TangerangNews.com

Rapat di Jakarta, Wali Kota Tangerang Naik Kereta

Denny Bagus Irawan | Rabu, 10 Desember 2014 | 18:08 | Dibaca : 3488


Rapat ke Jakarta, Arief naik kereta (Dira Derby / TangerangNews)


TANGERANG-Bagi Wali Kota Tangerang,  Arief  R Wismansyah belajar terkait implementasi kebijakan tidak harus jauh-jauh ke luar negeri atau ke daerah lain yang memerlukan anggaran biaya yang tidak sedikit. Hal tersebut juga bisa dilakukan sambil kita mengerjakan rutinitas keseharian kita.

Seperti terlihat ketika Arief menggunakan layanan Commuter Line atau yang terkenal dengan Kereta Rel Listrik (KRL) saat harus menghadiri rapat di daerah Kebun Sirih, Jakarta.

Arief  yang dimasa mudanya sering menggunakan kereta Tangerang-Jakarta tersebut terlihat sangat terkesan ketika menaiki KRL dari Stasiun Pasar Anyar Kota Tangerang menuju Tanah Abang, Selasa (09/12).

Meskipun harus pindah kereta dua kali untuk sampai di tujuan,  Wali Kota tetap menikmati perjalanannya tersebut sambil sesekali berbincang santai dengan para penumpang, dan tak jarang warga masyarakat pun juga memintanya untuk berfoto bareng.

Walikota yang berangkat dari Stasiun Pasar Anyar Kota Tangerang pukul 11.05 WIB tiba di Stasiun Tanah Abang Pukul 11:40 WIB.  Dia memuji kinerja PT. Kereta Api Indonesia (KAI) yang telah melakukan pembenahan terhadap pelayanan transportasi kereta, mulai dari jadwal kereta yang lumayan tepat waktu, sampai kabin kereta yang sangat nyaman.

 "Meskipun di jam sibuk harus berimpitan dengan penumpang lain dan di stasiun agak panas karena kurangnya penghijauan," ujarnya.

Walikota juga menambahkan pembenahan pelayanan yang dilakukan oleh PT. KAI layak ditiru oleh Pemkot Tangerang yang berencana menbangun transportasi masal seperti Bus Rapid Transit (BRT) maupun Light Rail Transit (LRT).

"Kita tahun depan juga akan buka satu koridor BRT, selain juga rencana pembangunan water way," Jelasnya.

Ditambahkannya, konsep pembangunan transportasi di Kota Tangerang akan lebih dititik beratkan pada integrasi pelayanan moda angkutan umum massal. Artinya antara BRT maupun LRT serta angkutan perkotaan lain bisa saling terkoneksi dalam satu jaringan. "Sehingga aksesbilitas masyarakat juga terpenuhi," paparnya.