.com

16 Tahun Menghilang, TKW asal Cianjur Bertemu Keluarga

Rangga Agung Zuliansyah | Senin, 20 Januari 2014 | 19:02 | Dibaca : 2456


Jumhur dan TKW yang baru kembali ke tanah air setelah 16 tahun (Dens Bagoes Irawan / TangerangNews)



 TANGERANG-Dedoh, 43, Tenaga Kerja Wanita (TKW) di Arab Saudi, asal Desa Girimukti, RT 4/4, Kecamatan Sindangbarang , Kabupaten Cianjur, kembali ke tanah air dan bertemu keluarganya setelah 16 tahun menghilang tanpa kabar, Senin (20/1).
 
Ibu tiga anak ini disambut keluarganya dengan penuh haru di Lounge TKI Terminal 2 Bandara Soekarno Hatta. Namun Dedoh hanya terdiam tanpa mengucapkan sesuatu. Bahkan dia tidak menunjukkan rasa bahagia sedikitpun. Dia malah seperti tidak mengenali keluarganya sendiri. Diduga Dedoh masih shock setelah kembali ke Indonesia.
 
Kepala Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Jumhur Hidayat mengatakan, Dedoh berangkat ke Arab Saudi untuk menjadi TKW pada tahun 1998. Namun sejak saat itu dia tidak lagi memberi kabar kepada keluarga. “Karena tidak ada kabar sama sekali selama 16 tahun, keluarga Dedoh mengira dia sudah meninggal,” katanya.
 
Dedoh sendiri diketahui ketika dia ingin memperpanjang paspor di Konsulat Jenderal RI (KJRI) sebagai perwakilan pemerintah RI di Jeddah Arab Saudi pada bulan November 2013 lalu. Saat ditanya diwawancara petugas, dia hanya diam saja. Kemudian oleh staf KJRI, Dedoh diamankan dulu.
 
“KJRI di sana koordinasi ke kita. Lalu kita cari keluarganya di Cianjur. Ternyata keluarga kaget karena Dedoh tidak ada komunikasi selama 16 tahun ini. Akhirnya kita bantu untuk memulangkan Dedoh agar bertemu dengan keluarganya,” kata Jumhur.
 
Menurut Jumhur, hal ini bisa terjadi karena dulu tidak ada sistem cek untuk bisa menghubungkan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di luar negeri dengan keluarganya. “Sekarang setiap keluarga bisa tahu keadaan anggota keluarga yang jadi TKI, karena sudah ada sistemnya di KJRI. Jadi Kalu ada apa-apa sangat efektif,” katanya.
 
Namun sebelum memulangkan Dedoh, pihaknya terlebih dahulu membawanya ke rumah sakit Kramat Jati Jakarta, karena melihat kondisinya yang tidak biasa. Namun Jumhur memastikan Dedoh tidak mendapat tekanan atau keekrasan fisik dari sang majikan.
 “Sebaiknya diperiksa dulu kondisi kejiwaanya, karena sepertinya dia linglung. Tidak ada eksperi bahagia atau rindu. Tapi dia tidak disiksa kok, kita sudah periksa majikannya,” tukasnya.
 Sementara Kakak Dedoh, Ade Do’o, 48, mengaku sangat senang bisa bertemu kembali dengan adiknya. Dia juga berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu Dedoh pulang. “Awalnya saya tidak menyangka, keluarga memang khawatir dia di sana dipenjara atau kenapa, Karena tidak ada kabar, kita kira dia sudah meninggal,” ujarnya.
 Menurutnya, pihak keluarga sempat menanyakan keberadaan Dedoh sejak tiga bulan pasca dia berangkan ke Arab Saudi. Namun tidak ada informasi yang mereka dapat. “Awalnya memang masih komunikasi selama tiga bulan, dia juga masih kirim uang. Tapi setelah itu tidak ada kabar lagi,” tukasnya.