TangerangNews.com

Polisi Periksa Orang Tua Korban Ciledug Berdarah

Rangga Agung Zuliansyah | Selasa, 9 Juni 2015 | 13:51 | Dibaca : 2476


Lokasi TKP Kampung Dukuh, Sudimara Pinang, Kecamatan ciledug, Kota Tangerang pada Minggu (7/6/2015) (Rangga A Zuliansyah / TangerangNews)



TANGERANG-Kepolisian melakukan pemeriksaan saksi orang tua kakak beradik korban pembantaian dengan jemput bola ke lokasi kejadian di Jalan Masjid Al Baido, RT 03/05, Kelurahan Sudimara Selatan, Kecamatan Ciledug, Kota Tangerang, Selasa (9/6).

Kasat Reskrim Polres Metro Tangerang AKBP Sutarmo mengatakan, kedua orang tua korban yakni Riwan Silaban dan Rahmawati diperiksa di salah satu rumah tokoh masyarakat.

"Karena kita pertimbangkan faktor pisikologis kedua orang tua korban yang masih trauma dan belum siap dimintai keterangannya. Tapi karena kita minta pengendalian cepat proses penyelidikan dan sangat diperlukan jadi kita layani kita yang datang ke sini," jelasnya.

Untuk korban Rizky, yang juga merupakan saksi kunci peristiwa tersebut, menurut Sutarmo masih belum bisa diperiksa, karena tadi malam koma lagi. "Kita tunggu kondisinya membaik dulu," jelasnya.

Menurutnya, karena ini kasus luar biasa, dan korbannya anak-anak, disamping pelaku dapat dijerat dengan Pasal 338 KUPH tentang pembunuhan, juga akan dilapis dengan pasal perlindungan terhadap anak yang mengkibatkan meninggal. "Acamannya 15 tahun penjara," tandasnya.

Seperti diketahui, dua orang kakak beradik Muhammad Rizky, 15, dab Putri Mariska Sakina alias Fitri, 13, dibantai oleh orang tak dikenal.

Dalam kejadian tersebut,  Putri tewas dengan leher tergorok sedangkan kakaknya, Rizky, kritis dan sempat dilarikan ke rumah sakit Bakti Asih Ciledug.

Peristiwa itu terjadi pada Minggu (7/6) sekitar pukuk 15.00 WIB. Warga mengetahuinya setelah mendengar teriakan Rizky yang meminta pertolongan. Dia ditemukan telah telungkup bersimbah darah dengan leher masih tertusuk samurai.

Saat kejadian, orang tua mereka, tengah pergi keluar untuk membeli kambing akikah. Warga mengaku sebelum peristiwa itu terjadi, ada seorang pria berpostur tinggi tegap berkulit hitam bertamu ke rumah korban.