TangerangNews.com

Debit Air Cisadane Kritis, Pemkot Tangerang Minta Hujan Buatan

Rangga Agung Zuliansyah | Senin, 22 September 2014 | 18:25 | Dibaca : 1485


Cisadane Meluap (PMJ / TangerangNews)


 
 
TANGERANG- Kondisi debit air di Sungai Cisadane Tangerang, kian hari semakin berkurang dan kini sudah masuk dalam level kritis.
 
Kepala Bendung Pintu Air 10 Pasar Baru Tangerang Sumarto mengatakan, debit air terus mengalami penurunan akibat musim kemarau yang berkepanjangan. Debit air masuk dalam level kritis sebab ketinggian debit air mencapai 11,70 meter dari batas normal 12,50 meter.
 
"Kondisinya masuk level kritis meski masih terlihat banyak air di Sungai Cisadane tetapi debitnya terus berkurang," ujarnya, Senin (22/9).
 
Akibatnya, seluruh pintu air yang berjumlah 10 pintu tidak dibuka agar debit air di Sungai Cisadane yang masuk dalam wilayah Kota Tangerang tetap ada. Pasalnya, air sungai cisadane merupakan sumber utama bagi Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) serta industri.
 
Tercatat ada tiga perusahaan air yang mengambil air dari sungai cisadane yakni PDAM Tirta Kerja Raharja milik Pemda Kabupaten Tangerang, PDAM Tirta Benteng Milik Pemda Kota Tangerang serta Aetra Tangerang.
 
Berdasarkan data, PDAM mengambil air dengan jumlah 2,4 meter kubik per detik. Sedangkan industri mengambil air 3,2 meter kubik per detik. "Selama dalam kondisi kritis seperti ini, seluruh pintu air kita tutup. Artinya tidak ada pembuangan ke laut," tegasnya.
 
Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah saat meninjau Pintu Air 10 mengatakan, dilaporkan BPSDA Provinsi, jika tiga hari tidak turun hujan, akan mengakibatkan penurunan debit air yang berdampak pada intake pembangilan air bersih di PDAM.
 
“Untuk itu kita minta pemerintah pusat melakukan langkah-langkah agar msalah air bisa ditangani. Pemerintah pusat kan punya program hujan buatan, meski belum tahu seberapa efektif buat kota Tangerang,” jelasnya.
 
Menurut Arief, sebenarnya agenda tahun ini ada pengerukan sungai Cisadane oleh Pemerintah Pusat, namun hanya 1400 meter kubik. Pihaknya berharap adanya normalisasi di sepanjang Cisadane, sehingga bisa jadi cadangan air baku masyarakat Tangerang.
 
“Kita juga minta agar masyarakat yang suka mengambil air tanah agar menyiapkan sumur-sumur resepan untuk menampung air hujan, sehingga saat kekeringan air bersih tidak menjadi masalah,” ujarnya.