TangerangNews.com

Kakak Korban Dicurigai Pelaku Pemerkosaan, Ini kata Tetangga di Ciledug

Rangga Agung Zuliansyah | Selasa, 16 Juni 2015 | 19:06 | Dibaca : 16642


Lokasi kejadian atau rumah korban (Rangga A Zuliansyah / TangerangNews)




TANGERANG-Tetangga korban pembantaian di Ciledug, Kota Tangerang , yakni Muhammad Rizky, 15, dan Putri Mariska Sakinah, 13, menyatakan hubungan kakak beradik itu akur seperti biasa. Tidak ada hal-hal yang aneh yang terjadi diantara mereka.

"Mereka biasa saja, paling suka bertengkar, tapi ya berantem sepele. Ya biasa namanya kakak adik. Tapi kalau di rumah enggak tahu ya, kalau diluar kelihatannya tidak ada masalah," kata tetangga korban, Rita, Selasa (16/6).

Menurut Rita, kakak beradik tersebut telah tinggal sejak kecil di Kampung Dukuh, Kelurahan Sudimara Selatan, Kecamatan Ciledug, Kota Tangerang. Namun, sudah berapa kali pindah kontrakan. Terakhir, mereka tinggal di kontrakan di Jalan Masjid Al Baido, RT 03/05.

"Mereka besar di sini. Jadi tetangga sudah pada kenal," jelasnya. Sedangkan rumah korban, saat ini tampak sepi. Menurut Rita keluarga korban sedang berada di rumah sakit Kramat Jati, karena RIzky dipindahkan dari RS Bakti Asih Karang Tengah.

"Sudah dua hari saya tidak lihat ayah ibunya. Mungkin jaga di RS Polri di Kramat Jati," jelasnya.


Rizky dicurigai sebagai pelaku tunggal pembantaian terhadap adiknya. Motif sementara diduga karena pemerkosaan, hal itu dikuatkan dengan adanya sperma kering didekat kemaluan korban.

Seperti diketahui, dua orang kakak beradik ditemukan tergeletak bersimbah darah di rumahnya di Jalan Masjid Al Baido, RT 03/05, Kelurahan Sudimara Selatan, Kecamatan Ciledug, Kota Tangerang, Minggu (8/6) lalu.
 
Dalam kejadian tersebut, korban bernama Putri Mariska Sakina alias Fitri, 13, tewas dengan leher tergorok, sedangkan kakaknya, Muhammad Rizky, 15, kritis dengan kondisi pisau masih menancap di lehernya dan sempat dilarikan ke Rumah Sakit Bakti Asih.
 
Peristiwa itu diketahui setelah warga setelah mendengar teriakan Rizky yang meminta pertolongan warga. Saat kejadian, orang tua mereka, Riwan Silaban dan Rahmawati, tengah pergi keluar untuk membeli kambing akikah.