TangerangNews.com

Pasar Ritel bisa Tumbuh 9 Persen Tahun Ini

EYD | Selasa, 5 Januari 2016 | 12:31 | Dibaca : 1789


AEON Mall (Dira derby / Tangerangnews)


TANGERANG – PT Cushman & Wakefield Indonesia memproyeksikan pasokan pusat ritel di Jakarta akan bertumbuh sebesar 9% pada tahun ini.

Pasokan mendatang berasal dari beberapa lifestyle center dan one-stop shopping center yang sudah mempunyai izin, sebelum diberlakukannya peraturan moratorium oleh Gubernur DKI Jakarta, seperti Central Park Extension.

Sedangkan penambahan pasokan di pasar ritel Debotabek berasal dari one-stop shopping center yang berada di dalam kawasan perumahan, seperti Mal Metropolitan Cileungsi dan Q-big BSD. Pusat ritel tersebut diprediksikan akan menambah pasokan pasar ritel di Debotabek sebesar 7,4% pada 2016.

Aktivitas pasar ritel di Jakarta tidak terlalu aktif hingga akhir tahun lalu. Pasokan baru yang masuk tercatat hanya sebesar 23.100 m2. Pada akhir 2015, jumlah pasokan kumulatif pusat perbelanjaan di Jakarta sebesar 4.002.000 m2. Jumlah itu terdiri dari 72,1% pusat perbelanjaan sewa dan 27,9% pusat perbelanjaan strata-title.

Untuk area di luar Jakarta, dengan dibukanya pusat perbelanjaan Jepang pertama di Indonesia, AEON Mall di BSD, Tangerang, jumlah pasokan kumulatif di area Debotabek tercatat sebesar 2.151.000 m2.

“Meskipun keadaan ekonomi nasional melambat, Indonesia, terutama Jadebotabek, masih menjadi target untuk ekspansi bagi riteler internasional. Pusat perbelanjaan yang masih dalam tahap pembangunan diharapkan dapat mencapai tingkat pra-komitmen yang relatif tinggi,” tulis Cushman & Wakefield Indonesia dalam laporan kajian pasar properti 2015 dan proyeksi 2016.

Riteler internasional masih menjadi pemain aktif di pasar ritel, terutama fesyen seperti Uniqlo dan H&M, entertainment, dan perlengkapan rumah. Tidak hanya penyewa anchor, penyewa specialty store dari kategori F&B masih terpantau sangat aktif di pasar ritel Jakarta.

Pada akhir 2015, rata-rata tingkat hunian pasar ritel di Jakarta diprediksikan relatif stabil pada level 85,3%. Sementara itu, rata-rata tingkat hunian pasar ritel di area Debotabek lebih rendah dari tingkat hunian di Jakarta, yaitu sebesar 79,7%.